Menjelang hari ulang tahun Milan yang ke-121 pada 16 Desember 2020, rossoneri dan para pendukungnya mendapat kado manis. Satu pemainnya sekaligus salah satu sosok harapan dalam kebangkitan Milan, yaitu Sandro Tonali mendapat penghargaan sebagai pemain Italia U-21 terbaik.

Mereka salah, Tonali baru 20 tahun, kariernya baru dimulai. Berseragam Milan sejak awal musim 2020/2021 adalah pengalaman perdana Tonali berbaju "tim besar". Membela Milan juga jadi pengalaman baru bagi Tonali berkompetisi dengan target yang lebih tinggi ketimbang saat Ia masih berseragam Brescia.
Jadi, mengapa tak sabar menunggu saja milanisti? Toh, Tonali juga tidak seburuk Krunic yang sering blunder atau seperti Andrea Conti yang bolak-balik naik ke meja operasi. Justru, Tonali selalu ada disaat Milan sedang dikepung badai cedera seperti saat ini.
Imbang, sebuah kado rutin Milan untuk fans di hari ulang tahunnya
Milan kehilangan Ismael Bennacer, Simon Kjaer, dan Zlatan Ibrahimovic yang kompak cedera. Salah satu penyebab awal mula cederanya 3 pemain tersebut juga sama, otot yang kelelahan karena seringnya jadi tumpuan di tiap laga.
Seperti apa yang terjadi di 2 pertandingan terakhir rossoneri. Tanpa Ibra, Kjaer, dan Bennacer, Milan nyaris kalah atas Parma sebelum dua kali diselamatkan Theo Hernandez. Kejadian serupa berulang pagi ini saat Milan susah payah menahan imbang Genoa.
Bertamu ke kandang Genoa, Rabu (16/12) malam atau Kamis (17/12) dini hari WIB, Milan nyaris menelan kekalahan perdananya di Serie A. Dua kali gawang Donnarumma bobol oleh gol Mattia Destro, tapi dua kali pula disamakan oleh sepakan jarak jauh Davide Calabria dan gol debut Pierre Kalulu.
Inilah yang saya maksud dengan keyakinan dan optimisme kepada Milan racikan Pioli yang bisa mengubah keadaan saat tertinggal. Di dua laga terakhirnya, Milan dua kali tertinggal dan dua kali punya menyamakan kedudukan dan mencegah kehilangan poin lebih banyak.
Positif atau negatif? Sisi positifnya, Milan masih tak terkalahkan di liga sejak Juni 2020. Namun, posisi Milan di papan klasemen terancam oleh Inter yang di hari yang sama menang atas Napoli dan menempel ketat Milan dengan jarak 1 poin saja.

Lagipula, di hari ulang tahunnya, Milan memang hobi bikin fansnya deg-degan. Sudah bertahun-tahun pula Milan selalu gagal menang di momen hari jadinya.
Ya, Milan yang dijuluki "raksasa yang tertidur" itu merayakan ulang tahunnya di bulan Desember, tetapnya di tanggal 16 Desember. Sayangnya, sejak tahun 2016, rossoneri rutin meraih hasil minor menjelang atau sesudah merayakan hari jadinya.