Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Nagelsmann Buktikan Keputusan Mourinho Salah

20 Februari 2020   14:29 Diperbarui: 20 Februari 2020   18:11 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dele Alli terlihat melempar botol setelah diganti Mourinho di babak kedua. (Sumber foto: Laurence Griffiths/Getty Images)

Adalah Julian Nagelsmann tokoh dibalik performa apik Leipzig musim ini. Di laga Kamis dini hari itu, racikan strateginya juga mampu menekan Spurs.

Leipzig yang bermain dengan formasi 3-4-2-1 justru mampu menekan ketat pertahanan Spurs yang memakai formasi 4-2-3-1. Pressing tinggi di depan garis pertahanan lawan itulah yang mampu membuat bek Spurs kesulitan.

Dele Alli terlihat melempar botol setelah diganti Mourinho di babak kedua. (Sumber foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
Dele Alli terlihat melempar botol setelah diganti Mourinho di babak kedua. (Sumber foto: Laurence Griffiths/Getty Images)

Akhirnya di menit ke-58, Ben Davies terpaksa melakukan pelanggaran terhadap Konrad Laimer di kotak penalti. Timo Werner yang menjadi eksekutor sukses menjebol gawang Lloris yang sejatinya juga tampil impresif di laga itu.

Seperti yang saya bilang, pertandingan sejatinya berjalan seimbang dengan catatan ball possession 53% milik Spurs berbanding 47% milik Lepzig. Tapi, pasukan Nagelsmann mencatat shots (percobaan tembakan) lebih banyak dari tuan rumah.

Werner dkk mencatatkan 6 shots on target, 4 shots off target, dan 6 tembakan yang berhasil diblok pertahanan Spurs. Kita bisa lihat bahwa penyerangan Leipzig lebih efektif dan mampu menciptakan peluang lebih banyak walaupun kalah dalam ball possession. Statistik pertandingan juga membuktikan lini serang Spurs kurang tajam.


Nagelsmann akhirnya mampu membuktikan keputusan Mourinho tak merekrut striker baru adalah sebuah kesalahan yang harus dibayar mahal. Selain itu, Nagelsmann pun mencatatkan rekor sebagai pelatih termuda yang meraih kemenangan di fase gugur Liga Champions. Di laga kontra Spurs ia masih berusia 32 tahun 211 hari.

Faktanya, Nagelsmann yang berpaspor Jerman itu juga dijuluki sebagai "baby Mourinho" atau "mini Mourinho" akibat karier kepelatihan mereka yang mirip.

Sama seperti Mou yang kurang sukses sebagai pemain profesional, Naglesmann juga pensiun dini sebagai pemain profesional. Selepas itu Nagelsmann sempat berkuliah bisnis sebelum memutuskan beralih ke sports science. Ternyata langkah yang sama juga dilalui Mou dulu yang sempat masuk sekolah bisnis sebelum belajar kepelatihan.

Keduanya juga memulai langkah kepelatihan profesional sebagai asisten pelatih. Mou belajar menjadi kepala pelatih ketika menjadi asisten bagi Bobby Robson dan Louis van Gaal. Sementara Nagelsmann sempat menjadi asisten pelatih Thomas Tuchel dan sempat menjadi asisten pelatih dan menangani tim U-19 di Hoffenheim.

Yang membedakan keduanya adalah kesuksesan di usia muda sebagai pelatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun