Mohon tunggu...
Iqbal Tawakal
Iqbal Tawakal Mohon Tunggu... Konsultan - Jakarta

Artikel baru, setiap Rabu dan Sabtu. Lihat artikel lainnya di bit.ly/iqbalkompasiana

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Cara Mengingat Momen-momen Indah dengan Lebih Jernih

20 Desember 2020   09:48 Diperbarui: 21 Desember 2020   22:58 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto usang (Sumber: Kaboompics.com dari Pexels)

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Siang hari. Matahari tinggi. Lalu minum es cendol legendaris. Segarnya bukan main. Sebenarnya momen ini biasa saja. Tapi, diminum dengan siapa, itu yang istimewa.

_____

Di suatu tempat di otak kita, ribuan memori tersimpan, baik tentang kejadian-kejadian baru, maupun yang terjadi di masa lalu. 

Otak kita pun cenderung mampu mengingat hal-hal spesifik, seperti nomor handphone, nomor kendaraan, hari ulang tahun orangtua dan pasangan, atau hal penting lainnya, seperti kapan pertama kali keluar negeri, sensasi mendaki gunung tertinggi, hari pernikahan, kapan mendapat pekerjaan pertama dan memperoleh gaji perdana, hingga prosesi wisuda saat kuliah sarjana.

Namun, ternyata ada hal-hal lain yang menempati sisi gelap di ingatan kita, yang sama sekali tak bisa kita ingat apa, di mana, dan kapan hal itu terjadi. 

Misalnya, nama guru favorit saat sekolah, kapan terakhir kali sakit demam, kapan terakhir kali servis kendaraan, nama villa yang disewa ketika staycation bulan Juli kemarin, nama-nama mantan, atau judul lagu yang diputar di sebuah kafe dua bulan yang lalu. Ingatan manusia begitu terbatas.

Bayangkan otak manusia sebagai ikatan ion. Otak, sebagai pusat penyimpanan memori, ibarat ion memiliki rantai-rantai elektron (memori). 

Untuk setiap elektron yang berjarak lebih dekat dengan pusat, ikatannya sangat kuat. Begitu juga dengan memori. Kejadian-kejadian penting, memorable, dan punya nilai sentimental yang kuat cenderung mudah diingat dan ditarik kembali oleh otak.

Sementara itu, semakin jauh elektron dari pusat, maka elektron tersebut cenderung akan lepas, hilang, atau berpindah ikatan. 

Dalam hal ini, memori yang tak memiliki kedekatan emosional atau bersifat trivial, seperti beberapa contoh di atas, cenderung akan hilang.

Saya pun mengalami hal yang sama. Banyak lupa. Terlebih, sebuah riset menunjukkan, pembatasan sosial berskala besar (lockdown) yang mengisolasi kita dari interaksi langsung dengan teman, keluarga, kerabat, kekasih, selama pandemi ternyata berdampak buruk bagi ingatan-ingatan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun