Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas, Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab, Intropeksi Diri dan Berbenah

7 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   16:06 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari kedua kondisi stadion pasca tragedi, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan (Sumber foto: Kompas/Suci Rahayu)

Mobil Tim Keamanan yang di rusak oleh supporter di dalam lapangan  (sumber foto: Kompas)
Mobil Tim Keamanan yang di rusak oleh supporter di dalam lapangan  (sumber foto: Kompas)

Tim Keamanan yang tidak tahu dengan aturan yang ada

Dalam hal keamanan pada suatu event atau acara selalu melibatkan Polisi setempat untuk melakukan penyisiran dan keamanan lokasi. Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau adanya tindakan anarkis maka tim keamanan yang memiliki tanggung jawab melakukan perannya sesuai dengan aturan yang berlaku di badan instansi yang ada.

Namun apa yang terjadi di Kanjuruhan adalah sebuah kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihak keamanan yaitu Polisi. Polisi melanggar sebuah aturan yang telah diberlakukan atau ditetapkan oleh FIFA yang ada di dalam badan hukum yang berlaku untuk seluruh dunia yang akan melaksanakan sebuah pertandingan.

Pada tragedi Kanjuruhan terlihat adanya aksi tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh oknum tim keamanan yang dilakukan oleh Polisi mengarah tempat tribune penonton. Penggunaan gas air mata dalam system keamanan sepak bola yang dibuat oleh FIFA itu tidak diperbolehkan dan dilarang keras. Namun, tim keamanan Indonesia tetap melakukan hal ini pada acara sepak bola jika terjadi kerusuhan.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi ke luar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekeurangan oksigen." Menurut keterangan Polisi tentang tragedi di Kanjuruhan.

Salah satu penyebab banyaknya korban jiwa yang meninggal dari kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan adalah efek dari gas air mata. Dimana semua penonton merasa kepanikan bagaimana ingin menghindar dan menyelematkan diri, sehingga terjadi penumupukan disatu sisi pintu keluar yang mengakibatkan penumpukan yang berujung pada sesak nafas dan kehabisan oksigen.

Awal mula Tragedi Kanjuruhan menelan banyak korban dari tindakan sembrono dari pihak keamanan yang tidak tahu menahu tentang regulasi dari sebuah aturan. Dengan sikap menembakkan gas air mata adalah sebuah pelanggaran yang tidak boleh dilakukan dalam sebuah pertandingan untuk mengkondusifkan acara.

Bukan kondusif yang didapat melainkan sebuah kepanikan dan mmebuat situasi menjadi chaos dan tidak dapat terhindarkan. Banyak nyawa melayang hanya sebuah sikap tindakan yang salah aturan, hal ini perlu di #UsutsampaiTuntas oleh pihak yang berwenang agar kejadian ini dapat dibuktikan kebenarannya dan keadilan kembali ditegakkan.

Supporter harus bijak dan tidak bersikap anarkis

Salah satu pemicu lain dari kejadian Tragedi Kanjuhuran adalah sikap supporter yang tidak lapang dada dalam menerima kekalahan atas klubnya. Dalam dunia olahraga kalah dan menang itu adalah hal biasa yang terjadi di lapangan, yang perlu diperhatikan adalah menjunjung tinggi nilai suportifitas dari semua elemen yang ada.

Dengan adanya sikap sportifitas di dalam menerima  hasil dari sebuah pertandingan, merupakan langkah awal dari sebuah pergerakan majunya dunia olahraga di negeri ini. Kita bisa melihat dan mencontoh negara lain yang tetap bangga dengan timnya atau menghormati lawannya ketika hasil di lapangan tidak sesuai dengan harapan.

Kekecewaan terhadap sebuah hasil pertandingan yang berujung pada kekalahan merupakan hal yang wajar, semua dapat diperbaiki lagi dipertemuan berikutnya. Kita masih bisa memperbaiki penampilan di lain kesempatan, para supporter yang bijak juga selalu tetap memberikan dukungan serta masukan yang positif kepada pemain dan klubnya agar hubungan dari kedua belah pihak tetap harmonis. Kita harus menjunjung tinggi sportifitas di dalam dunia olahraga tanpa harus melakukan sebuah tindakan yang membahayakan banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun