Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Beginilah Cara Terlihat Sempurna di Dunia Maya

21 Desember 2016   17:57 Diperbarui: 21 Desember 2016   20:13 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Bro... lagi di mana? Ke sini bentar ya, gue butuh bantuan mendadak.

Oke deh, gue ke sana, ngomong-ngomong ada masalah apa?

Errr.... pinjamin duit dong 100 Ribu buat isi bensin dan pulsa. Janji, Minggu depan gue langsung bayar deh!

Yaelah,. di social media elo doyan pamer melulu, masak buat ngisi bensin saja tak mampu

Hehehe.... masalah itu rahasia ya sob,  yang penting harus selalu eksis dan keren

-___-

Dari seupil percakapan di atas, rasanya begitu miris membayangkan menutup kedok hidup melalui dunia maya. Anehnya, banyak yang melakukan hal tersebut dan menjadi sebuah gaya hidup. Ukuran hidup sekarang tak bisa hanya diukur dari kacamata dunia nyata, tetapi dunia maya, dan media sosial jadi lahan yang pas banget untuk terlihat sempurna.

Nah, karena itu saya mau menjabarkan beberapa cara yang bisa digunakan agar tetap eksis dan terpandang di dunia maya. Semua orang yang melihat akan merasa hidupmu begitu sempurna tanpa cela sedikit. Berikut ini berbagai cara dilakukan agar bisa maksimal sempurna di dunia maya, cekidot:

Aplikasi Geottaging

Hal pertama yang paling penting ditonjolkan di dunia maya adalah lokasi-lokasi favorit dan kekinian. Salah satu media sosial yang punya fitur geotagging adalah Path. Sekarang cukup check in Path saat berada di lokasi mewah dan ternama, walaupun sekedar menumpang lewat sekaligus mengambil foto. Andai merasa tak mampu juga, kini sudah ada aplikasi yang bisa menyamarkan lokasi Anda, cukup diinstal di gadget Anda masing-masing. Aplikasi itu bernama Fake GPS dan ada pula buatan dalam negeri, bernama Lokasi Palsu. Tinggal dipilih lokasi yang bisa dipalsukan hari.

Hasilnya ngga perlu capek-capek harus keluar duit untuk ke tujuan destinasi. Cukup pindahkan pin kursor pada lokasi yang Anda mau sesuka hati kalian. Hasilnya sambil duduk dan goyang-goyang kaki, tak terasa sudah keliling dunia.

Singapore kok ngga ada ojek pengkolan sih at Orchard Road

Aduh... itu layangan siapa yang nyangkut di menara Eiffel? At Paris

Hmm.. di Amrik ngga ada yang jualan obat nyamuk bakar at New York

Bila ada orang yang mengatakan, no pict hoax, langsung saja mencari sejumlah gambar yang banyak berseliweran di internet. Gampang bukan, yang penting terlihat sempurna.

Aplikasi Photoshop

Hadirnya aplikasi Photoshop mampu mengubah tampilan manusia salah satunya di dunia maya. Orang yang minder di dunia nyata kini tak perlu khawatir. Ia bisa terlihat sempurna hanya modal kemampuan memaksimalkan sejumlah fitur di Photoshop. Misalnya menghilangkan jerawat, wajah serta kulit bersinar, dan sampai wajah mirip barbie. Maka bukan hal yang heran untuk bisa terus eksis di dunia maya, kemampuan Photoshop harus mumpuni. Semakin absurd dan tak menariknya wajah Anda, kemampuan Photoshop harus lebih baik. Toh... yang penting berkedok dari hasil edit Photoshop. Andai korban mengajak ketemuan, langsung saja mengelak dengan seribu cara.

Sedangkan yang kurang mahir pakai Photoshop, ada cara lain yang bisa dicoba. Salah satunya memakai foto orang lainnya yang berparas tampan atau cantik. Sudah pasti hal yang horor adalah saat ajakan ketemuan dengan orang aslinya ternyata berbeda jauh dari foto di dunia maya.

Di dunia maya wajah seperti selebriti, di dunia nyata malah mirip petarung UFC!!

Selain itu banyak penipuan yang dilakukan dengan modus avatar atau profil wanita cantik yang diambil di internet. Nah... sebaiknya para ladies hati-hati khususnya jangan keseringan share foto di media sosial. Begitu banyak yang memanfaatkan foto dengan cara mencomot dengan tujuan menipu dan memeras orang lain. Hiiii serem!

sumber gambar: viral2000.com
sumber gambar: viral2000.com
Update Pake Gadget Kekinian

Dulu saat sedang masih berjaya Blackberry dan masih sangat langka Iphone, serasa luar biasa banget bisa memakai gadget merek itu. Salah satunya adalah dengan update status atau nge-tweet pakai gadget tersebut. 

Misalnya saat di bawahnya status di media sosial, ada tulisan: Twitter for Iphone atau Twitter for Blackberry.

Secara tak langsung terlihat begitu wah. Walaupun nyatanya pinjam punya orang lain. Memakai gadget sudah sebagai gaya hidup dan bentuk pamer terselubung misalnya foto yang mengharuskan memperlihatkan logo gadget tersebut.

Foto Bareng Pasangan

Bisa dibayangkan bagaimana perasaannya saat semua teman di media sosial setiap hari pamer kemesraan. Jadi sesuatu yang menjengkelkan apalagi durasinya tanpa henti dan hampir dilakukan di segala lini media sosial.

Pagi:

With pacaran sarapan bareng di kantin sekolah, dengan caption: Lagi sarapan

Siang:

Pamer makan es krim goceng di pinggir jalan bareng pacar.

Jelang sore:

Jogging sore bareng di temani pacar.

Malam

Dinner bareng sekalian menyusun rencana untuk membobol ATM

Pamer-pamer seperti itu begitu terlihat sempurna dan romantis, ibarat mereka berdua yang punya media sosial sedangkan yang lain pada menumpang semua. Niat ingin dianggap pasangan yang serba romantis seperti istilah Relationship is Goal, malah teman-teman yang lain risih dan menganggap hidupnya penuh drama. Sebaiknya kurangilah intensitasnya. Andai hubungan kandas di tengah jalan tak terlalu capek buat menghapus si semua media sosial. Hehe...

Foto Travelling

Travelling kini sudah jadi gaya hidup kekinian. Semua orang pasti suka jalan-jalan ke tempat-tempat menarik. Selain menambah pengalaman juga menambah daftar lokasi kunjungan. Foto jalan-jalan jadi objek yang wajib dipublikasikan agar terlihat sempurna, apalagi bisa buat follower-nya iri hati. Walaupun sepulang traveling ia harus makan Indomie tiga bulan beruntun, tak masalah yang penting bisa pamer kepada orang lain.

Itu diawali dari foto tiket pesawat, foto di jendela kabin pesawat sampai foto dengan cleaning service bandara. Setiap satu langkah satu foto, lumayan buat jaga-jaga. Selain itu salah satu strategi agar ia bisa terus upload foto dengan mengambil banyak foto di lokasi yang berbeda. Dijamin bisa terus pamer foto jalan-jalan, walaupun lokasi yang disinggahi tetap sama hanya angle dan foto sedikit berjauhan. Namun setelah jauh-jauh traveling ada sesuatu yang ngga didapatkan, yaitu merasakan momen.

Kadang saat terlalu banyak jalan-jalan dan foto-foto, kita melupakan salah satu tujuan dari jalan-jalan itu, yaitu menikmati momen bukan mengabadikan momen itu.

Foto Makanan dan Daftar Menu

Tempat makan yang tadinya hanya itu mengisi perut kini sudah bergeser sebagai objek wajib untuk dipamerkan di ranah sosial. Selain itu, menu makanan dan foto makanan wajib disertakan dalam kumpulan foto di media sosial. Menjamurkan sejumlah resto dan tempat kongkow, menawarkan beragam menu aneh dan susah disebutkan. Makin aneh dan susah disebutkan, sudah pasti harganya ngga wajar

Awalnya minta menu sama pelayang, langsung deh foto beragam menu aneh tersebut. Bila dirasa sudah puas memfoto daftar menu, langsung deh pesan yang paling murah misalnya ice tea. Ada yang lebih ekstrem, misalnya langsung berangkat dengan alasan tak ada menu yang cocok. Di meja lain sering sekali ditemukan bill pembayaran yang tertinggal, lumayan bisa langsung dicomot dan di foto untuk dibagikan di media sosial. Mudah bukan, yang penting berhasil dapat foto.

Terakhir adalah foto makanan, saya pribadi sudah terjadi pergeseran sebelum makan. Dari dulunya sebelum makan adalah baca doa makan, kini foto dahulu baru makan. Tujuannya kebanyakan adalah sebagai bentuk pamer sekaligus narsis karena berhasil makan makanan yang punya nama aneh. Namun itu tak semua hanya untuk kebutuhan pamer, ada pula memang tujuannya untuk rekomendasi bagi para follower dan ulasan di blognya tentang cita rasa makanan, harga, dan keunikan lainnya.

Hal yang sangat saya sayangkan ialah setelah pesan dengan harga mahal, lalu hanya dimakan sedikit. Apa karena memang tak suka, sudah cukup kenyang atau beragam alasan lainnya. Saat itu saya berpikir, di saat orang lain buat makan saja susah, ini malah dibuang-buang percuma. Miris bukan?

Foto di Tempat Kebugaran

Mendaftarkan ke tempat gym atau kelas yoga sudah jadi tren. Hampir sebahagian besar anggota yang mendaftar adalah orang yang ingin eksis terutama di ranah media sosial. Salah satunya lokasi wajib yang dipilih adalah di tempat kebugaran. Tujuan mendaftarkan bukan untuk berlatih maksimal untuk hasil optimal, namun lebih kepada koleksi foto dan dikatakan hobi olahraga. Foto paling mainstream adalah sambil memiringkan badan ke arah kanan sambil memamerkan otot bisep untuk lelaki dan tubuh yang ramping ke arah cermin tempat gym.

Ada juga yang dari check in di tempat kebugaran dan foto dengan capture: Workout Burn!

Foto Sedang Olahraga

Hampir sama dengan tempat kebugaran, sejumlah olahraga kini gaya hidup kini sudah menjadi sasaran untuk terlihat sempurna terutama yang bersifat outdoor. Foto saat jogging misalnya foto kaki dengan capture: Jogging sore untuk membakar kalori. Kenyataannya hanya jalan sebentar terus istirahat, yang penting pencitraan sudah olahraga. Kasus ini pernah terjadi dengan teman saya. Dari lahir ia tak pernah bermain futsal. Karena ajakan teman sekampus dan melihat begitu digandrungi olahraga tersebut, ia nekat membeli peralatan lengkap dari jersey, sepatu, dan asesoris lainnya. Hasilnya ia kehabisan napas dan cedera saat bermain futsal. Perlengkapan itu hanya digunakan satu itu saja.

Tujuan adalah untuk narsis di ranah sosial dengan mengikuti tren olahraga tersebut walaupun sebenarnya tak punya bakat dan pengetahuan mendalam. Sebaiknya pertimbangkan olahraga tersebut dibandingkan bisa mencelakai diri sendiri.

Foto di Wahana

Fungsi kendaraan sudah bergeser dari moda angkutan yang memudahkan manusia melakukan berpindah menjadi objek pamer. Untuk bisa menggaet gebetan yang high class Anda terlihat kaya dan punya mobil pribadi itu kewajiban. Salah satunya pose di mobil sambil pegang setir dan sabuk pengaman melilit badan. Cara mengakali agar gebetan percaya adalah dengan duduk di kemudi kendaraan. Misalnya saja angkot yang ditinggal supirnya pergi kencing hingga mobil truk tanah yang ditinggal supirnya makan siang. Yang penting harus di dalam wahana mobil biar targetmu percaya dirimu tajir dan punya mobil.

Saya jadi ingat sebuah anekdot yang mengatakan, saat masih kecil lelaki suka main mobil-mobilan dan anak perempuan suka bermain boneka Barbie. Saat dewasa datang, lelaki lebih menyukai wanita cantik layaknya Barbie, sedangkan wanita menyukai sederet mobil mewah.

Foto dengan Barang Bajakan

Terakhir, hidup yang serbasempurna mengharuskan punya barang-barang high class. Tujuannya agar mampu menunjang kesempurnaan itu terus berjalan. Kini tak usah khawatir walaupun duitnya pas-pasan namun berjiwa orang kaya. Negeri kita kaya akan sejumlah barang menyerupai tapi tiruan. Dari level Premium, Grade Ori, Black Market, KW super, KW1, KW2 hingga KW1000. Semua bisa dipilih sesuai dengan kemampuan kantong. Kelebihan pamer di dunia maya sudah pasti ngga bisa disentuh, hanya bisa dilihat semata.

Nah, kini saatnya memamerkan di dunia maya dengan tulisan:

Tas Hermes aku sekarang sudah dua lusin, bingung mau pakai yang mana buat ke pasar naruh sayur?

Itu segala macam kesempurnaan yang bisa didapatkan di dunia maya dan kebanyakan hanya untuk pengakuan dan pujian semua. Sebenarnya esensi bahagia bukan harus terlihat sempurna di mata orang lain tetapi dalam diri sendiri. So... media sosial itu bermanfaat tetapi kita sendiri terlalu banyak mencitrakan diri dan memalsukan kehidupan dunia nyata lewat glamor di dunia maya. Mau ikutan? Ayo tunggu apa lagi, biar semua orang melihat hidupmu tanpa cela. 

Bila Anda pernah sering melihat secara langsung atau pernah merasakan, bisa berbagi pengalaman itu di kolom komentar, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun