Mohon tunggu...
WartaBaraya
WartaBaraya Mohon Tunggu... Lainnya - Memberikan informasi secara aktual dan terpercaya

Terbinanya insan akademis pencipta, pengabdi, yang berlandaskan islam dan terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Alloh swt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kelana

12 Mei 2022   19:31 Diperbarui: 12 Mei 2022   19:48 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part 1

Kelana kembali pulang, setelah lama ia mengitari ruang dan waktu. Kepakannya masih sama, utuh, kuat, dan tak bisa digoyah oleh kerasnya badai hujan yang menerpa. Kelana telah selesai dengan tugasnya, semangat yang ia bawa melahirkan kekuatan yang mempesona. Kesabaran dan ketabahan mengajarkan ia untuk terus berlari melangkah lebih jauh lagi. 

Kelana lupa bahwa ia telah rapuh, rapuh dalam hati yang utuh, rapuh dalam perasaan yang mungkin ia sudah lupa. 

Kelana berharap. harapan, ia tempatkan pada setiap pijakan kaki yang menjadi cambuk keinginannya. Ia letakan harapan itu agar suatu masa nanti ia akan teringat bahwa setiap air mata, keringat dan derasnya perjuangan harus dibayar tuntas oleh kepastian. dalam hati ia menuai janji, sembari kepalanya mengadahkan ke langit ia mulai bercengkarama dengan sabda kata : 

Pada pohon cemara yang daunnya mulai berguguran 

Pada ranting dahan yang mulai berjatuhan 

Pada akar yang tak lagi tumbuh menopang beban yang mulai runtuh

Pada semangat semoga tak menjadi rubuh

Pada tembok kuselipkan duka 

Duka nestapa menggores luka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun