Mohon tunggu...
Irawaty Silalahi
Irawaty Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita yang semoga menginspirasi mereka yang membaca.

Suka bercerita dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberanian Memilih

1 Desember 2020   21:38 Diperbarui: 1 Desember 2020   21:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto lukisan puteri saya. | dokpri

Ada sebuah cerita yang sangat menarik mengenai tanggung jawab. Dikisahkan seorang wanita yang terkenal karena kebijaksanaannya. Suatu hari, seorang pria yang menganggap dirinya juga bijaksana, ingin bertemu dengan wanita itu. Tujuannya hanya untuk membuktikan, bahwa wanita itu tidak sebijaksana seperti apa yang dikatakan banyak orang. 

Pria ini membawa seekor burung kecil di tangannya. Setelah basa-basi dengan penuh gaya kepada wanita tersebut, sang pria meminta wanita bijak itu, untuk memberitahukannya dan orang-orang yang sedang melihat mereka, apakah burung yang di tangannya hidup atau mati. 

Dalam hati, si pria sudah berencana; bila si wanita mengatakan burung itu hidup, maka, ia akan meremas burung kecil sampai mati. Tapi, bila si wanita menjawab, burung itu mati, maka, ia akan melepaskan burung tersebut dan membiarkannya terbang. 

Namun, yang terjadi sungguh di luar dugaannya. Dia kecewa. Sang wanita mengalahkannya telak, sambil menatap ke arah mata si pria, dengan tenang ia berkata, "Yah, seperti yang anda inginkan, itulah yang akan terjadi."

Membaca cerita itu, membuat saya berpikir, kita masing-masing bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang kita ambil dalam hidup.

Sejatinya seorang yang dewasa, memahami, bahwa hidup itu mengandung konsekuensi. Konsekuensi dari setiap pilihan yang dibuatnya, yang pasti berdampak untuk dirinya, maupun untuk orang lain, secara langsung ataupun tidak.

Dalam beberapa kasus, keputusan memilih tidak dilakukan langsung oleh seseorang, tapi, akibat dari pilihan orang lain.

Anak-anak dari keluarga yang bercerai.  

Tentu saja bukan pengambil keputusan atas apa yang terjadi dengan keluarga mereka. Tapi, mereka mengalami dampak dari pilihan orangtuanya. 

Dengan pendampingan yang baik, pengasuhan yang tulus dari siapapun yang mengambil tanggung jawab sebagai pengasuh mereka kemudian, anak-anak ini akan sampai pada titik di mana mereka harus memilih. 

Tentunya kecakapan untuk memilih mana yang baik dan benar, memerlukan latihan. Dimulai dari memberi kesempatan kepada mereka untuk memilih hal-hal sederhana, sesuai dengan tingkatan umurnya. 

Anak-anak berkebutuhan khusus. 

Sekalipun bisa dilatih untuk memilih, dalam beberapa hal, pilihan diputuskan oleh orang-orang yang ada di sekitar mereka. Diperlukan kesabaran, ketulusan, kejernihan hati orang-orang yang berada dengan mereka, untuk membuat pilihan yang baik dan benar, dengan mengedepankan kepentingan anak-anak ini, tentu saja.

Orangtua Lanjut Usia dengan Keterbatasan.

Mereka yang mengalami kondisi sakit parah, kepikunan, dan beberapa kondisi khusus yang dialami sebagian orangtua lanjut usia, sehingga sangat membutuhkan penolong untuk kegiatan hariannya, termasuk dalam kelompok mereka yang dalam kondisi tidak dapat memilih. 

Mereka tidak lagi memiliki kecakapan memilih makanan apa yang sebaiknya dihindari dan dimakan, tidak pula memiliki pilihan mau pakai baju apa dan kapan, dan masih banyak lagi. Semua itu bergantung kepada pilihan orang di sekitar mereka.

Bersyukurlah bila kita masih dapat memilih apa yang baik untuk hidup kita sendiri, dan berani menjalankannya dengan penuh kesadaran bahwa setiap pilihan disertai konsekuensi.

Mungkin, siapa tahu, barangkali, akan tiba waktunya, kita tidak dapat lagi memilih dan memutuskan banyak hal dalam hidup ini, bahkan kita bergantung pada pilihan orang lain atas kita. Bisa jadi begitu.

Buat kamu yang mengalami perubahan dalam hidup akibat pilihan orang lain, jangan berkecil hati. Selalu ada harapan untuk menjalani hidup dengan penuh makna. Dengan melatih diri untuk ikhlas menerima apa yang telah terjadi, kamu bisa memutuskan untuk memilih pilihan yang dapat mengubah hidupmu. 

Semoga kita semua punya kesadaran untuk hanya memilih apa yang benar dan keberanian untuk menjalankannya.

Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun