Mohon tunggu...
M. Iqbal Fardian
M. Iqbal Fardian Mohon Tunggu... Ilmuwan - Life Time Learner

Penulis adalah seorang pendidik di sebuah sekolah swasta kecil di Glenmore, Banyuwangi. Seorang pembelajar yang tak pernah selesai untuk terus belajar. Saat ini penulis sedang menempuh Pendidikan di Program S3 Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Penguasa Tradisional (Raja) di Nusantara

7 Januari 2019   13:52 Diperbarui: 6 Juli 2021   16:25 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja dan penguasa Tradisional Jawa | pinterest.com/hanicalista

Kerajaan Bone, rajanya bergelar mangkau'e ( yang bertahta). Terdapat pula gelar gelar lain seperti datu, batara, tomanurung, karaeng arung, dan matowa.

Gelar Sultan dikenal setelah Raja-raja di Sulawesi selatan masuk Islam. Yang pertama menggunakan gelar sultan adalah Datu Luwu XIII  yang bernama La Patiware' Daeng Parubbung yang kemudian bergelar Sultan Muhammad ( memerintah tahun 1585 -- 1610 ).  

Baca juga : Gugurnya Sang Raja, Drama Prancis Kontra Swiss

Gelar batara  dipakai oleh Raja Wajo yang bernama La Patedungi to Samalangi (1466 -- 1469 ) karena memerintah secara sewenang wenang akhirnya raja ini dibunuh dan sejak masa itu gelar batara diganti dengan gelar arung matowa  (raja yang dituakan ).

Dalam keterangan yang disampaikan Tome Pires dapat diketahu bahwa Raja Ternate telah memeluk Islam yang bergelar Sultan Ben Acorala. Namun terdapat pula raja yang masih menggunakan gelar raja untuk Kerajaan Tidore yang masih menggunakan gelar Raja Almancor. 

Di Kalimatan tepatnya di Kerajaan Tanjungpura, penguasanya menggunakan gelar pate karena Kerajaan Tanjungpura berada dibawah kekuasaan Demak yang pada saat itu di kuasai Pate Unus. Pate sendiri berarti Governor.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun