Mohon tunggu...
Irfan Ansori
Irfan Ansori Mohon Tunggu... Guru - Perbanyak Jejak Digital Kebaikan

Penulis | Pembelajar | Penyebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Evie Effendi dan Masa Depan Penodaan Agama

29 Agustus 2018   19:55 Diperbarui: 29 Agustus 2018   20:09 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segmentasi Arus

Dilansir dari tirto.id, laporan dari elemen masyarakat terkait dengan Ust Evie sekaligus merupakan kekhawatiran munculnya gejala konservatisme agama, yakni intoleransi.

Sebagai sesama pengikut dari gerakan Islam mainstream, saya pun mengerti kekhawatiran atas gejala arus baru Islam yang nirkonteks keIndonesiaan. Tapi sebenarnya, tidak semua perlu kita khawatirkan, karena sebagian lain justru melengkapi aspek dakwah yang selama ini belum tergarap oleh arus Islam mainstream.

Sebagai contoh, kehadiran gerakan Pemuda Hijrah (PH) di Bandung. Gerakan ini mampu mendobrak arus budaya kebebasan serta nilai-nilai barat. Kampanye tentang hijrah, segera menikah, serta berbagai upaya meredefinisi kata "gaul" agar lebih dekat kepada nilai Islam.

Bukan saja sukses pada arus pelajar, gerakan pemuda hijrah pun sukses merangsek pada akar dasar kenakalan pemuda: geng motor, brig*s, slank*rs, serta arus besar supporter sepakbola. Sebuah prestasi yang wajib disambut dengan oleh arus mainstream. (lebih lengkap bisa baca tulisan saya sebelumnya).

Dan, ust. Evie lahir dari arus ini. Bisa dikatakan, formasi pemuda Hijrah berawal dari ustad Hanan Attaki adalah ideolog. Kemudian ust. Evie menjadi manifestasi strategi dakwah PH yang sukses merangkul kaum pemuda marginal. Bisa anda lihat sendiri pada pelbagai akun sosial serta channel youtube-nya.

Sebuah hal yang tentunya jauh dari upaya penyebaran intoleransi. Meski secara amaliyah, ust Evie lebih dekat kepada ormas Persatuan Islam (Persis), tetapi masih jauh dari koridor kekhawatiran intoleransi.

Sekali lagi, fenomena arus baru Islam ust Evie justru yang wajib kita rangkul. Hal berbeda dari arus baru pemuda muslim yang rajin mengkampanyekan hal-hal politis, serta berkeyakinan kuat untuk mengganti Negara Indonesia. Inilah yang wajib kita khawatirkan (baca: diluruskan).

Efek dari kasus

Jika kasus ini dilanjutkan, pertama, kita khawatir gerakan pemuda hijrah yang digagasnya semakin terbenam. Seperti yang diposting pada instagram Panglima/Drigen Viking (komunitas supporter Persib), Yana Umar, saat ini mereka sangat merindukan Evie Effendi. Karena dialah yang membawa arus supporter terbesar di Indonesia ini menjadi lebih mendekati budaya Islam. Evie effendi adalah penceramah di ulang tahun Persib yang digelar di stadion sidolig saat itu.

Kami pun merasakan hal ini, karena kami pun bagian dari supporter fanatik Persib yang banyak memfollow akun-akun fanbase Persib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun