Program Pengabdian Kepada Masyarakat atau lebih dikenal dengan sebutan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pembelajaran yang diselenggarakan oleh kampus Universitas Brawijaya sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengenal kondisi nyata masyarakat, demi menstimulasi pemikiran kritis terhadap realitas serta berkontribusi sebagai bagian dari solusi permasalahan-permasalahan di masyarakat. Berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020, Kegiatan PkM/KKN merupakan program wajib yang harus diikuti bagi mahasiswa selama menempuh program Sarjana, selain kewajiban atas tugas akhir. Berkaitan dengan kebijakan ini, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan PkM terhitung tanggal 7 Juli hingga 7 Agustus 2025, dengan menyebar lebih dari 70 kelompok ke desa-desa di daerah Kabupaten Malang. Dari pembagian ini, kelompok 32 PkM FIB UB mendapatkan kesempatan berkolaborasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Selama genap 30 hari, terdapat dua kelompok yang ditempatkan di desa yang kaya sumber mata air tersebut, Â yakni kelompok 31 dan 32 dengan total 24 mahasiswa aktif dari berbagai program studi. Program studi dalam kelompok ini yakni Seni Rupa Murni, Sastra Prancis, Sastra Cina, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa Jepang. Dengan berbagai ide solutif dari kolaborasi mahasiswa tersebut yang disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat setempat, program PkM Desa Toyomarto disemarakkan dengan beragam projek kreatif nan edukatif yang dijalankan sebagai sarana pembelajaran dengan menghasilkan berbagai karya yang diharapkan dapat memberi manfaat secara berkelanjutan.
Pengembangan Motif Batik Toyomarto Sebagai Bentuk Integrasi Seni Lokal dan Budaya
Mahasiswa Kelompok 31 PkM FIB UB terdiri dari empat program studi yaitu Sastra Cina, Sastra Jepang, Pendidikan Bahasa Jepang dan Seni Rupa Murni dengan total 12 mahasiswa secara keseluruhan. Selama pelaksanaan PkM, Kelompok 31 telah menghasilkan beberapa luaran dari berbagai program kerja yang telah dilakukan. Mahasiswa Program Studi Sastra Cina menghasilkan infografis pemetaan sumber mata air yang berada di Desa Toyomarto, Â konten-konten seputar sumber mata air dan Candi Sumberawan yang diunggah pada media sosial Instagram, TikTok, dan Xiaohongshu serta diunggah di website buatan mahasiswa mengenai Desa Toyomarto yang diprogram dalam Bahasa Indonesia, Cina, dan Jepang.
Di sisi lain, Program Studi Sastra Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang dari kelompok 31 menghadirkan komik naratif yang dirancang dengan ilustrasi dan tampilan penuh warna pada setiap halamannya untuk membahas Batik Toyomarto yang dirancang oleh mahasiswa Seni Rupa Murni berikut makna dari tiap-tiap batik. Komik ini diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Cina, dan Jepang dengan judul "Mengenal Keindahan Batik Toyomarto". Ilustrasinya yang menggemaskan dan ceritanya yang ringan disesuaikan dengan harapan mahasiswa Sastra Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang agar komik ini dapat menarik minat masyarakat baik anak-anak, remaja hingga dewasa.
Projek Program Studi Seni Rupa Murni adalah bagian yang tak kalah penting dari kolaborasi ini. Mahasiswa Seni Rupa Murni menghasilkan karya Batik Toyomarto, terinspirasi dari sejarah terbentuknya Desa Toyomarto yang berpadu dengan kearifan lokal yang ada disana. Dalam projek ini, tujuh mahasiswa Seni Rupa Murni kelompok 31 dan 32 menghasilkan 7 motif batik tulis berbeda, lima buah karya batik dari kelompok 31 dan dua dari kelompok 32. Ketujuh motif tersebut memiliki judul "Alam yang Menyembuhkan", "Akar Wangi Leluhur", "Tarian Aliran Kehidupan", "Seduhan Alam Berbisik", "Sasapta Kusuma: Lalakon Kahuripan", "Wiwiting Jagad", dan "Larasati ".
"Seduhan Alam Berbisik" - Wedar Muhammad Sabdo
"Tarian Aliran Kehidupan" - Athia Putri Sariki Arasna
"Wiwiting Jagad " - Fachrizal Fachri Pratama
Pengembangan Identitas Desa Toyomarto Melalui Akulturasi Motif Batik dan Promosi Wisata Alam Secara Digital
Kelompok 32 terdiri dari empat program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Sastra Cina, Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis, dan Program Studi Seni Rupa Murni. Berbeda dengan kelompok sebelumnya, Â Kelompok 32 berfokus pada Pengembangan Identitas Desa Toyomarto, terutama bagi masyarakat luar dan wisatawan asing. Dengan mengangkat tema ini, kelompok 32 memiliki program variatif hasil dari pengaplikasian Program Studi mahasiswa masing-masing.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menghasilkan luaran berupa novel dokumenter yang merekam pengalaman selama PkM di Desa Toyomarto. Novel ini ditulis melalui pengamatan langsung, wawancara, serta refleksi atas dinamika kehidupan sosial masyarakat yang dipadu dengan narasi dari budaya setempat. Sementara mahasiswa Program Studi Sastra Cina menghasilkan buku ajar dan modul pembelajaran Bahasa Mandarin dasar yang mencakup pelafalan pinyin, angka, ungkapan sehari-hari, perkenalan, dan percakapan sederhana. Buku ajar dan modul pembelajaran ini diaplikasikan secara langsung dalam pembelajaran di sekolah kepada siswa kelas 10 di SMK Plus Al-maarif Singosari selama dua hari. Â Proses persiapan dilakukan dengan menyusun materi, modul, buku ajar dan file presentasi yang disusun selama empat hari.
Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis menghasilkan dua bentuk luaran utama. Pertama, sebuah buku saku (handbook) multibahasa yakni Bahasa Prancis, Inggris, dan Indonesia yang dirancang sebagai panduan praktis selama dua hari asing yang berkunjung ke tiga destinasi unggulan di Toyomarto, yaitu Kebun Teh Wonosari, Pentungan Sari, dan Candi Sumberawan. Buku Saku ini akan diberikan kepada pihak Balai Desa Toyomarto dan Kebun Teh Wonosari dalam bentuk soft file untuk memudahkan penggandaan dan pendistribusian buku kepada pemandu tur dan wisata. Selain itu, mahasiswa Prancis juga memproduksi video vlog yang kreatif dan inspiratif dalam Bahasa Prancis untuk memperkenalkan tiga lokasi wisata tersebut ke ranah digital.
Tak hanya luaran yang telah disebutkan, kelompok 32 PkM FIB UB juga menghasilkan karya bersama berupa pemetaan lokasi UMKM dan objek wisata yang tersebar di Desa Toyomarto. Pemetaan ini dilengkapi tautan yang mengarah langsung pada buku panduan yang menjelaskan setiap titik dalam peta secara rinci. Program ini dirancang demi memperkenalkan dan memajukan UMKM dan objek wisata yang ada di Desa Toyomarto, sehingga harapannya dapat lebih dikenal luas dalam kancah nasional maupun internasional.
Acara ini menjadi penutup sekaligus titik balik bagi program yang dirancang mahasiswa PkM FIB UB Kelompok 31 dan 32 setelah sebulan penuh mengupayakan karya-karya sarat nilai budaya, edukasi, dan potensi lokal desa air ini. Besar harapan mahasiswa PkM kelompok 31 dan 32 agar karya-karya yang  telah dihasilkan dan dipamerkan agar mampu salah titik krusial bagi kemajuan Desa Toyomarto kelak. Berbagai pihak mengharapkan karya-karya mahasiswa ini dapat dikembangkan dan menjadi karya yang berkelanjutan, sehingga kedepannya Desa Toyomarto dan FIB UB bisa terus bekerja sama dan karya-karyanya dapat diakses dan bermanfaat bagi khalayak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI