Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Tema Sejarah, Bikin Hidup Lebih Hidup (Bagian 2)

22 Februari 2019   16:56 Diperbarui: 25 Februari 2019   12:34 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri- acara Indonesia Comunity Day Kompasiana di Malang

Kegiatan menulis harus ditopang dengan banyak hal. Jika menulis hanya sebatas tugas atau ikut lomba, Kamu belum menemukan sense kreatifitas menulismu. Dalam tugas tersebut, bisa jadi tulisanmu hebat. Tapi setelah tugas atau lomba menulis tersebut selesai apa kamu masih tetap menulis? Berikut Kami mencoba membagikan tips, agar kamu tetap menulis karena dengan menulis akan bikin hidup lebih hidup.

Menulis Tema sejarah bikin hidup lebih hidup

Menulis tema apapun adalah hak dan pilihan. Seorang Penulis, Yang menulis peristiwa hari ini, sebenarnya adalah sejarawan yang merekam kejadian hari ini dalam wujud tulisan. Kok sejarawan? Karena tulisan hari ini akan terekam dalam database dan akan memberikan sumbangsih pada para peneliti sejarah masa depan. 

Contoh, Pada Tahun Maret 1995, para Penggemar artis Nike Ardilla membuat sebuah tulisan tentang Kejadian Meninggalnya Nike Ardilla dalam suatu Kecelakaan. 24 Tahun Kemudian, ada sekelompok anak muda tertarik untuk meneliti artis artis legendaris Indonesia. Jadi Materi Tulisan Pada Tahun 1995 tersebut akan menjadi sumber sejarah bagi peneliti sejarah era kekinian. inilah yang kami maksud dengan menulis sejarah bikin hidup lebih hidup. sekarang bisa jadi sebuah tulisan belum ada artinya apa apa, tapi 24 tahun kemudian? Tulisan kamu hari ini adalah sumber sejarah utama yang sangat berharga.

Reenactor Menulis

Bagaimana dengan reenactor? selama ini Reenactor membangun diskusi diskusi kecil dan sangat banyak mengumpulkan materi pemahaman sejarah. Pengetahuan ini sangat berharga dan bila tidak ditulis akan dilupakan. Bila dilupakan, bagaimana pemahaman dan wawasan generasi mendatang? mereka malah tidak tahu apa apa.

Foto di atas adalah upaya kami memperkenalkan beberapa eksponen pakaian era 1945-1949. ada pejuang, ada belanda dan ada jepang. Rekonstruksi kostum ini perlu dikenalkan dalam dunia reenactor, karena konsep reenactor adalah mereka ulang kehidupan pada masa itu. Pengetahuan tentang pakaian ini adalah ilmu dasar yang di dalami para reenactor.

Jika harus mereka ulang kejadian 1947, maka harus menyesuaikan kostum apa yang dipakai di tahun 1947. inilah seni belajar sejarah di reenactor, menerapkan sejarah dulu dalam kehidupan sekarang.  Ada yang menganggap hal ini sebagai nostalgia, tapi reenactor mencoba mengemas nostalgia ini sebagai upaya pembelajaran sejarah yang menarik.

Dengan menulis dan mendokumentasikan pengetahuan kami sekarang, maka 30 tahun mendatang orang sudah dengan mudah menemukan hasil jerih payah kami meneliti sejarah perjuangan bangsa secara lengkap, diawali dari kostum. Orang biasa akan menilai kami cosplay, tetapi kami lebih detail dari cosplayer biasa, karena reenactor mempelajari pemakaian seragam tidak sekedar pakai, tapi juga memahami sejarah di baliknya. dengan demikian, belajar sejarah akan lebih menarik dan terus hidup karena ada tantangan demi tantangan mempelajarinya.

Penampakan kembali kostum-kostum yang dipakai ini dalam rangka memperkenalkan kembali, seperti inilah kostum pejuang masa lalu  yang perlu dikenali oleh generasi muda dan para seniman yang pingin menceritakan kisah film masa perjuangan. Di Barat, para reenactor adalah para konsultan dalam pembuatan film sejarah.

Basic dari Reenactor memang ada pada kostum yang disesuaikan dengan bukti foto otentik sejarah. inilah metode simple yaitu belajar sejarah dari foto. Bagaimana dengan metodemu? sudahkah Kamu punya semacam media untuk menyampaikan pesan pada generasi yang akan datang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun