Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta Tak Kenal Waktu: Memecah Stigma Penundaan Pernikahan

8 Maret 2024   14:05 Diperbarui: 8 Maret 2024   14:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Umur segini kok belum menikah ? Kapan Nikah? Kamu Kapan Nyusul ? Kok ditunda -- tunda ?

Pertanyaan -- pertanyaan tadi adalah pertanyaan yang seharusnya tidak dipertanyakan. Jika memungkinkan pertanyaan -- pertanyaan itu harus masuk daftar hitam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Dalam dunia yang serba cepat ini, Menunda Menikah sering kali dipandang seperti memilih jalur lambat di jalan bebas hambatan kebahagiaan. Tapi, apa jadinya jika saya katakan bahwa beberapa tokoh paling inspiratif di dunia juga memilih untuk memijak pedal gas pernikahan mereka agak lambat?

Mari kita mulai dengan tokoh terkenal yang mengambil mantra "Menunda Menikah" ke level selanjutnya. Ada Oprah Winfrey, ratu talk show yang memutuskan bahwa pernikahan bukanlah puncak kebahagiaannya. Dengan karir yang gemilang, Oprah menunjukkan bahwa "Menunda Menikah" memberinya ruang untuk tumbuh, bukan hanya sebagai individu tetapi juga sebagai ikon global.

Lalu, kita punya Leonardo DiCaprio, aktor berbakat yang karirnya melesat tanpa terikat oleh ikatan pernikahan. Leo, dengan filosofi "Menunda Menikah," mengejar passion dan proyek lingkungannya, membuktikan bahwa cinta pada pekerjaan dan planet ini sama pentingnya dengan cinta romantis.

"Menunda Menikah" juga menjadi pilihan bagi tokoh-tokoh sukses seperti Elon Musk. Walaupun pernah menikah, Elon Musk menunjukkan bahwa ia fokus pada inovasi dan perubahan dunia bisa jadi prioritas yang sama pentingnya, bahkan mungkin lebih, daripada pernikahan tradisional.

Tak ketinggalan, kita punya Meryl Streep, aktris legendaris yang menikah di usia 35 tahun, setelah karirnya melejit. Streep membuktikan bahwa "Menunda Menikah" tidak menghambat pencapaian profesional atau kebahagiaan pribadi. Malah, mungkin memberi kita skrip kehidupan yang lebih menarik dan memuaskan.

Dan bagaimana dengan Mark Zuckerberg? Walaupun tidak terlalu menunda, dia menikah setelah Facebook menjadi fenomena global. Kisah Mark menegaskan bahwa "Menunda Menikah" sampai kita merasa siap, baik secara emosional maupun finansial, adalah keputusan yang masuk akal dan dapat membawa kebahagiaan yang lebih dalam.

Melihat dari cerita-cerita ini, "Menunda Menikah" bukanlah tentang menolak cinta atau komitmen, tapi lebih tentang memberi diri kita waktu untuk mencapai potensi penuh kita. Seperti anggur yang semakin lama semakin enak, perjalanan ke arah altar---apakah itu jalan cepat atau lambat harus dinikmati setiap detiknya.

Jadi, jika Anda memilih untuk "Menunda Menikah," ingatlah bahwa Anda berada dalam jalan yang tepat. Cerita Anda unik, dan waktu Anda adalah milik Anda untuk diisi dengan cerita, pencapaian, dan mungkin suatu hari nanti, anda akan mendapatkan cinta yang tepat dan cinta yang tidak terburu-buru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun