Mohon tunggu...
Muhammad IrfanAlmunawar
Muhammad IrfanAlmunawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama : Muhammad Irfan Almunawar NIM : 41521010136 Fakultas : Ilmu Komputer DOSEN : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Panopticon Jeremy Betham dan Kejahatan Struktural Anthony Giddens

29 Mei 2023   20:29 Diperbarui: 29 Mei 2023   20:40 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panopticon adalah sebuah konsep yang diusulkan oleh Jeremy Bentham, seorang filsuf dan teori sosial asal Inggris pada akhir abad ke-18. Tujuan utama di balik usulan Panopticon adalah menciptakan sistem pengawasan dan kontrol yang efektif dan efisien. Untuk memahami mengapa Bentham mengusulkan konsep ini, kita perlu melihat beberapa alasan yang mendasarinya.

  • Efisiensi Pengawasan: Salah satu alasan utama di balik usulan Panopticon adalah keinginan untuk menciptakan sistem pengawasan yang efisien. Bentham percaya bahwa dengan menggunakan desain fisik yang tepat, seperti penjara atau institusi dengan struktur melingkar dan menara pengawas di tengahnya, satu pengawas akan mampu mengawasi banyak orang secara simultan. Hal ini akan mengurangi jumlah pengawas yang diperlukan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  • Kontrol Sosial: Panopticon juga diusulkan sebagai alat untuk mengendalikan perilaku dan mendorong kepatuhan terhadap norma-norma sosial. Bentham beranggapan bahwa dengan adanya pengawasan yang konstan dan tak terlihat, individu akan merasa selalu terpantau dan mengembangkan perilaku yang patuh. Dalam konteks institusi seperti penjara atau lembaga pendidikan, hal ini diharapkan akan mendorong tindakan yang sesuai dengan aturan dan memperkuat disiplin sosial.
  • Pencegahan Kejahatan dan Pelanggaran: Bentham melihat Panopticon sebagai sarana untuk mencegah kejahatan dan pelanggaran. Dengan adanya pengawasan konstan dan pengetahuan potensi hukuman, individu akan lebih cenderung untuk mematuhi aturan dan menghindari tindakan melanggar. Bentham berpendapat bahwa ancaman pengawasan yang tidak terlihat akan menciptakan efek jera yang dapat mengurangi kejahatan dan memperbaiki perilaku sosial.
  • Pengembangan Sistem Penjara yang Lebih Manusia: Salah satu tujuan lain di balik usulan Panopticon adalah menciptakan sistem penjara yang lebih manusiawi. Bentham mengkritik kondisi buruk dan perlakuan kejam di penjara pada zamannya. Dalam pandangannya, Panopticon akan memungkinkan pengawas untuk memantau tahanan secara efisien, sambil tetap menjaga martabat dan kesejahteraan mereka.

Meskipun usulan Panopticon memiliki tujuan yang tampaknya positif, konsep ini juga memunculkan sejumlah kritik dan kontroversi. Beberapa mengkhawatirkan dampak negatif terhadap privasi dan kebebasan individu, serta potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang mengendalikan sistem pengawasan. Ada beberapa pertanyaan dan kekhawatiran yang muncul sehubungan dengan konsep ini. Berikut beberapa keraguan yang umum terhadap Panopticon:

  • Efektivitas: Beberapa orang mempertanyakan efektivitas sebenarnya dari Panopticon dalam mencapai tujuan pengawasan dan kontrol sosial yang diinginkan. Mereka berargumen bahwa ketakutan dan kecemasan yang dihasilkan oleh pengawasan konstan mungkin tidak selalu cukup untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan. Selain itu, konsep ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor psikologis dan sosial yang kompleks yang memengaruhi perilaku manusia.
  • Kebebasan dan privasi: Keraguan lain terkait dengan pelanggaran privasi dan potensi penghancuran kebebasan individu. Panopticon menciptakan pengawasan yang konstan dan potensial di setiap aspek kehidupan individu. Hal ini memicu pertanyaan tentang batasan dan etika pengawasan serta hak privasi individu yang harus dilindungi.
  • Potensi penyalahgunaan kekuasaan: Konsep Panopticon juga memunculkan keprihatinan tentang potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh mereka yang memiliki kontrol atas sistem pengawasan. Dalam keadaan yang tepat, struktur Panopticon dapat memberikan kekuasaan yang tidak terbatas kepada penjaga atau pihak berwenang, yang dapat mengarah pada penyalahgunaan, intimidasi, dan kontrol yang tidak adil terhadap individu.
  • Perkembangan teknologi: Kritik modern terhadap konsep Panopticon juga mencerminkan perkembangan teknologi yang cepat. Dalam era digital dan pengawasan yang semakin berkembang, banyak yang berpendapat bahwa konsep Panopticon tampaknya kurang relevan dan terbatas dalam konteks sosial yang lebih kompleks dan pengawasan yang dapat dilakukan oleh teknologi modern.

Dalam diskusi akademik dan filosofis, pendekatan skeptis terhadap konsep Panopticon telah muncul sebagai respon terhadap keraguan ini. Penggagas keraguan tersebut menawarkan kritik-kritik yang mendorong refleksi kritis terhadap asumsi-asumsi dan implikasi Panopticon sebagai alat pengawasan dan kontrol sosial.

Penting untuk diingat bahwa konsep Panopticon adalah konsep teoretis yang dibuat oleh Jeremy Bentham dan belum diimplementasikan secara menyeluruh dalam konteks nyata. Sehingga, perdebatan tentang kelebihan dan kekurangan konsep ini tetap menjadi topik yang terus dikaji dan dipertanyakan oleh berbagai ahli dan peneliti di berbagai bidang ilmu sosial dan filsafat.

BAGAIMANA CARA KERJA PANOPTICON MENURUT JEREMY BETHAM?

Desain Panopticon berputar di sekitar menara pengawas pusat yang dikelilingi oleh sel penjara atau tempat tinggal. Sel memiliki jendela yang menghadap ke menara pengawas, tetapi pengamat di menara tetap tersembunyi. Asimetri visibilitas ini menimbulkan efek psikologis pada narapidana, yang tidak pernah bisa memastikan apakah mereka sedang diawasi pada saat tertentu. Kemungkinan pengawasan yang konstan mengarah pada apa yang disebut Bentham sebagai "keadaan kesadaran dan visibilitas permanen", yang menghasilkan bentuk disiplin yang terinternalisasi.


Mekanisme kunci Panopticon adalah kekuatan observasi dan ketidakpastian diawasi. Kombinasi ini menghasilkan rasa tanggung jawab dan kesesuaian yang tinggi, karena individu mengubah perilaku mereka agar selaras dengan harapan masyarakat. Potensi hukuman dan kontrol, meski tidak selalu dilakukan, berfungsi sebagai pencegah dan memperkuat sistem pengawasan.

Selain itu, Panopticon mengandalkan kekuatan pengetahuan. Pengamat di menara pengawas memiliki pengetahuan dan informasi yang memungkinkan mereka untuk mempengaruhi dan memanipulasi perilaku orang-orang yang diawasi. Narapidana, yang kurang informasi tentang apakah mereka sedang diawasi, harus berasumsi bahwa mereka berada di bawah pengawasan terus-menerus, yang mengarah pada pengaturan diri dan internalisasi norma sosial.

Penting untuk dicatat bahwa Bentham membayangkan Panopticon tidak hanya sebagai desain penjara tetapi sebagai model untuk berbagai institusi seperti sekolah, pabrik, rumah sakit, dan bahkan seluruh kota. Dia percaya bahwa prinsip pengawasan, disiplin, dan kontrol dapat diterapkan untuk membentuk kembali dan mengatur masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulannya, Panopticon oleh Jeremy Bentham mewakili eksplorasi kekuasaan, pengawasan, dan kontrol sosial yang mendalam. Ini menantang gagasan tradisional tentang privasi dan otonomi, menimbulkan pertanyaan etis dan filosofis tentang keseimbangan antara otoritas dan kebebasan individu. Sementara konsep Panopticon belum sepenuhnya diimplementasikan dalam praktiknya, pengaruhnya terhadap pemahaman dinamika kekuasaan dan disiplin masyarakat terus menjadi subjek pemeriksaan ilmiah dan kritis. Namun, ada beberapa contoh kasus yang dapat dihubungkan dengan prinsip-prinsip yang mendasari konsep Panopticon. Berikut ini adalah contoh-contoh tersebut:

  • Sistem Penjara Modern: Meskipun tidak ada penjara yang secara lengkap mengadopsi desain fisik Panopticon, beberapa elemen konsep tersebut dapat ditemukan dalam sistem penjara modern. Misalnya, penggunaan CCTV untuk mengawasi tahanan di dalam sel atau penggunaan teknologi pemantauan elektronik (seperti gelang elektronik) yang memungkinkan pengawasan konstan terhadap narapidana. Tujuan di balik penggunaan teknologi ini adalah untuk memantau dan mengendalikan perilaku tahanan serta memastikan keamanan dalam penjara.
  • Pengawasan di Institusi Pendidikan: Di beberapa institusi pendidikan, prinsip Panopticon dapat diterapkan dalam bentuk pengawasan dan pengendalian terhadap siswa. Misalnya, penggunaan CCTV di kampus, pengawasan guru atau pengawas di kelas, dan sistem pemantauan elektronik yang digunakan untuk mengawasi aktivitas siswa. Tujuan pengawasan ini adalah untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan disiplin di lingkungan pendidikan.
  • Pengawasan di Tempat Kerja: Beberapa perusahaan menerapkan pengawasan yang ketat terhadap karyawan mereka dengan menggunakan CCTV, pengawasan elektronik, atau pemantauan aktivitas online. Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas, mencegah kecurangan, dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan. Meskipun tidak sepenuhnya mengadopsi konsep Panopticon, elemen-elemen pengawasan yang terkait dengan konsep tersebut dapat ditemukan dalam lingkungan kerja.
  • Pengawasan di Ruang Publik: Penggunaan CCTV di ruang publik seperti jalan raya, pusat perbelanjaan, atau area umum lainnya juga dapat dikaitkan dengan prinsip-prinsip Panopticon. Pengawasan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kejahatan. Masyarakat yang berada di area yang dipantau harus berasumsi bahwa mereka selalu terpantau, meskipun pengawasannya tidak selalu nyata.

Perlu diingat bahwa meskipun ada beberapa contoh yang menggambarkan prinsip-prinsip Panopticon dalam konteks nyata, tidak ada implementasi yang sepenuhnya mencerminkan konsep asli yang diusulkan oleh Jeremy Bentham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun