Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Refleksi dan Tantangan Diplomasi Indonesia: dari Palestina-Israel hingga Iran-Israel

15 April 2024   07:48 Diperbarui: 15 April 2024   19:00 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video yang diambil dari AFPTV yang diambil pada tanggal 14 April 2024 ini menunjukkan ledakan-ledakan yang menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel. Garda Revolusi Iran mengonfirmasi pada 14 April 2024 bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang berlangsung terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada 1 April di konsulat Damaskus.(Sumber: AFPTV/AFP via kompas.com)

Indonesia perlu menilai kembali dan mungkin menyesuaikan kebijakan luar negerinya terhadap Timur Tengah dalam konteks dinamika kekuatan baru ini. 

Dengan konflik Iran-Israel yang mempengaruhi kestabilan regional, perlu adanya strategi jangka panjang untuk mengatasi dampak dari konflik ini, baik dalam konteks bilateral maupun multilateral. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pemain kunci dalam mendamaikan ketegangan di Timur Tengah.

Tantangan dalam Diplomasi Kontemporer

Diplomasi Indonesia dihadapkan pada tantangan kompleks dalam menjaga keseimbangan antara dukungan untuk Palestina dan hubungan dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang memiliki kebijakan yang sering kali bertentangan terkait Israel. 

Indonesia harus beroperasi dalam kerangka kerja diplomasi internasional yang memerlukan navigasi yang cermat antara prinsip solidaritas dengan negara-negara Muslim dan kepentingan strategis di panggung global. 

Posisi ini menjadi semakin rumit dengan perkembangan baru dalam konflik Iran-Israel, di mana Indonesia perlu mempertahankan sikap netral sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip diplomasi bebas aktif

Respon terhadap Dinamika Konflik Baru

Eskalasi baru dalam konflik Iran-Israel memperkenalkan variabel lain yang harus dikelola oleh diplomasi Indonesia. Konflik ini berpotensi menyebabkan ketidakstabilan regional yang lebih luas, mempengaruhi kepentingan Indonesia di Timur Tengah. 

Indonesia harus responsif terhadap kebutuhan akan mediasi atau bantuan kemanusiaan, sambil menghindari terlalu terlibat secara langsung dalam konflik yang mungkin memperburuk hubungan dengan negara-negara lain yang terlibat atau terpengaruh.

Indonesia juga berhadapan dengan tekanan eksternal dari negara-negara lain dan keterbatasan internal, termasuk keterbatasan sumber daya dan kapasitas diplomatik. 

Keterlibatan dalam isu kompleks seperti Palestina-Israel dan Iran-Israel menuntut sumber daya diplomatik yang signifikan, serta keahlian yang mendalam mengenai isu dan dinamika regional. Peningkatan kapasitas ini sering kali bertabrakan dengan prioritas domestik dan alokasi anggaran yang terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun