Mohon tunggu...
Ira Oemar
Ira Oemar Mohon Tunggu... lainnya -

Live your life in such a way so that you will never been afraid of tomorrow nor ashamed of yesterday.

Selanjutnya

Tutup

Money

Alternatif Belanja Fashion yang Ramah Kantong

18 Juni 2012   00:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:51 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_188726" align="aligncenter" width="491" caption="Lokasi : Gading Timur Square, Perumahan Mutiara Gading Timur (foto-foto koleksi pribadi)"] [/caption]

Mendengar kata "fashion" yang terbayang di benak saya adalah bentangan catwalk, panggung yang megah, penonton yang semuanya dari kalangan selebritis dan kaum sosialita serta pengamat mode, lenggang lenggok para peragawati dengan senyum angkuhnya dan.., adi busana berharga mahal besutan desainer ternama. Mungkin perspektif yang ada di benak saya itu dipengaruhi apa yang sering saya lihat di majalah wanita Femina dan sejenisnya. Bahkan film "The Devil Wears Prada" pun seolah mengukuhkan imaji "perfect" tentang dunia fashion, yang diperankan denga sangat apik oleh Meryll Streep.

Tapi ternyata fashion tidaklah se-kaku itu dan tidak pula berstandar pada nilai nominal tertentu yang hanya dinikmati kelas masyarakat berpunya saja. Ketika suatu ragam model busana dirilis oleh seorang perancang ternama, lalu banyak dijumpai di butik-butik mahal di mall atau diproduksi secara massal oleh brand terkenal, maka bisa dipastikan dalam tempo tak lama trend mode busana serupa, motif dan corak yang sama, akan menjamur pula di toko-toko baju dan pasar grosir di berbagai kota. Apalagi menjelang lebaran, moment yang oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dianggap saat "wajib" berbelanja baju baru.

[caption id="attachment_188727" align="aligncenter" width="262" caption="Model dan gayanya tak kalah dengan baju pajangan di mall"]

1339977880170666888
1339977880170666888
[/caption]

[caption id="attachment_188728" align="aligncenter" width="175" caption="Gaya minimalis tapi keren meski bahannya dari kaos sederhana"]

13399779371190455807
13399779371190455807
[/caption]

Sabtu kemarin saya ke Bekasi, menginap di rumah adik saya di komplek perumahan Mutiara Gading Timur (MGT), Bekasi Timur. MGT punya satu lahan yang cukup luas, yang semula peruntukannya untuk fasos-fasum, berupa taman bermain anak-anak dan tempat rekreasi keluarga. Hampir 5 tahun lalu saat adik saya baru pindah ke sana, keberadaan taman bermain anak itu tidaklah terlalu ramai. Setiap weekend pagi, banyak penjual makanan mangkal dan sore harinya disulap jadi semacam pasar serba ada dadakan. Lama-kelamaan jumlah pedagang yang membuka lapak di tempat itu makin membludak. Sekitar setahun lalu, areal taman bermain itu benar-benar sudah diubah menjadi pasar malam semi permanen yang buka di hari Sabtu dan Minggu.

[caption id="attachment_188729" align="aligncenter" width="313" caption="Aneka busana muslimah dewasa yang dijual di pasar malam MGT"]

1339978003536323928
1339978003536323928
[/caption]

[caption id="attachment_188731" align="aligncenter" width="442" caption="Pakaian anak-anak di pasar malam, tak kalah meriah model dan warnanya"]

13399780941390712303
13399780941390712303
[/caption]

Kini, keberadaan penjual pakaian dan berbagai pelengkapnya, bukan saja hanya ada di malam hari saja, pagi hari pun jumlah lapak "fashion" ini tak kalah banyak. Dilihat dari ragam model pakaian yang dijual, tak kalah menarik dan "rame" dengan model baju keluaran butik. Kaftan ala Syahrini yang bertabur manik, batu-batuan, payet, juga ada, hanya saja asesorisnya dimodifikasi, disesuaikan dengan harga agar terjangkau. Warna dan motif kainnya pun mengikuti trend yang ada. Soal bahan dan jahitan?! Ya tentu saja beda. Ada harga ada rupa, ada harga ada mutu. Bahannya terkadang kasar, tipis, tak menyerap keringat. Jahitannya pun kodian. Tapi bagi yang ingin tampil menawan dengan kocek pas-pasan, tentu hal itu tak jadi soal.

[caption id="attachment_188732" align="aligncenter" width="274" caption="Kaftan a la Syahrini"]

133997824754184192
133997824754184192
[/caption]


[caption id="attachment_188733" align="aligncenter" width="216" caption="Yang model elegan untuk pesta malam pun ada"]

13399783051163593216
13399783051163593216
[/caption]

[caption id="attachment_188734" align="aligncenter" width="257" caption="Ragam corak warnanya juga komplit"]

13399783531992778685
13399783531992778685
[/caption]

[caption id="attachment_188735" align="aligncenter" width="221" caption="Yang simple n chic pun tersedia di sini"]

1339978421262954119
1339978421262954119
[/caption]

[caption id="attachment_188736" align="aligncenter" width="213" caption="Aneka kaos dengan warna ngejreng"]

13399785361202864614
13399785361202864614
[/caption]

[caption id="attachment_188737" align="aligncenter" width="461" caption="Colourfull"]

1339978600447376762
1339978600447376762
[/caption]

Bukan hanya sepatu, tas yang melengkapi penampilan wanita pun tersedia di pasar dadakan ini. Coba lihat foto-foto yang saya unggah. Anda bisa temukan aneka model "branded bags" bisa anda temui. Saya yang tak paham merk tas-tas ternama, cuma merasa familier dengan Louis Vuitton. Tas-tas yang dipajang di atas tanah hanya dialasi terpal plastik ini dibandrol dengan harga sama : Rp. 50.000,-. Lengkap dengan lilitan secarik scarf di tali/pegangan tas. Motif scarf-nya pun mirip dengan aslinya. Sedangkan tas casual dijual dengan harag rata Rp. 35.000,-

[caption id="attachment_188738" align="aligncenter" width="320" caption="Tiruan yang komplit dengan scarf-nya"]

13399786802101159374
13399786802101159374
[/caption]

[caption id="attachment_188739" align="aligncenter" width="336" caption="Tas Louis Vuitton"]

133997882934369316
133997882934369316
[/caption]

[caption id="attachment_188740" align="aligncenter" width="388" caption="Entah tiruan dari merk apa, yang jelas cukup cantik untuk sekedar bergaya"]

1339978880470838381
1339978880470838381
[/caption]

Dulu ketika masih berkantor di sebuah gedung perkantoran di kawasan Sudirman, saat jam makan siang di kawasan Benhil, saya selalu temui lapak seorang "Uni" orang Padang yang menjual tas-tas dan dompet branded aspal KW yang dibandrol dengan harga diatas Rp. 200 ribuan sampai Rp. 500 ribuan. Nah, di pasar dadakan MGT ini anda bisa dapat 5-10 buah tas. Apa bedanya, toh sama-sama palsu, sama-sama hanya mencontek modelnya, sama-sama ilegal karena tak membayar hak paten. Tapi yang memakai tas KW berharga ratusan ribu mungkin lebih merasa punya "gengsi" ketimbang yang 50 ribuan.

[caption id="attachment_188741" align="aligncenter" width="326" caption="Tas Casual seharga Rp. 35.000,-"]

13399790281319539493
13399790281319539493
[/caption]

[caption id="attachment_188742" align="aligncenter" width="413" caption="Aneka tas branded yang modelnya sedang musim"]

13399790901818710982
13399790901818710982
[/caption]

[caption id="attachment_188743" align="aligncenter" width="418" caption="Tas branded digelar di tanah hanya dialasi plastik"]

1339979170607997733
1339979170607997733
[/caption]

Karena ini sedang menghadapi tahun ajaran baru, tas sekolah anak pun banyak dijual di sini. Si abang penjualnya yang masih muda tak keberatan saya tanya-tanya harganya. Tas sekolah anak dijual mulai 15 ribuan sampai 50 ribuan. Kalau yang "spesial" berbentuk kura-kura dan mobil-mobilan seperti di bawah ini, harganya Rp. 100.000,-. Di mall tas serupa itu harganya bisa 2-3 kali lipat.

[caption id="attachment_188744" align="aligncenter" width="426" caption="Aneka tas sekolah anak mulai harga Rp 15.000,- s/d Rp. 50.000,-"]

13399792361273464017
13399792361273464017
[/caption]

[caption id="attachment_188745" align="aligncenter" width="374" caption="Tas bentuk kura-kura dan mobil-mobilan harganya mencapai Rp. 100.000,-"]

13399792981088483606
13399792981088483606
[/caption]

[caption id="attachment_188746" align="aligncenter" width="391" caption="Tas sekolah motif batik berlogo MU (Manchester United)"]

1339979397443351004
1339979397443351004
[/caption]

Untuk tas ransel ukuran besar yang biasa dibawa saat camping, harganya berkisar Rp. 150 ribuan. Sedang tas laptop dibandrol antara Rp. 120 - 140 ribuan. Tentu kualitas bahannya beda. Kehandalan ritsletingnya pun tak sebagus tas laptop dan ransel di mall yang harganya rata-rata 400-500 ribuan. Tentu saja pilihan ada di tangan pembeli.

[caption id="attachment_188747" align="aligncenter" width="194" caption="Tas ransel besar, cukup untuk camping 2-3 hari"]

1339979483781705457
1339979483781705457
[/caption]

[caption id="attachment_188748" align="aligncenter" width="361" caption="Tas laptop, model ransel maupun jinjing atau paduan keduanya, tinggal pilih saja"]

13399795501948515468
13399795501948515468
[/caption]

Bagaimana dengan alas kaki? Yang sedang "in" sekarang sandal Crocs. Nah, di pasar kaget ini aneka sandal "crocs-crocs"an bergeletakan di gelar di pinggir jalan. Yang terbanyak sandal anak-anak, yang meniru model sandal Crocs. Hanya saja coraknya disesuaikan dengan icon yang sedang jadi favorit anak-anak. Misalnya Shaun the Sheep atau Angry Bird. Sedang yang ukuran kaki dewasa, modelnya mirip banget, warnanya pun sepintas nyaris sama. Hanya saja kelihatan kalau tak asli.

[caption id="attachment_188749" align="aligncenter" width="385" caption="Sandal Crocs tiruan"]

13399796492044199050
13399796492044199050
[/caption]

[caption id="attachment_188750" align="aligncenter" width="503" caption="Sandal anak-anak dengan model ala Crocs"]

1339979697826831342
1339979697826831342
[/caption]

Jaman sekarang, kaum wanita muslim banyak yang berbusana muslim. Jadi tentunya jilbab dan pelengkapnya jadi kebutuhan yang tak bisa ditinggalkan. Lihat saja jilbab-jilbab yang digelar dalam foto dibawah ini. Ada juga "cepol' yang biasanya dipakai dibagian dalam, sebelum memakai jilbab. Pemakaiannya memberikan kesan seolah ada rambut lebat di balik jilbab itu. Selain itu memudahkan jilbab utk diatur bentuknya saat dipakai. Bukan hanya jilbab sederhana yang dijual di sini. Jilbab yang modelnya "rame" dan banyak dipakai artis saat manggung dilengkapi dengan aneka aplikasi dari berbagai bahan, juga dipajang di lapak terbuka ini.

[caption id="attachment_188751" align="aligncenter" width="406" caption="Aneka jilbab"]

1339979781390745733
1339979781390745733
[/caption]

[caption id="attachment_188752" align="aligncenter" width="261" caption="Jilbab dengan aneka asesories ukuran besar"]

13399798281303057533
13399798281303057533
[/caption]

[caption id="attachment_188753" align="aligncenter" width="447" caption="Bukan hanya jilbab, cepol-nya pun komplit ada di sini"]

1339979890688727923
1339979890688727923
[/caption]

Bagaimana dengan kebaya? Aneka model kebaya yang saat ini sudah banyak dimodernisasi lewat karya Anne Avantie, Ajie Notonegoro dan desainer kebaya lainnya, salah satu salon muslimah tak jauh dari keramaian pasar kaget itu juga menyediakannya. Bukan untuk dijual memang, hanya disewakan, biasanya satu paket dengan riasan dan kreasi jilbabnya. Kalau para artis dan seleb ketika hendak menikah mendatangi perancang busana, lalu meminta dibuatkan kebaya dengan thema tertentu, pasti budget yang harus disediakan mencapai puluhan bahkan ratusan juta.

[caption id="attachment_188754" align="aligncenter" width="191" caption="kebaya modern, tak perlu rancangan Tante Anne Avantie"]

1339979952281029811
1339979952281029811
[/caption]

1339980026714964419
1339980026714964419

3 tahun lalu di sebuah rumah kebaya tidak terkenal di Surabaya, saya menemukan harga kebaya modern dijual dengan bandrol harga 3 - 6 juta minus kain panjangnya. Nah, kalau di salon ini, harga sewanya cukup "bersahabat". Mereka yang ingin menikah dengan budget terbatas tapi tetap ingin tampil anggun dihari istimewanya, bisa disiasati dengan mendatangi salon-salon semacam ini.

[caption id="attachment_188756" align="aligncenter" width="203" caption="Tak perlu merogoh kocek jutaan untuk menyewa kebaya ini"]

1339980092877732186
1339980092877732186
[/caption]

Pendek kata, fashion sudah menjadi life style. Jadi ia mengikuti ketebalan "kantong". Yang berkantong tebal punya tempat tersendiri untuk berbelanja dan mereka lebih peduli merk. Sedang yang kantongnya rada tipis, berbelanja di pasar malam atau pasar kagetan pun tak masalah. Yang penting model, corak, warna, sama dengan yang bermerk. Bahkan bila perlu, "merk"nya pun dipasang pada produk-produk itu. Nah, menjelang tahun ajaran baru dan lebaran nanti anda akan berbelanja di mana? Pasar semacam ini – yang saya yakin ada di hampir semua kota di Indonesia, terutama pulau Jawa – bisa jadi alternatif saat kantong cekak.

[caption id="attachment_188757" align="aligncenter" width="267" caption="Yang model seksi untuk anak muda begini pun ada. Pilihan di tangan konsumen,sesuaikan dengan kantong anda agar tak jebol"]

13399801511848319960
13399801511848319960
[/caption] -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tulisan full foto ini didedikasikan untuk partisipasi pada WPC-9 dengan thema FASHION PHOTOGRAPHY.

Silakan simak karya Kompasianer lainnya dengan meng-click link di atas.

Atau click link berikut jika ingin bergabung di FB Grup KAMPRET

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun