Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memadukan Cinta dan Logika: Mengapa Perjanjian Pranikah Penting di Era Perselingkuhan?

14 Maret 2024   17:15 Diperbarui: 14 Maret 2024   17:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pendahuluan

Perjanjian pranikah, yang juga dikenal sebagai kontrak pranikah atau kesepakatan pra-pernikahan, adalah dokumen hukum yang ditandatangani oleh pasangan sebelum mereka menikah atau menjalin suatu perkawinan sipil. Perjanjian ini biasanya mencakup berbagai ketentuan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, aset, dan tanggung jawab masing-masing pihak selama pernikahan dan dalam hal pernikahan tersebut berakhir, baik melalui perceraian atau kematian salah satu pihak.

Dalam konteks hubungan modern, perjanjian pranikah menjadi semakin penting karena beberapa alasan:

  1. Kemandirian Finansial: Banyak individu memasuki pernikahan dengan karier yang mapan, aset pribadi, dan kadang-kadang dengan utang. Perjanjian pranikah membantu dalam mengklarifikasi apa yang akan terjadi dengan aset dan utang ini selama dan setelah pernikahan.
  2. Peningkatan Angka Perceraian: Dengan tingkat perceraian yang relatif tinggi di banyak negara, pasangan menjadi lebih pragmatis dalam mempersiapkan kemungkinan masa depan yang tidak diinginkan, memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki pemahaman yang jelas tentang pembagian aset jika pernikahan berakhir.
  3. Keluarga Campuran: Banyak pasangan memiliki anak dari hubungan sebelumnya. Perjanjian pranikah dapat membantu dalam memastikan bahwa aset tertentu dilindungi atau dialokasikan untuk anak-anak tersebut.
  4. Kewarisan: Perjanjian ini dapat menentukan bagaimana aset akan diwariskan, melindungi kepentingan anggota keluarga lain atau memastikan bahwa aset tertentu tetap dalam keluarga.

Perjanjian pranikah mewakili perpaduan unik antara cinta dan logika dalam beberapa cara:

  1. Komunikasi dan Kejelasan: Dalam proses pembuatan perjanjian pranikah, pasangan diharuskan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang keuangan dan ekspektasi masa depan. Ini memperkuat hubungan dengan membangun fondasi komunikasi yang jujur dan transparan.
  2. Perlindungan Emosional: Meskipun terdengar kontradiktif, mengetahui bahwa ada rencana yang adil dan masuk akal jika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana dapat memberikan ketenangan pikiran dan mengurangi ketegangan dalam hubungan.
  3. Komitmen dan Keinginan Bersama: Dengan membuat perjanjian pranikah, pasangan menunjukkan komitmen mereka untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan, baik yang terkait dengan hubungan mereka maupun dengan aspek praktis dan hukum kehidupan bersama.
  4. Pencegahan Konflik: Dengan menetapkan ekspektasi dan perjanjian dari awal, perjanjian pranikah dapat mengurangi potensi konflik mengenai keuangan dan aset, memungkinkan pasangan untuk fokus pada membangun hubungan mereka tanpa beban kekhawatiran tak terucapkan.

Dalam intinya, perjanjian pranikah tidak mengurangi romantisme atau keintiman dalam hubungan. Sebaliknya, dokumen ini mendorong kejujuran, keterbukaan, dan kerjasama---komponen kunci untuk hubungan yang kuat dan langgeng. Ini menggabungkan cinta, dengan keinginan untuk bersama dan mendukung satu sama lain, dengan logika, melalui perlindungan hukum dan kejelasan yang memberikan rasa aman untuk kedua belah pihak.

Era Perselingkuhan


Era digital dan perubahan sosial yang cepat telah secara fundamental mengubah cara kita berinteraksi, menjalin hubungan, dan memandang kesetiaan. Media sosial, aplikasi kencan, dan berbagai platform online menyediakan kemudahan akses untuk bertemu orang baru, seringkali dengan tingkat anonimitas yang tinggi. Kemudahan ini, sementara memperkaya kehidupan sosial kita, juga membawa godaan dan peluang untuk perselingkuhan yang mungkin tidak sebelumnya ada. Konektivitas konstan yang ditawarkan oleh teknologi digital dapat menimbulkan tekanan pada hubungan, dengan waktu yang dihabiskan di dunia maya terkadang menciptakan kesenjangan emosional antara pasangan. Selain itu, pergeseran norma sosial dan nilai-nilai yang berkaitan dengan hubungan monogami dan kesetiaan telah mengarah pada peningkatan penerimaan terhadap berbagai bentuk hubungan non-tradisional, yang bisa membingungkan batasan kesetiaan.

Dalam konteks ini, perselingkuhan menjadi lebih terlihat, tidak hanya karena tindakannya sendiri tetapi karena jejak digital yang ditinggalkan oleh pesan, email, dan interaksi media sosial. Ketika perselingkuhan terjadi, dampaknya terhadap hubungan dan pernikahan bisa mendalam dan merusak. Rasa pengkhianatan yang dirasakan oleh pasangan yang diselingkuhi sering kali meruntuhkan dasar kepercayaan yang merupakan fondasi penting dari setiap hubungan yang sehat. Ini tidak hanya menciptakan rasa sakit emosional yang mendalam tapi juga menimbulkan pertanyaan tentang harga diri dan kepercayaan diri. Lebih jauh, perselingkuhan dapat mengganggu dinamika keluarga, terutama jika anak-anak terlibat, mempengaruhi mereka secara emosional dan psikologis.

Dari perspektif hukum, perselingkuhan bisa memiliki konsekuensi yang signifikan dalam hal perceraian, pembagian aset, dan pengaturan nafkah serta dukungan anak. Meskipun reaksi hukum terhadap perselingkuhan bervariasi tergantung pada yurisdiksi, di banyak tempat, ini dapat mempengaruhi keputusan tentang pembagian aset dan pengaturan hak asuh. Dengan demikian, apa yang dimulai sebagai tindakan pribadi dapat dengan cepat menjadi masalah hukum yang rumit, dengan dampak finansial dan emosional yang berkepanjangan bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam lanskap yang kompleks ini, perselingkuhan bukan hanya masalah hubungan pribadi tetapi juga fenomena sosial dan hukum dengan konsekuensi yang jauh melampaui pasangan yang bersangkutan. Memahami dinamika ini memerlukan refleksi yang mendalam tentang arti kesetiaan dan komitmen di zaman modern, serta strategi komunikasi dan batasan yang jelas dalam hubungan untuk menavigasi tantangan yang disajikan oleh era digital.

Manfaat Perjanjian PraNikah

Perjanjian pranikah, seringkali dipandang melalui lensa kehati-hatian hukum, sebenarnya membuka pintu untuk jenis komunikasi yang lebih dalam dan berarti antara pasangan sebelum mereka melangkah ke dalam ikatan pernikahan. Proses pembuatan perjanjian ini mendorong pasangan untuk duduk bersama dan membahas ekspektasi, kekhawatiran, dan rencana masa depan mereka dengan cara yang sangat terbuka dan jujur. Ini bukan hanya tentang siapa yang mendapatkan apa jika hubungan berakhir, tetapi juga tentang bagaimana kedua belah pihak memandang aspek-aspek penting seperti pengelolaan keuangan bersama, kontribusi dalam hubungan, dan harapan tentang peran masing-masing dalam pernikahan.

Komunikasi ini membantu dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi konflik sebelum mereka muncul, memungkinkan pasangan untuk masuk ke dalam pernikahan dengan pemahaman yang jelas tentang nilai, prioritas, dan batasan masing-masing. Dengan memahami dan menghargai pandangan dan kebutuhan satu sama lain, pasangan dapat membentuk fondasi yang kokoh untuk hubungan yang stabil dan harmonis, di mana kedua belah pihak merasa didengar dan dihargai.

Dari sudut pandang hukum, perjanjian pranikah menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk menangani masalah yang mungkin muncul jika hubungan berakhir. Ini mencakup pembagian aset, penanganan utang, dan ketentuan untuk dukungan suami atau istri. Dengan menetapkan ketentuan-ketentuan ini sebelumnya, perjanjian pranikah mengurangi ketidakpastian dan potensi sengketa hukum yang bisa terjadi selama proses perceraian yang penuh tekanan.

Misalnya, jika salah satu pihak memiliki bisnis atau aset signifikan sebelum menikah, perjanjian tersebut dapat menentukan bahwa bisnis atau aset tersebut tetap sebagai milik pribadi, terlindung dari pembagian aset. Demikian pula, jika salah satu pihak membawa utang ke dalam pernikahan, perjanjian dapat menetapkan bahwa utang tersebut tetap menjadi tanggung jawab individu tersebut, melindungi pasangan lain dari kewajiban keuangan yang tidak mereka buat.

Selain itu, perjanjian pranikah bisa termasuk ketentuan untuk dukungan suami atau istri, menetapkan parameter tentang apakah dukungan akan diberikan, berapa banyak, dan untuk berapa lama, jika pernikahan berakhir. Ini membantu kedua belah pihak memiliki kejelasan tentang apa yang diharapkan dan mengurangi kemungkinan pertikaian yang panjang dan mahal.

Dalam esensinya, perjanjian pranikah tidak hanya bertindak sebagai jaring pengaman hukum, tetapi juga sebagai alat komunikasi penting yang memperdalam pemahaman dan kemitraan dalam hubungan. Ini memungkinkan pasangan untuk memasuki pernikahan dengan rasa percaya dan keamanan yang lebih besar, mengetahui bahwa mereka telah berkolaborasi untuk menciptakan fondasi yang kokoh untuk masa depan bersama mereka.

Menjaga Romantisme dan Komitmen

Menggabungkan cinta dan logika dalam merancang perjanjian pranikah sering kali dipandang secara keliru sebagai tindakan yang kurang romantis atau bahkan pesimis tentang masa depan hubungan. Namun, pada kenyataannya, proses ini bisa menjadi ekspresi paling mendalam dari perawatan dan tanggung jawab bersama, dan dapat secara signifikan memperkuat fondasi sebuah hubungan.

Perjanjian pranikah yang dirancang dengan hati-hati menunjukkan komitmen untuk menghadapi realitas kehidupan bersama dengan matang dan bertanggung jawab. Dengan membahas dan merencanakan untuk potensi masa depan---baik yang positif maupun negatif---pasangan menunjukkan keinginan mereka untuk melindungi satu sama lain dan hubungan mereka dari ketidakpastian yang tidak perlu. Ini menciptakan lingkungan di mana kedua belah pihak merasa aman, karena mereka tahu bahwa mereka telah mengambil langkah proaktif untuk menangani masalah yang mungkin muncul, memungkinkan mereka untuk fokus pada pembangunan hubungan mereka tanpa kekhawatiran tersembunyi.

Jauh dari mengurangi romantisme atau komitmen, perjanjian pranikah menegaskan keduanya dengan mengakui bahwa cinta sejati melibatkan lebih dari sekadar perasaan; itu juga tentang tindakan dan keputusan yang kita buat untuk menjaga kesejahteraan satu sama lain. Dalam hal ini, memilih untuk membahas dan menyiapkan perjanjian pranikah adalah bukti dari kedalaman komitmen pasangan. Ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk menavigasi kehidupan bersama dengan semua kompleksitasnya, tidak hanya dalam masa-masa mudah tetapi juga ketika dihadapkan pada tantangan.

Dengan merancang perjanjian pranikah bersama, pasangan terlibat dalam tindakan perawatan bersama yang mendalam. Mereka secara aktif menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan emosional dan finansial satu sama lain, mengutamakan kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing dalam perencanaan masa depan mereka. Proses ini juga menunjukkan tanggung jawab bersama atas hubungan mereka, karena keduanya berkontribusi terhadap pembuatan perjanjian yang mencerminkan nilai, harapan, dan batasan mereka.

Kesimpulan

Dalam konteks ini, perjanjian pranikah bukanlah sebuah penghalang untuk romantisme atau ekspresi skeptisisme terhadap masa depan bersama, melainkan sebuah jembatan menuju keintiman yang lebih dalam dan kepercayaan yang lebih kuat. Dengan menggabungkan cinta---keinginan untuk bersama dengan seseorang yang kita pedulikan---dengan logika---pemahaman bahwa kehidupan bisa tak terduga dan bahwa persiapan merupakan bentuk perawatan---pasangan dapat membangun fondasi yang kuat dan tahan lama untuk hubungan mereka. Ini menunjukkan bahwa cinta sejati melibatkan lebih dari sekedar emosi; itu juga tentang membuat pilihan sadar untuk merawat dan melindungi satu sama lain dalam segala situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun