Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menjadi Kiper

11 Desember 2017   11:59 Diperbarui: 11 Desember 2017   12:27 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
flickr.com/squarcina

Suara riuh rendah terdengar begitu keras berasal dari tribun di belakang gawang. Para fans bersorak tiada hentinya, menyoraki kegagalan si kiper menghalau bola secara sempurna. Si kiper layaknya pecundang yang berdiri di depan gawang.

Segala penyelamatan yang tak terhitung banyaknya, dalam sekejap hilang tak terkenang hanya dari sebuah blunder dan perasaan bersalah datang menghujami pikiran. Segala penyelamatan yang ia lakukan terasa tak cukup buat menebus segala yang dilakukan pada momen buruk.

Ibarat panas setahun terhapus oleh hujan semalam, begitu pepatah yang cocok disematkan pada diri sang kiper. Saat seorang penyerang menyia-yiakan begitu banyak peluang di depan gawang lawan, langsung terhapus oleh sebuah gol yang ia ciptakan.

Kiper ialah posisi yang tak menyenangkan lagi penuh kesepian. Latihannya terpisah, porsi latihan berbeda, dan serba sendiri. Di saat saat teman-teman yang lain menyerang habis-habisan pertahanan lawan, kiper sendiri ditemani gawang. Menunggu hasil kerja keras koleganya dalam menaklukkan kiper lain di seberang sana.

Ia berharap-harap cemas timnya bisa menang dan segala kesalahannya yang sempat ia lakukan berhasil dibalas teman-temannya di sana. Cara itu mungkin mampu menyelamatkan suara gemuruh penonton yang kecewa dengan aksiku tadi.

Dilema jadi kiper lain semakin pelik saat kamu hanya jadi pelapis kiper utama, alias kiper cadangan. Posisi  yang paling jarang sekali bisa main dan hanya menghabiskan hari-harinya berlatih hampir setiap hari tanpa bermain.

Bila pemain non-kiper digantikan atau protes jarang main, bercerminlah pada kiper cadangan yang lebih jarang atau tak pernah main. Perbandingannya seperti ini, bagi Anda yang begitu menggemari sepak bola pasti sering melihat pemain pelapis non-kiper walaupun jumlah menit bermainnya sedikit tetapi sering bermain di laga-laga kecil atau sebagai pemain pengganti.

Kiper cadangan harus menunggu ada musibah besar hingga kiper pertama dan kedua cedera Partner celaka atau musibah tapi jadi kiper cadangan itu berkah. Dilema kiper lainnya yakni saat kiper cadangan masuk ke lapangan sebagai bentuk penebusan dosa yang dilakukan oleh kiper yang berbuah penalti dan kartu merah.

Dalam hati kecilnya kiper cadangan berujar:

Kiper utama yang melakukan kesalahan fatal, tiba-tiba harus masuk ke lapangan buat gagal penalti pemain lawan, sungguh berat deritaku ujar kiper cadangan. 

Kiper sudah menjadi tugasnya menahan tendangan pemain lawan yang begitu keras, sulit dan kadang bikin nyali ciut misalnya kena muka, membentur selangkangan hingga bikin jari-jari tangan ngilu akibat hujaman pemain lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun