Di era digital, mahasiswa mudah membandingkan diri dengan orang lain. Melihat teman sebaya sudah bekerja, menikah, atau berprestasi bisa menimbulkan rasa minder dan tidak percaya diri.
4. Ketidakpastian Karier
Rasa takut akan masa depan, sulitnya mencari pekerjaan, serta bingung menentukan passion menjadi pemicu utama munculnya kecemasan.
5. Permasalahan Relasi dan Lingkungan Sosial
Hubungan pertemanan, percintaan, dan lingkungan kampus yang kompetitif juga dapat memperburuk tekanan mental mahasiswa.
Dampak yang dapat dirasakan Mahasiswa
Mahasiswa yang mengalami quarter life crisis umumnya menunjukkan gejala seperti kehilangan motivasi belajar, sulit fokus, mudah stres, hingga merasa tidak berarti. Beberapa bahkan mengalami gejala psikosomatis seperti sulit tidur, nafsu makan menurun, dan kelelahan emosional.
Penelitian dari Jurnal Psikologi UGM (2023) menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa Indonesia meningkat signifikan pasca pandemi, terutama karena ketidakpastian akademik dan ekonomi.
Fenomena ini berdampak langsung terhadap produktivitas belajar, kemampuan beradaptasi, serta kesehatan mental mahasiswa secara keseluruhan.
Strategi Menghadapi Quarter Life Crisis
1. Refleksi Diri