Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Espanyol Degradasi, Barcelona Kehilangan Rival di Derbi Barceloni

12 Juli 2020   19:14 Diperbarui: 12 Juli 2020   19:04 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Espanyol tertunduk lesu setelah kalah dari Barca di pekan ke-35 La Liga. | foto: Jaon Monfort/AP via theguardian.com

Perjalanan Espanyol hingga degradasi

Sayangnya, sebaik-baiknya Espanyol menahan imbang Barca dan membuat Wu Lei menjadi pemain Tiongkok pertama yang membobol gawang Barca, faktanya mereka harus turun kasta karena Barcelona juga. Tak ada kenyaatan yang lebih menyakitkan bagi sebuah klub daripada terdegradasi ke kasta kedua.

Padahal, di awal musim Espanyol digadang-gadang jadi kuda hitam La Liga. Ini berawal dari hasil liga musim lalu dimana Espanyol secara mengejutkan berhasil finish di posisi ke-7 dan lolos ke babak grup Liga Europa. Namun di awal musim, secara mengejutkan mereka juga menjual beberapa pemain-pemain kuncinya.

Di bursa transfer musim panas 2019, dua pemain kuncinya hengkang. Topskor mereka, Borja Iglesias menyebrang ke Real Betis tepat setelah membawa Espanyol lolos ke babak grup Liga Europa. Borja merupakan striker andalan Espanyol musim lalu dengan catatan 20 gol dari 43 pertandingan. Espanyol mendapat 28 juta euro dari hasil penjualan Borja.

Sebelum Borja, Espanyol sudah lebih dulu kehilangan bek kiri andalannya, Mario Hermoso. Hermoso jadi kunci solidnya pertahanan Espanyol dibawah asuhan Rubi, pelatih Espanyol saat itu. Hermoso dijual ke Atletico Madrid dengan harga 25 juta euro. Sementara di winter transfer, Espanyol kembali menjual pemain berpengalamannya, yaitu Pablo Piatti.

Espanyol memang jadi punya modal besar di awal musim kemarin. Namun pemain-pemain yang datang kualitasnya dibawah pemain yang telah mereka jual. Matias Vargas, Fernando Calero, dan Raul de Tomas kualitasnya tak sebaik Mario Hermoso dan Borja Iglesias. Apalagi, di awal musim pelatih mereka, Rubi habis kontrak dan Espanyol harus memulai musim dengan pelatih baru David Gallego.


Apesnya, Gallego hanya menjabat selama 8 pekan saja karena hanya bisa membawa Espanyol memetik 1 kemenangan dan 2 kali imbang dari 8 laga. Espanyol pun menunjuk Pablo Machin sebagai ganti Gallego. Sialnya Machin tak lebih baik, ia dipecat pada 23 Desember lalu setelah hanya membawa Espanyol menang 1 kali dan imbang 2 kali dari 10 laga.

Setelah itu, Abelardo ditunjuk jadi pelatih baru. Hasilnya cukup baik dengan membawa Espanyol menahan Barca di pertandingan pertamanya. Abelardo bertahan hingga 13 pekan La Liga sebelum akhirnya dipecat juga pada 27 Juni lalu setelah hanya mampu membuat Espanyol menang 3 kali, imbang 3 kali dan kalah 5 kali.

Terbaru, Espanyol kini dilatih Fransisco Rufete yang masih sangat minim pengalaman. Hasilnya, anak asuh Rufete kalah 4 kali beruntun dan puncaknya mereka terdegradasi dari La Liga. Mereka baru mengumpulkan 24 poin dari 35 pekan. Sisa 3 pekan, poin maksimal yang bisa mereka dapat sudah tidak akan bisa menyelamatkan tim dari zona degradasi. 

Pemain Espanyol tertunduk lesu setelah kalah dari Barca di pekan ke-35 La Liga. | foto: Jaon Monfort/AP via theguardian.com
Pemain Espanyol tertunduk lesu setelah kalah dari Barca di pekan ke-35 La Liga. | foto: Jaon Monfort/AP via theguardian.com
Baik Gallego, Machin, Abelardo, hingga Rufete punya kesamaan. Mereka kompak tak mampu mengangkat Espanyol dari zona degradasi sejak pekan pertama. Jika faktanya demikian, maka masalah Espanyol tak sesederhana seperti yang nampak di lapangan.  

Mulai dari menjual pemain, gagal mempetahankan Rubi, hingga bergonta-ganti pelatih menjadi drama Espanyol musim ini. Usut punya usut, ternyata rentetan drama tadi terjadi karena Espanyol sedang mengalami krisis finansial. Espanyol memang tak bisa menutupi bahwa pandemi covid-19 sudah memperparah kondisi kurang sehat di keuangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun