Bunta  kalau dilihat google maps, pulau ini mirip seperti unta yang merayap.  Pulau Bunta masuk dalam kawasan kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Untuk mencapai ke pulau ini memakan waktu sekitar 40 menit dari desa Lamteungoh, Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar. Transportasi menggunakan boat nelayan penangkap ikan berukuran panjangnya 7 x 1.5 meter.
[caption id="attachment_384162" align="alignnone" width="600" caption="Menikmati Pantai Pulau Bunta (Photo by @Iqbal_mhd)"][/caption]
Berangkat naik boat pada sore harinya kita bisa menikmati sunset berpendaran di samudera hindia. Panorama laut disertai ombak bergelora memecah butiran pasir di sepanjang pantai. Pasir putih bercampur butiran coral berwarna merah, air lautnya sangat jernih, matahari  menyinari laut menambah keindahan gradasi warna laut.
[caption id="attachment_384166" align="aligncenter" width="450" caption="Hamparan rumput dari atas menara lampu suar (Photo by @Iqbal_Mhd)"]
Sebelah timur akan terlihat Pulau Batee dan ketika malam harinya kita bisa melihat lampu berkelip-kelip dari perumahan Tiongkok hibah dari Jacky Chan ketika tsunami 2004 silam. Masyarakat yang menetap di Desa Pulo Bunta ini tidak lebih dari 10 jiwa untuk sekarang ini, bermata pencaharian sebagai nelayan dan berkebun.
[caption id="attachment_384163" align="aligncenter" width="600" caption="Sunset di dermaga Pulau Bunta (Photo by @Iqbal_Mhd)"]
Ekosistem hutan pulau Bunta keadaannya masih sangat alami belum terjamah manusia dan juga unik. Â Terlihat ada banyak pohon kelapa yang tumbuh di lereng-lereng bukit dari pada pepohonan yang biasa di hutan, banyak hewan ternak seperti lembu. Tapi jarang terlihat adanya tupai, monyet, anjing dan nyamuk . Namun pasca tsunami ada babi hutan yang muncul, padahal sebelumnya di pulau itu penduduk belum pernah melihat babi.
[caption id="attachment_384164" align="aligncenter" width="600" caption="Panorama yang terlihat dari atas menara lampu suar (Photo by @Iqbal_Mhd)"]
Sebelah barat ujung pulau ada jalan setapak, menuju lampu mercusuar  jaraknya sekitar 2 km. Dari puncak menara lampu suar setinggi 35 km ini, kita akan menikmati suguhan dari maha karya pencipta semesta alam, gradasi warna laut, samudera Hindia, hamparan rumput, batu karang, Pulau Nasi, Pulau Breueh dan tampak dari jauh dermaga pantai Lhoknga seberang pulau.
[caption id="attachment_384165" align="aligncenter" width="600" caption="Indahnya batu karang di lereng Pulau Bunta (Photo by @Iqbal_Mhd)"]
[caption id="attachment_384167" align="aligncenter" width="600" caption="Transportasi menuju Pulau Bunta (Photo by @Iqbal_Mhd)"]
[caption id="attachment_384241" align="aligncenter" width="600" caption="Menikmati Sunset di Pulau Bunta (Photo by @Iqbal_Mhd)"]
Pulau ini sangat sesuai untuk ecotoursm, dimana kita berwisata tetap menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. Seperti yang dilakukan oleh Team Aceh Adventure.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H