Mohon tunggu...
Iqbal Surur
Iqbal Surur Mohon Tunggu... Teknisi - bukan penulis, hanya suka menulis

melihat dari perspektif berbeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keteguhan Cinta Kaila

20 Desember 2020   20:09 Diperbarui: 20 Desember 2020   20:24 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ia masih shock dengan kejadian tersebut. Pemuda yang selama ini ia kagumi diam-diam, tanpa diduga-duga datang kepadanya. Ya, Irman adalah nama pemuda itu. Selain rajin membersihkan masjid, Irman juga selalu mengerjakan sholat Dhuha dua raka’at. Walaupun hanya dua raka’at, tapi Kaila memperhatikannya sangat khusyu’ dan lama sekali selesainya. Kaila merasa seperti benar-benar sedang melihat sesosok malaikat yang taat beribadah kepada Allah.

Tak hanya itu, Irman pun juga memiliki suara yang bagus baik ketika azan maupun menjadi imam sholat Zuhur. Hampir semua orang senang bila Irman menjadi imam, karena mereka merasa lebih khusyu’ dan tenang, walaupun pelaksanaannya tidak secepat pemuda yang lain.

“Ya Allah, ada apa denganku ini? Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, maafkan aku ya Rabb,” ucap Kaila dengan lirih kepada dirinya sendiri, mencoba menenangkan diri.

Sejak saat itu, Kaila pun tidak lagi ke masjid kecuali hanya pada saat sholat Zuhur. Ia takut bila bertemu Irman, tidak bisa mengendalikan perasaannya. Sejak saat itu pula ia pun mulai mengurangi rasa kagumnya yang sangat berlebihan kepada Irman. Ia menyadari bahwa rasa kagumnya itu tidak dilandaskan karena Allah, sang pemilik hati manusia.

“Mungkin, aku akan melupakannya, entah sebentar atau selamanya. Hingga aku bisa mengendalikan perasaanku ini,yang pasti kepada-Mu ya Rabb ku berserah diri,”  batin Kaila dalam hatinya, yang belum siap menerima seseorang yang akan singgah.

Bersambung...

*Nama tokoh dan peristiwa hanya fiktif, bila ada kesamaan hanyalah kebetulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun