Mohon tunggu...
Irene Alda Gloria Dita
Irene Alda Gloria Dita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ini adalah tulisanku...

Communication IPB'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Guru Selama Belajar Daring di Tengah Pandemi

24 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:05 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanyaan yang banyak bermunculan ketika para orang tua menanyakan kepada anak perihal apakah mereka mengerti tentang apa yang dipelajari selama sistem pembelajaran daring ini diberlakukan. Selama masa pandemi COVID-19 pemerintah mulai memberlakukan sistem pembelajaran baru baik dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. 

Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) adalah sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa melalui aplikasi online  menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar, walaupun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat merancang media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Tetapi pertanyaannya, apakah inovasi akan berjalan lancar tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai?

Efektivitas pembelajaran tidak bisa dilihat hanya dari sisi inovasi yang sudah dilakukan, tetapi juga  dari kondisi masing-masing individu. Sebagian kecil siswa memiliki sarana prasarana yang memadai, contohnya laptop atau handphone dan  jaringan internet yang memadai. Tetapi, sebagian besar siswa hanya bisa mengandalkan pertemuan tatap muka secara langsung karena memiliki keterbatasan ekonomi. Hal itulah yang menyebabkan inovasi belum dapat diterapkan dengan baik.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orang tua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Terutama bagi orang tua yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah ke bawah (kurang mampu)

Tidak hanya biaya kuota internet yang menjadi masalah, tetapi juga kualitas jaringan internet yang sangat berpengaruh pada efektivitas kegiatan belajar mengajar. Tidak semua rumah dan lokasi tempat tinggal memiliki jaringan yang selalu bagus. Sedangkan pembelajaran hanya dapat berjalan baik apabila tersedia jaringan internet yang stabil. Hal ini yang memperparah pembelajaran daring menjadi kurang optimal.

Dari berbagai permasalahan yang timbul membuat para orang tua maupun wali murid sadar betapa pentingnya peran guru sebagai pengajar bagi anak-anak mereka. 

Mereka sebagai orang tua pun belum tentu sanggup untuk mengajari anak dengan sistem pembelajaran daring di masa pandemi ini. Bahkan, muncul banyak keluhan dari orangtua yang merasa anaknya semakin malas, tidak bersemangat, dan jenuh dengan sistem pembelajaran daring.

Ketidaksiapan baik dari orang tua maupun dari guru sendiri akibat culture shock yang dialami lewat pembelajaran daring ini perlu disadari. Pergantian sistem belajar dari metode konvensional ke metode online tanpa persiapan yang matang tidak hanya menyusahkan siswa, tetapi juga guru dan orangtua. 

Tetapi, hal tersebut harus tetap dilaksanakan agar siswa dapat terpenuhi kualitas pendidikannya walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19.

Banyak komponen yang sangat penting dari proses pembelajaran daring (online) perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni, aplikasi dengan platform yang user friendly, dan sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stakeholder pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun