"Wiwiting Jagad " - Fachrizal Fachri Pratama
Pengembangan Identitas Desa Toyomarto Melalui Akulturasi Motif Batik dan Promosi Wisata Alam Secara Digital
Kelompok 32 terdiri dari empat program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Sastra Cina, Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis, dan Program Studi Seni Rupa Murni. Berbeda dengan kelompok sebelumnya, Â Kelompok 32 berfokus pada Pengembangan Identitas Desa Toyomarto, terutama bagi masyarakat luar dan wisatawan asing. Dengan mengangkat tema ini, kelompok 32 memiliki program variatif hasil dari pengaplikasian Program Studi mahasiswa masing-masing.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menghasilkan luaran berupa novel dokumenter yang merekam pengalaman selama PkM di Desa Toyomarto. Novel ini ditulis melalui pengamatan langsung, wawancara, serta refleksi atas dinamika kehidupan sosial masyarakat yang dipadu dengan narasi dari budaya setempat. Sementara mahasiswa Program Studi Sastra Cina menghasilkan buku ajar dan modul pembelajaran Bahasa Mandarin dasar yang mencakup pelafalan pinyin, angka, ungkapan sehari-hari, perkenalan, dan percakapan sederhana. Buku ajar dan modul pembelajaran ini diaplikasikan secara langsung dalam pembelajaran di sekolah kepada siswa kelas 10 di SMK Plus Al-maarif Singosari selama dua hari. Â Proses persiapan dilakukan dengan menyusun materi, modul, buku ajar dan file presentasi yang disusun selama empat hari.
Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis menghasilkan dua bentuk luaran utama. Pertama, sebuah buku saku (handbook) multibahasa yakni Bahasa Prancis, Inggris, dan Indonesia yang dirancang sebagai panduan praktis selama dua hari asing yang berkunjung ke tiga destinasi unggulan di Toyomarto, yaitu Kebun Teh Wonosari, Pentungan Sari, dan Candi Sumberawan. Buku Saku ini akan diberikan kepada pihak Balai Desa Toyomarto dan Kebun Teh Wonosari dalam bentuk soft file untuk memudahkan penggandaan dan pendistribusian buku kepada pemandu tur dan wisata. Selain itu, mahasiswa Prancis juga memproduksi video vlog yang kreatif dan inspiratif dalam Bahasa Prancis untuk memperkenalkan tiga lokasi wisata tersebut ke ranah digital.