Mohon tunggu...
Iradah haris
Iradah haris Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenapa Harus Memaknai Bab Bersuci?

10 Mei 2021   23:47 Diperbarui: 10 Mei 2021   23:50 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai kitab kuning. (Foto krishna P Panolih/ Kompas)

Ia tahu tatap mata Bu Khuriyah sedang menghujam tajam ke dirinya. Mungkin guru yang ditakuti anak-anak ini akan memarahi dan mengusirnya. Namun beberapa menit awal menunggu. Semua diam. 

Maikha berusaha mengumpulka tenaga. Berat ia pun buka suara. "Saya tidak bisa bahasa jawa bu," akunya.

Di luar dugaan Maikha, Bu guru killer ini justru bersikap lembut. Banyak memberi nasehat. Menyemangati Maikha untuk terus mencoba dan belajar. Tidak ada hal yang tak mungkin. 

"Tata cara bersuci sangat penting untuk menjalani ibadah. Karena, jika cara bersucinya saja tidak benar, ibadah yang dilaksanakan mungkin akan menjadi sia-sia. Karena itu, bab ini perlu diketahui bagi seseorang yang baru mempelajari agama Islam," jelas bu guru yang ternyata penyabar itu. 

Waktu tes kali ini banyak digunakan Bu khuriyah untuk menjelaskan, bahasa indonesia tidak sekaya bahasa jawa. Makanya orang mengaji pakai huruf pegon (bahasa jawa yang ditulis huruf arab). "Bahasa Indonesia hanya bisa digunakan untuk terjemah saja. Untuk memaknai kitab dengan arti yang lebih sempit dan bahasa yang detil, tidak bisa menggunakan bahasa jawa," jelasnya.

Sarannya, Meikha tetap harus belajar giat belajar bahasa jawa. Supaya bisa memaknai kitab kuning. Tidak boleh patah semangat meski bahasa jawa susah di lidah Meikha sekali pun.

"Ibu tunggu di kesempatan berikutnya. Dan harus bisa. Ada baiknya supaya Meikha mudah belajar, kenali pengarang kitabnya dulu, supaya makin semangat," imbuh Bu Khuriyah.

Pemikiran Meikha  sedikit terbuka. Ia akan mencoba saran bu khuriyah. Selepas ini ia akan mencari tahu tentang pengarang kitabnya dulu. Ia berharap energi dan semangat belajarnya akan bertambah bila melakukan itu.

Kitab berjudul Fathul Qorib ini menjadi idola bagi umat Islam yang baru mempelajari ilmu fiqih. Kitab fikih bermazhab Asy-Syafi'i ini disusun oleh Ibnu Qosim Al Ghazi.

Nama lengkapnya adalah Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Qasim Al Ghazi. Ulama ini dilahirkan di Ghaza Palestina, pada bulan Rajab 859 Hijriyah.


Di kota itu pula Al Ghazi tumbuh menjadi dewasa. Namun, pada 881 Hijriah ia kemudian memutuskan hijrah ke Mesir untuk menuntut ilmu sampai akhirnya menjadi ulama yang dihormati karena kealimannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun