Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kaleidoskop AC Milan 2020: Penuh Friksi, Kejutan, dan Awal Kejayaan Baru

26 Desember 2020   08:15 Diperbarui: 26 Desember 2020   12:12 3167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaleidoskop AC Milan di tahun 2020. | foto: Twitter @milangraphic

Transfer Hauge terasa spesial karena Ia direkrut usai tampil apik dan membobol gawang Gianluigi Donnarumma di babak ketiga kualifikasi Liga Europa. Bersama klubnya saat itu, Bodo/Glimt, Hauge menyulitkan Milan untuk lolos ke babak grup Liga Europa.

Namun, ternyata bukan Bodo/Glimt yang jadi lawan terberat bagi Donnarumma cs untuk lolos ke kompetisi Eropa. Adalah Rio Ave yang jadi lawan Milan di babak play-off. Bertandang ke Vila do Conde, Portugal yang masyhur dengan cuaca ekstremnya, Milan susah payah taklukkan Rio Ave lewat babak adu tos-tosan.  

Laga lain yang patut dirayakan adalah keberhasilan Milan memenangi derby della madonnina atas rival sekotanya, Inter pada 17 Oktober lalu. 2 gol cepat Zlatan Ibrahimovic di 20 menit awal sudah cukup untuk mengungguli Inter yang hanya sanggup membalas 1 gol lewat Romelu Lukaku.

Bagaimana tak dirayakan, ini adalah kemenangan pertama Milan atas Inter sejak Desember 2017 saat keduanya bertemu di babak perempat final Coppa Italia. Khusus di ajang Serie A, rossoneri terakhir kali mempecundangi nerazzurri pada Januari 2016 saat masih dilatih Sinisa Mihajlovic.  

Kemenangan tersebut juga jadi balasan Milan setelah kalah menyakitkan dari Inter di bulan Februari lalu. Kala itu, rossoneri sudah unggul 2 gol di babak pertama, tapi justru kalah menyakitkan setelah kebobolan 4 gol di babak kedua.

Selepas memenangi laga derby, permainan anak asuh Pioli malah sempat kendor. Puncaknya, rekor kemenangan di semua ajang terhenti usai kalah 3-0 atas Lille di Liga Europa. Kekalahan tersebut jadi kekalahan pertama Milan sejak takluk dari Genoa pada Maret 2020.

Rekor unbeaten Milan di kompetisi Eropa memang sudah terhenti, tapi tidak dengan rekornya di liga. Rossoneri masih unbeaten di Serie A. Kemenangan dramatis atas Lazio jadi bukti teraktualnya.

Usai meraih kemenangan atas Lazio, beredar video yang memperlihatkan Curva Sud -pendukung garis keras Milan- yang mengarak bus Milan tepat setelah mereka keluar dari San Siro. Sebuah perayaan yang dinilai fans tim lain berlebihan.

Namun, bagi milanisti, selebrasi pemain dan pelatih di lapangan usai kalahkan Lazio dan perayaan fans Milan di luar San Siro adalah suatu hal yang wajar. Milan sudah terlalu lama tertidur dan baru tahun 2020 ini membuat catatan bagus lagi.  

Total, Milan mencatat rekor tak terkalahkan selama 26 laga Serie A di tahun 2020 ini. Sebuah catatan impresif yang bahkan jadi yang terbaik di 5 liga top Eropa. Namun, Milan bisa meraih catatan sangar itu lewat perjuangan berdarah-darah.

Dikepung Badai, Mentalitas Juara Milan Tetap Menyala!

Secara bertubi-tubi sejak akhir November hingga pertengahan Desember, rossoneri secara bergantian ditinggal pemain andalannya. Ibra absen selama 8 laga, Kjaer dan Bennacer absen selama 5 laga, serta Rebic, Romagnoli, dan Leao yang absen sebanyak 4 laga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun