Mohon tunggu...
Iqbal Harish Musyaffa
Iqbal Harish Musyaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Halo!!! perkenalkan saya Haris. Saya asli Tangerang Selatan. Saya anak pertama dri 4 saudara (keluarga yang lengkap dan bahagia). Hobi saya menulis, membaca, dan olahraga. Saya merantau kemalag untuk meneruskan pendidikan S1 DI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, program studi di Teknik Informatika. Salam Kenal...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengantar DevOps: Integrasi antara Pengembangan dan Operasi

16 Juni 2025   08:40 Diperbarui: 16 Juni 2025   08:40 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak modern, kecepatan dan stabilitas bukan lagi dua pilihan yang saling bertentangan, tetapi dua kebutuhan yang harus dipenuhi secara bersamaan. Untuk menjawab tantangan ini, muncullah pendekatan DevOps---sebuah budaya kerja dan praktik yang menyatukan tim pengembang (Development) dan tim operasi (Operations) dalam satu kolaborasi terpadu.

DevOps bukan hanya soal alat atau metode tertentu, melainkan perubahan pola pikir dalam bagaimana perangkat lunak dirancang, dibangun, diuji, dirilis, dan dipelihara. Tujuan utamanya adalah mempercepat siklus pengembangan sambil tetap menjaga kualitas dan stabilitas sistem produksi.

Apa Itu DevOps?

DevOps adalah singkatan dari Development dan Operations. Konsep ini muncul sebagai respons terhadap keterbatasan model tradisional, di mana pengembang dan tim operasi bekerja dalam silo terpisah. Dalam pendekatan lama, pengembang fokus membuat fitur secepat mungkin, sementara tim operasi berusaha menjaga sistem agar tetap stabil---sering kali menyebabkan konflik kepentingan.

DevOps hadir untuk menjembatani perbedaan itu. Dengan menyatukan dua tim tersebut, DevOps mendorong kolaborasi yang lebih erat, otomatisasi alur kerja, dan integrasi berkelanjutan mulai dari penulisan kode hingga pengiriman ke lingkungan produksi.

Pilar Utama DevOps

Beberapa prinsip kunci dalam DevOps yang membedakannya dari pendekatan tradisional antara lain:

  • Kolaborasi dan Komunikasi: DevOps menuntut tim pengembang, QA, dan operasi untuk berkomunikasi secara aktif sejak awal proyek hingga ke fase pemeliharaan.

  • Automasi: Automasi menjadi tulang punggung DevOps, mencakup proses build, testing, deployment, hingga monitoring. Alat seperti Jenkins, GitLab CI/CD, dan Ansible banyak digunakan dalam praktik ini.

  • Integrasi dan Delivery Berkelanjutan (CI/CD): Code yang ditulis akan langsung diuji dan disiapkan untuk rilis secara otomatis. Ini memungkinkan pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat dan lebih sering.

  • Monitoring dan Feedback Cepat: Sistem dipantau secara real-time dan umpan balik langsung dikirim ke tim pengembang untuk perbaikan cepat. Alat seperti Prometheus dan Grafana banyak digunakan untuk ini.

Manfaat Penerapan DevOps

Perusahaan yang mengadopsi DevOps umumnya mengalami peningkatan efisiensi dan kualitas dalam pengembangan perangkat lunak. Beberapa manfaat utama antara lain:

  • Waktu pengiriman produk ke pasar lebih cepat.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun