Mohon tunggu...
Irenius Lagung
Irenius Lagung Mohon Tunggu... -

Sedang berusaha menemukan merek dan rumah kepenulisan. Coretan2ku belum sempurna, tetapi kompasiana akan lebih asyik membantu peziarah baru menemukan istana sesungguhnya, ya rumah kepenulisan dan merek-nya. Kata orang, Every Writer has an Address. Semoga aku terus MENJADI!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarian Vera; Lamentasi ala Suku Rongga

24 April 2011   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:28 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh wunu ngeta wali//Ternyata daunnnya kembali menghijau(Terjemahan harafiah)

Ungkapan ini menggambarkan kegelisahan seorang gadis yang menanti pria pujaan hati namun tak kunjung datang. Dalam penantian itu, ia cukup menghabiskan energi dan pikiran sehingga turut memengaruhi auranya yang tampak begitu kusam dan kering. Namun, setelah memperoleh kekasih semangatnya bangki kembali dan wajahnya pun kembali berseri.

Nyanyian puitik Vera biasanya berasal dari pengalaman kehidupan harian dan persentuhan dengan pengalaman real masyarakatnya. Ia bersifat dinamis, tetapi tetap mematuhi pola dan kaidah dalam merajut ugkapan layaknya patun yang menggunakan pola rima tersendiri. Karena itu nyanyian Vera bisa disusun demi membahasakan suatu maksud atau tujuan sesuai dengan konteksnya. Seorang Rongga yang maju dalam kancah politik, misalnya, ia bisa menggunakan Lyrick Vera untuk menarik minat calon pemilih.

Kampanye pemilihan Bupati Manggarai Timur, tahun 2008 lalu, misalnya, pasangan Joseph Totte=Andreas Agas menyuguhkan puisi dari bahasa Rongga ciptaan Pak Yohanes Nani, seperti berikut:

Kolo Sa Toko Adzhe Satembu

Kesa kele mbere Kesa// (Orang Kepo) membawa mbhere (tas kecil tradisonal)

Mau sambu lau mau// Ketemu orang Rongga di  mau (pantai)

Rongga dhoi oka Orang//Rongga membawa kapur siri

Mau Sambu lau mau// Di mau (pantai) kita bertemu



Wula ndheka lima zdhua// Di  bulan tujuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun