Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Panduan Sederhana Hobby Reenactor (Bagian 2)

21 Maret 2019   15:44 Diperbarui: 21 Maret 2019   15:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri-Impresi Pejuang Indonesia | Dokpri

Untuk Belajar tentang Reenactor, cara paling mudah adalah kunjungi teman teman Komunitas Reenactor di Kota terdekat dengan tempat tinggalmu. Surabaya, Jogjakarta, Solo, Magelang, Semarang, Jakarta, Bangil dan Malang adalah beberapa Kota yang sudah membangun komunitas bergenre Reenactor. Mereka Punya Nama sendiri sendiri dan Fokus yang berbeda, namun tetap satu tujuan, Pecinta dan pegiat Sejarah dengan Metode Reka Ulang. Bagaimanakah cara mengenali sebuah komunitas bergenre Reenactor? Berikut Panduan Sederhana Hobby Reenactor Tulisan ke-2, yang belum baca bagian 1 baca di Klik Link berikut.

Kenali Komunitas Sejarah Yang ada di Sekitarmu

Langkah Pertama coba browsing Kata Reenactor di Gawai genggammu. Mesin Pencari Google akan membantumu menemukan Informasi perihal Reenactor. Kumpulkan data dimana keberadaan mereka disekitarmu. Untuk disekitar Malang bisa Mengunjungi Musium Reenactor Ngalam. Tidak Tahu Keberadaan Musium Reenactor Ngalam? Jika tidak Tahu berarti anda luar biasa, Untuk apa Smartphone Pintar ada di Genggaman? Main Game? Dengan masuk ke Google ketik Reenactor akan ketemu gambar seperti ini

dokpri-capture dari google tanggal 20 maret 2019 dengan mencari Kata Reenactor
dokpri-capture dari google tanggal 20 maret 2019 dengan mencari Kata Reenactor
Kenali apakah Mereka Komunitas Sejarah bergenre Reenactor atau Lainnya

Di sekitar kita banyak berdiri Komunitas yang mengambil fokus sejarah sebagai bidang perhatiannya. Agar Tidak Membahas Lagi baca Tulisan Kami di Link Berikut : Beda Komunitas Yang Penting Happy serta Link Berikut : Menelusuri Genre Hobby Reenactor. Kurang Lebih dua artikel tersebut akan memberikan inspirasi menemukan Komunitas Reenactor di Kotamu. Bagi Komunitas Reenactor, Kelompok Lain yang mirip mirip dan mengaku reenactor tetaplah saudara. Komunitas boleh beda, tapi tiap genre hobby pasti punya aturan sendiri sendiri. 

Jika mereka mengaku Reenactor, Tapi dalam penerapan prinsip Reenactor tidak dijalankan, tapi pakai aturan penafsiran  sendiri atau aturan Intern Komunitasnya, adalah sah sah saja. Toh, beda Pendapat adalah wajar. Namun demikian, Reenactor wajib memberikan contoh yang benar sesuai bukti otentik yang tercatat dalam sejarah. Misal dalam Rangka Reka Ulang 10 November. 

Karena tidak Paham sejarah, dia datang pakai seragam doreng TNI jaman sekarang. atau membawa dummy airsoftgun M16. Gagah? iya. Heroik? Ya. Tapi dia tidak bisa Ikut acara sekalipun sudah dandan seperti Rambo. Kenapa? Baju Doreng TNI era kekinian, dummy m16 dan ala Rambo yang Fiksi dalam catatan sejarah otentik tidak ada. Baju Doreng TNI era kekinian dan dummy m16 belum ada dan diprodoksi Tahun 1945, Jika dipaksakan ikut dalam Istilah Reenactor akan disebut Bocor, yaitu masuknya unsur modern pada kegiatan reka ulang peristiwa sejarah masa lalu dimana pada masa lalu benda dimaksud belum ada dan dianggap salah tempat jika dipaksakan tampil. Jika Kaidah ini dipaksakan sama halnya doraemon datang dari masa kini ke tahun 45. Reenactor bukan doraemon fiksi, Tapi reenactor belajar sejarah otentik.

Ikuti dulu dan temukan Nikmatnya dunia Reenactor

Belajar sejarah itu Penting bagi sebuah bangsa, Karena wawasan sejarahlah yang membentuk identitas kebangsaan yang harus dibanggakan. Jika berminat menjadi Reenactor, Awali dengan hal hal yang mudah dilakukan. Misal sebagai Pejuang Laskar Rakyat. Para Pendatang baru ini harus mendapatkan pembinaan dari seniornya. Mereka karena masih baru dan belum paham sejarah, harus dibina dan dibimbing. Sungguh tidak patut diteladani jika ada senoir yang membully anggota baru atau membully komunitas lainnya. 

Kita sama sama belajar dan mengabdi Pada Bangsa dengan cara Reenactor. Ilmu itu harus dibagi. Dan bagi yang sudah senior jangan sombong, dengan tidak mau menyapa saat event, ditanya dingin tanpa koment seolah dimulutnya ada intan permata yang kalau dibuat bicara akan hilang. Toh sesama Reenactor itu saudara. Sikap merasa paling hebat, paling pintar sendiri, paling lengkap gearnya dan hanya dirinya yang patut disebut sejarawan Reenactor, adalah sikap yang melambangkan superioritas penjajah, sehingga orang lain dianggap Inlander. Jika sudah belajar sejarah hingga layak disebut empu atau master dengan ilmu setinggi langit namun tidak ramah, sombong dan merendahkan serta menyepelekan orang lain, itu menandakan ia belum berhasil dalam pelajaran sejarahnya.

Belajar sejarah ala Reenactor tidak ribet ribet amat kok. Sepintas memang mirip Cosplay. Jika Cosplay bersumber dari Novel, Kartun, Manga atau Film, maka reenactor bersumber dari sejarah. Berdandan ala Pejuang memang membutuhkan kekuatan mental. Berikut situs Wong Sangar dengan Url sbb: wong-sangar.blospot.com pada 4 Agustus 2011 menulis dalam situsnya sbb :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun