Karya Irah/Pendidik SMPN 4 Maja, Majalengka
Di sekolah, Saya dipercaya jadi wali kelas. Menurutku gampang-gampang susah, gampang kalau nyaman-nyaman saja kalau di kelas tidak ada masalah. Tetapi begitu ada masalah, wali kelaslah yang pertama tahu dan segera menanganinya. Suatu hari, Azzahra tiba-tiba mengampiriku di kantor. Kebetulan saat itu tidak ada jadwal masuk kelas.
" Bu, saya mau bilang sesuatu, tentang anak-anak kelas kita", Â kata Azzahra sambil duduk didepanku setelah kupersilakan.
" Ada apa nak, sepertinya serius sekali"tanyaku
"Tapi ibu janji tidak akan bilang sama siapapun juga" tandasnya lagi sambil menatap penuh harap.
" Iya, ibu janji" jawabku
" Bu, kemarin  Indra kehilangan uang, saya melihat sendiri yang mengambilnya Bili, saat itu kami semua lagi olahraga bu, saya kembali ke kelas karena ada yang ketinggalan, saya heran bu liat pintu kelas terbuka. Lalu saya pelan-pelan saya menengok ke kelas, ternyata Bili lagi membuka tas Indra, dan dia buru-buru mengambil uang dan menyembunyikannya dalam bajunya, saya tidak jadi masuk ke kelasnya malah saya intip dekat pintu masuk. Saya balik lagi ke lapangan. Begitu kami semua masuk mau jajan habis olahraga Indra seperti bingung, dia membolak-balik tasnya. Ketika kami tanya dia bilang uangnya hilang" jelas Zahra.
" Kenapa Zahra, tidak bilang dari kemarin?"
" Anu bu, kalau saya bilang Bili yang mengambil uang di depan anak-anak, pasti Bili ngamuk bu, dia orangnya pemarah bu. Dan Kalau saya bilang ke Indranya, ntar mereka jadi bermusuhan. Bili orangnya nekad bu" jelas Zahra.
" Zahra tahu darimana tentang pribadi Bili?'