Perjuangan menghapuskan penindasan harus tetap dilaksanakan karena dibelahan bumi manapun penindasan kerap terjadi dalam bentuk apapun, aktornya bukan Cuma negara dan kapitalisme. Tetapi para pemuka agama, tokoh politik, budayawan serta para kelompok supremasi.
Negara bisa menindas dengan pembiaran, kapitalisme bisa menindas karena menciptakan kelas, dominasi dan eksploitasi serta masih banyak lainnya. Para tokoh juga bisa menjadi penindas ketika mereka bicara bahwa apa yang tidak sesuai dengan ajarannya dan bisa saja tokoh melontarkan ujaran yang keras dan brutal.
Sementara anarkisme masih berjuang lewat berbagai pemikiran baru ditambah lagi dengan feminisme menjadi bahasan yang penting di dunia internasional. Semuanya adalah mimpi yang harus diperjuangkan untuk kehidupan manusia lebih baik.
Akan tetapi mimpi buruk juga ikut andil dalam perjuangan dan sayangnya mimpi buruk ini disembunyikan. Sebutan untuk mimpi yang indah adalah utopia dan sebutan mimpi buruk adalah distopia, kebutuhan akan mimpi adalah kebutuhan untuk bertahan hidup.
Sekalipun mimpi itu buruk, mimpi tetaplah mimpi. Tinggalah tertawa atas mimpi-mimpi yang telah diwujudkan dan mimpi-mimpi yang gagal.