Mohon tunggu...
ISTW
ISTW Mohon Tunggu... -

I'm nothing but yeah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Edensor" Karya Andrea Hirata; Tentang Mimpi, Persaudaraan, dan Cinta

22 Februari 2018   18:50 Diperbarui: 22 Februari 2018   19:02 2777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mozaik kedua berlatar tempat ketika Andrea dan Arai sudah sampai di Belanda dan mereka meneruskan perjalanan ke Sorbonne, Paris, Perancis. Di Belanda, mereka dijemput oleh seorang wanita bernama Ms. Famke Somers. Famke adalah seorang gadis Belanda yang baik dan ramah. Ia adalah mahasiswa institut kesenian dan berfokus pada seni jalanan. Pandangana pada seni jalanan sangat tinggi. Famke Somers adalah orang yang nantinya membantu Andrea dan Arai dalam menafkahi hidup saat mereka mengikuti taruhan untuk mengelilingi Eropa dan Afrika.

"Seperti kami, ia juga penerima beasiswa Uni Eropa, ia mahasiswi Amsterdam School of the Arts. Ia mendalami street performances atau pertunjukan seni jalanan. Perspektifnya tentang seni jalanan amat memikat." (hal 53)

"'Jalan tempat berparade, pamer kejayaan, juga tempat menggelandang. Jalan tempat lari dari kenyataan, tempat mencari nafkah. Orang hilir mudik di jalan, mereka bergerak indah, melamun, riang, dan berduyun-duyun, siapa mereka? Ke manakah mereka?' Belum pernah kudengar pandangan seperti itu, pandangan yang mengandung kecerdasan seni tingkat tinggi." (hal 55)

Selain Famke, Andrea dan Arai juga mendapatkan beberapa teman di kampus mereka, yaitu di Sorbonne. Mozaik-mozaik selanjutnya meneritakan tentang perjalanan dan naik turun kisah Andrea, Arai, dan teman-teman mereka selama di Sorbonne, bagaimana Andrea memiliki teman-teman yang memiliki intelejensi tinggi dan bagaana Andrea dan Arai menjadi salah satu dari empat peringkat terakhir di kelas.

Novel Edensor dibagi menjadi dua latar tempat utama, diantaranya Indonesia dan Paris. Pada mozaik-mozaik awal, cerita dari novel ini tidak langsung menlanjutkan apa yang telah tertulis di novel keduanya, namun menceritaan tentang masa kecil Andrea. Mulai bab 8, dengan judul "Wawancara", isi novel ini baru menceritakan kembali kisah perjuangan Andrea dan Arai mulai dari mereka lulus SMA. Kejadian-kejadian dalam bab tersebut terjadi di Indonesia, tepatnya di Bogor, Jawa Barat.

"Tamat SMA, aku dan Arai merantau ke Jawa. Di Bogor kami melamar kerja. Sebuah usaha distributor memanggil untuk wawancara." (hal 43)


Latar tempat utama kedua terjadi di Paris. Pada saaat itu, Andrea dan Arai menjadi mahasiswa dari Universitas Sorbonne. Tidak hanya bertempat di kampus, beberapa cerita juga terjadi di lingkungan tempat tinggal sementara milik Andrea, bahkan di sekitar pusara Jim Morrison. Beberapa kejadian juga terjadi di negara-negara Eropa yang lain, dimana saat Andrea dan Arai berkeliling Eropa-Afrika.

"Mereka memegang lilin dan menaburkan bunga pada sebongkah pusara. Sebaris nama terpahat di pusara itu: Jim Morrison. Hari ini, tiga Juli, peringatan kematian Jim Morrison, seorang rocker flamboyan, pentolan The Doors, dewa bagi penganut mazhab antikemapanan ." (hal 71)

"Malam menjelang, aku menunggu di apartemen. Arai tak kunjung pulang. Tak pernah sebelumnya ia begini. Semalaman aku menunggu, tak ada kabar." (hal 70)

Hal menarik lain yang bisa kita dapat dari novel ini adalah perjalanan Andrea dan Arai dalam berkeliling Eropa. Mereka menyambangi beberapa negara dan membiayai diri dengan melakukan seni jalanan, yaitu menjadi patung putri duyung. Famke adalah salah satu orang yang merekomendasikan dan menyediakan alat-alat untuk melakukan pementasan seni jalanan tersebut. Perjalanan Andrea dan Arai kali ini dilipui kebahgaiaan juga kesedihan, kelelahan, ketegangan, dan bahkan ketika mereka sudah tidak memiliki apa-apa, pada akhirnya mereka menggasak daun untuk dimakan.

" 'Inilah solusi yang kujanjikan untuk kalian!' Famke bergairah. Kami terkesima. 'Kalian akan tampil di pinggir jalan sebagai manusia patung!' Arai terbelalak dan aku mau pingsan mendengar Famke berteriak, 'Kalian akan menjadi ikan duyung!!' " (hal 126)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun