Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hacker Bjorka Berhasil Meretas Data Rahasia Milik Negara, Para Pejabat Tinggi Negara Mulai Gerah

13 September 2022   17:00 Diperbarui: 15 September 2022   01:50 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hacker Bjorka yang berhasil merteas data penting milik negara (sumber foto : cnnindonesia.com)

Belakangan ini nama Bjorka menjadi trending di dunia maya setelah ia berhasil meretas atau menghecker data penting milik negara. Ia disebut salah satu hacker yang paling dicari saat ini oleh semua orang, dengan identitas yang disembunyikan maka ia sulit untuk dikenali dan dicari tahu siapa sebenarnya Bjorka ini.

Berita tentang awal kemunculan para hacker ini mencuat ke public, ketika Kominfo mengatakan bahwa "Kalau bisa, jangan nyeranglah karena merugikan masayakarat luas." Kemudian pesan ini dibalas langsung oleh sang Hacker dengan kalimat simple tapi nyelekit di hati yaitu "STOP BEING AN IDIOT". Kalimat ini muncul disebuh forum diskusi dengan melampirkan sebuah screenshoot berita mengenai statement pejabat negeri ini.

Sontak semua masyarakat awam heboh karena data NIK mereka sudah terbongkar dan diketahui oleh banyak orang, data itu bisa saja di salah gunakan untuk sesuatu hal yang merugikan orang lain. Sebagai contoh hal ini terbukti dalam sebuah kasus penggunaan NIK untuk calon salah satu partai yang ditulis oleh Om Ndut (Haryadi Yansyah) dalam tulisannya berikut : https://www.kompasiana.com/omnduut/631575c46292e91333265df5/pengalaman-lapor-ke-bawaslu-terhadap-pencatutan-ktp-oleh-partai-politik

Hal ini sungguh meresahkan banyak orang sehingga data pribadi kita telah diketahui oleh orang lain. Sama halnya kekesalan ini muncul ketika kita menerima pesan singkat masuk yang menawarkan pinjaman online dari nomor yang tidak dikenal. Ini juga salah satu contoh hal yang dapat mengganggu ketenangan privacy orang dan harus ditindak lanjuti lebih dalam oleh Pemerintah.

Sasaran Hacker beralih ke para Pejabat Tinggi Negara

Kehebohan yang dilakukan oleh apra Hacker tidak berhenti sampai disitu saja, mereka terus melakukan aksi mereka dengan cara yang lebih gilka lagi yaitu meretas data-data miliki para pejabat negeri yang ada di Indonesia.

Sebut saja Johnny G. Plate selaku Menteri Kominfo, Puan Maharani, Erick Tohir, Denny Siregar dan masih banyak lagi. Tidak puas sampai disitu Bjorka juga memiliki keinginan untuk meretas dokumen milik orang nomor satu di negeri ini yaitu Presiden Joko Widodo. Hal itu menjadi kenyataan karena beberapa hari yang lalu Bjorka kembali memperlihatkan Salinan dokumen mengenai beliau.

Melihat peristiwa ini yang terus terjadi berulang kali membuat masyaarkat gerah dan gusar dengan tanggapan dari pemerintah yang biasa-biasa saja. Contohnya saja kalimat dari Bapak Menko Polhukam Mahfud MD :

"Soal bocornya data negara saya pastikan bahwa ini memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia."

Ucapan kalimat yang disampaikan bapak Mahfud MD seakan menyepelekan hal-hal kecil ini terjadi seperti hal biasanya terjadi. Namun, kita ahrus tahu bahwa sesuatu hal data yang dimiliki orang negara merupakan sebuah hal penting yang harus dijaga di berikan lindungan keamanan yang kuat untuk dijaga kerahasiaannya.

Bjorka kini menjadi sorotan bagi pejabat tinggi negeri ini untuk dicari. Selain meresahkan namun keberadaannya kini berubah dengan mendapatkan simpatik dari masayarakat banyak untuk menguak tabir besar yang dulu pernah terjadi di negeri ini. hal itu pun ditanggapi dengan kemunculan postingan Bjorka yang dipaksa nitizen untuk mengungkap dalang pembunuhan Munir.

Sesuatu yang terjadi dalam dunia maya selalu orang-orang dipemerintahan memasang tameng dengan pelanggaran hukum UU ITE. Seolah Undang-undang tersebut sudah sempurna dan layak untuk dipakai dalam berbagai kasus yang nanti akan digunakan sebagai pembelaan dan pemberian sangsi.

Ketika data rakyat yang di bobol para pejabat selalu abai dan dengan mudah menyampaiakn dengan kalimat seperti anak kecil kemarin sore. Namun , sekarang setelah data pribadi para pejabat negeri yang sudah direcoki dan diretas oleh para hacker barulah mereka merasa tersulut an marah dengan terusiknya data pribadi yang sudah tersebar ke public.

"Sudah melakukan tindakan pelanggaran kebocoran data, menggunakan terminology yang tidak etis dan tak sejalan dengan budaya Indonesia. nah itu tidak baik." Ungkap Jhonny G. Plate -- Menteri Kominfo -- tentang balasan hacker mengenai Kominfo

Menteri Kominfo resah melihat Bjorka dielu-elukan oleh Masyarakat


Saya teringat dengan sebuah postingan seorang penulis di Indoensia yang frontal dalam menyuarakan suaranya dalam mengkritik kinerja pemerintah. Penulis itu bernama Tere Liye, Ia menanggapi respon dari sebuah kalimat Kominfo yang mengatakan Kominfo Tanggapi Bjorka, heran Illegal Hacker malah dielu-elukan seperti pahlawan dalam sebuah kanal berita Kompas yang rilis pada 10 September 2022, 04:25 WIB.

Dalam menanggapi kanal berita tersebut penulis itu  menanggapi dengan gambaran yang cukup baik : "Kalau Bjorka ini besok-besok bocorin lokasi Harun Masiku, bocorin chat-chat rahasia pejabat, bocorin data proyek-proyek tender, maka rakyat Indonesia bukan Cuma mengelu-elukan loh, Pak. Malah dikasih gelar pahlawan nasional"

Berikut kutipan diatas yang sangat memberikan tamparan keras atas penyataan Kominfo untuk menganggap hal sepele terhadap Sesuatu hal kecil yang salah. Katanya dulu yang bisa menyamai kualitas bahwa Indonesia bisa menciptakan Facebook dan Google untuk Indonesia tapi hal untuk mengamankan data dari orang luar saja masih ke bobol. Bagaimana ceritanya ?

Kita sudah capek dengan kinerja para Pejabat Tinggi di negeri ini yang Lips Service, memberikan omongan manis tapi kinerja tidak ada yang beres. Merasa mampu tapi tidak layak pada kenyataan dilapangannya. Sungguh membuat prihatin akan kelangsungan untuk kemajuan negeri ini menjadi lebih baik.

Kemunculan Bjorka dikhalayak public menimbulkan pro dan kontra yang memberikan perhatian khusus pada satu masalah tertentu. Kita ahrus menyikapi hal ini dengan kepala dingin, kita menunggu bagaimana aksi dari kinerja dari Pemerintahan kita yang akan berjanji untuk menjadikan maslaah ini sebagai hal serius yang harus ditanggapin.

Bagaimana masyarakat bisa percaya jika kinerja yang mereka tampilkan tidak semestinya. Janji hanyalah janji namun tidak ada perkembangan baik yang dapat ditemukan melainkan semakin banyak data para pejabat yang dibuka seperti dikuliti satu per satu untuk membongkar bobrokm lemahnya keamanan security dalam teknologi negeri ini. Luhut Binsar panjaitan dan juga menajdi soirotan seketika setelah data miliki dirinya kembali terpublish di dunia maya secara terbuka.

Jika hal ini ditanggapi dengan santai tanpa tindakan yang serius. Mungkin bisa jadiakan banyak data-data yang lain akan di bongkar dan menajdi incaran dari para Hacker untuk mengobrak-abrik data yang dimiliki oleh Pemerintahan saat ini. semoga hal ini bisa diatasi dan ketenangan kembali dirasakan tidak dengan bermunculnya berita yang setiap hari tidak mengenakkan untuk dilihat dan disaksikan di depan layar kaca.

Slaam Inspirasi, Irfan Fandi

Pekanabru, 13 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun