Mohon tunggu...
Irgi Putri Olivia
Irgi Putri Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya mahasiswa Univeristas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan prodi Administrasi Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Kreativitas Keterampilan Numerasi Melalui Permainan Tradisional "Engklek" di SDN Simokerto I Surabaya

12 Desember 2023   10:53 Diperbarui: 12 Desember 2023   11:05 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengenalkan Program Kampus Mengajar sebagai bagian integral dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sebuah inisiatif yang didesain untuk membawa perubahan substansial dalam sistem Indonesia. Program Kampus Mengajar menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini, dengan tujuan utama mengintegrasikan pendidikan formal dengan metode pembelajaran inovatif yang berfokus pada literasi dan numerasi, dua aspek pendidikan yang memiliki peran kunci dalam perkembangan akademik siswa.

Program Kampus Mengajar menggandeng mahasiswa dari beragam perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang dipilih melalui proses seleksi yang sangat ketat. Peran mahasiswa dalam program ini sangat istimewa, yaitu sebagai mitra guru yang bekerja bersama dengan para pendidik di sekolah untuk memberikan kontribusi berharga dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang erat antara pendidikan tinggi dan pendidikan dasar dengan tujuan utama mencapai perbaikan berkelanjutan dalam pencapaian hasil belajar siswa. Penting untuk dicatat bahwa peran mahasiswa dalam program ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran guru di dalam kelas; sebaliknya, mereka ada untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka guna meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Pada pelaksanaan Program Kampus Mengajar angkatan ke-6 di SDN Simokerto I/134 Surabaya, sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas ternama seperti Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Turnojoyo Madura, dan Universitas Negeri Surabaya turut serta dalam inisiatif ini. Mereka bekerja sama dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, membentuk tim yang beragam dan multidisiplin yang bertujuan untuk menciptakan perubahan positif dalam proses belajar-mengajar.

Selama periode penugasan yang berlangsung selama sekitar 4 bulan, mahasiswa-mahasiswa ini merancang Program Kerja yang sangat rinci dan komprehensif. Program Kerja ini dirancang dengan tujuan mencapai sasaran utama Program Kampus Mengajar, yakni peningkatan literasi dan numerasi siswa. Untuk memastikan koordinasi yang baik dalam pelaksanaan program ini, terdapat Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS) yang memfasilitasi pembahasan dan perencanaan program kerja. Kolaborasi yang erat dengan pihak sekolah sangat penting dalam proses ini, dengan guru-guru dan kepala sekolah di SDN Simokerto I/134 Surabaya memberikan persetujuan serta dukungan yang diperlukan.

Salah satu contoh program kerja yang telah berhasil mendapatkan persetujuan adalah pemanfaatan permainan tradisional "Engklek" sebagai sarana untuk mendukung peningkatan literasi dan numerasi siswa. Program ini merupakan contoh nyata dari upaya inovatif yang dijalankan oleh mahasiswa dan DPL dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang unik dan mendalam bagi siswa di SDN Simokerto I/134 Surabaya. Dengan kerjasama yang kuat antara mahasiswa, dosen, dan pihak sekolah, Program Kampus Mengajar terus membuktikan kontribusinya sebagai langkah signifikan dalam melaksanakan misi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

PERMAINAN TRADISIONAL "ENGKLEK"

Permainan tradisional merupakan harta kekayaan budaya yang tak ternilai harganya dalam konteks Indonesia. Selaim memberikan hiburan, permainan-permainan ini memegang peranan penting dalam membentuk karakter anak-anak, merangsang kerja sama, dan mengasah keterampilan. Namun, yang tak kalah penting adalah potensi besar permainan-permainan tradisional inu sebagai alat efektif untuk mengembangkan keterampilan dan kreativitas anak-anak, serta sebagai sarana pendidikan yang tak terduga. Salah satu contoh permainan tradisional yang mampu menjadi instrumen pendidikan yang efektif adalah "Engklek". Di SDN Simokerto I/134 Surabaya, permainan tradisional ini telah menjadi bagian yang sangat penting serta menyenangkan dalam upaya meningkatkan keterampilan numerasi siswa dan siswi yang merupakan aspek kunci dalam perkembangan akademik anak-anak.

Engklek adalah permainan tradisional yang berasal dari jawa, yang melibatkan lompatan dari satu tempat ke tempat lain sambil melempar dan menangkap batu kecil. Di SDN Simokerto I, permainan ini telah dimodifikasi dan ditingkatkan agar menjadi alat yang efektif dalam memperkuat keterampilan numerasi siswa. Progran kerja yang dijalankan mencakup tambahan fitur menarik: setiap kali siswa melempar ke dalam kotak, mereka akan diberikan soal-soal numerasi yang beragam. Soal-soal ini mencakup konsep matematika yang penting, seperti Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK), dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB), Bilangan prima, Bilangan pangkat, Perkalian desimal, dan perhitungan luas bangun datar. Ini adalah langkah cerdas untuk menjawab soal-soal ini dengan benar sebelum mereka diperbolehkan melanjutkan permainan.

Hal ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang  berbeda dan sangat interaktif. Selain meningkatkan pemahaman numerasi siswa, pendekatan ini juga mendorong mereka untuk berpikir cepat dan menerapkan keterampilan berhitung dalam situasi yang nyata dan praktis. Dengan demikian, permainan Engklek di SDN Simokerto I/134 Surabaya bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi sarana yang efektif dalam membantu siswa melatih kemmapuan berhitung mereka. Dalam hal ini, permainan tradisional Engklek tidak hanya dianggap sebagai sumber hiburan, tetapi juga sebagai alat pendidikan yang kuat dalam pengembangan keterampilan numerasi siswa. Ini adalah contoh konkret bagaimana warisan budaya kita dapat diintegrasikan dalam pendidikan modern untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, berarti, dan interaktif bagi generasi muda

MANFAAT PROGRAM KERJA NUMERASI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL "ENGKLEK"

Program ini memberikan manfaat ganda, seperti :

  • Siswa meningkatkan keterampilan numerasi mereka secara aktif saat mereka bermain Engklek. Program ini membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan menyenangkan, mengurangi rasa takut terhadap mata pelajaran ini.
  • Siswa-siswi juga mampu menghubungkan konsep matematika dengan aktivitas sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun