Sumber utama menulis adalah kreatifitas dan kemampuan merangkai kata dan kalimat dengan baik dan benar. Mengungkapkan hasil observasi dan penemuan di lapangan dengan berdasarkan kebenaran dan etika kepenulisan yang baik dan benar.
Selain menuangkan ide, gagasan, pemikiran dan hasil penelitian. Menulis juga merupakan suatu hobi yang dilakukan oleh seseorang yang berguna untuk memberikan kebermanfaatan atas pemikiran, ide dan gagasan yang di perolehnya.
Menulis adalah hal mudah yang dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Menulis pula dapat dilakukan dengan mandiri maupun berkelompok. Menulis mandiri artinya adalah membuat karya tulis dengan mengembangkan hasil pemikiran dan gagasan yang diperoleh dari membaca secara mandiri. Sedangkan menulis dengan berkelompok adalah membagi dan menentukan tema dan ide yang akan ditulis kemudian diterbitkan menjadi karya antologi (hasil karya tulis bersama).
Banyak hal yang diperoleh dari menulis, selain menyalurkan hobi. di antaranya adalah: menambah kosa kata, menulkan ide yang berada di dalam pikiran dan perasaan, memberikan manfaat bagi sesama manusia, berbagi pengalaman dan pengetahuan baru, serta mendapatkan income dari hasil ide dan gagasan yang kita tulis.
Tidak ada yang mustahil di dunia ini, semua orang memiliki bakat dalam menulis, karena menulis dan membaca adalah dua hal utama yang diajarkan seorang guru ketika berada di bangku sekolah.
Pertanyaannya adalah apakah ada minat untuk menulis dalam diri kalian? jika jawabannya adalah iya, maka lakukanlah dan mulailah untuk menulis sedikit demi sedikit, halaman demi halaman sampai akhirnya menjadi kumpulan tulisan yang dapat bermanfaat bagi klayak ramai.
Sebab saya selalu ingat kata mutiara dari seorang pengarang produktif dalam sejarah sastra Indonesia, yang menghasilkan karya lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing. Beliau adalah Pramoedya Ananta Toer, Beliau berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah Indonesia. Beliau mengatakan bahwa:
Setinggi apapun keilmuan seseorang, jika ia tidak menulis maka namanya akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Pramoedya Ananta Toer
Berdasarkan kata mutiara tersebut kita dapat memetik sebuah hikmah bahwa, di dalam selembar tulisan yang kita tulis, itu akan abadi sampai kapanpun, walaupun orang yang menulisnya telah tiada, tetapi tulisan dan namanya akan tetap abadi dalam sejarah dan masyarakat.
Oleh sebab itu maka, saya pribadi termotivasi dan terus melakukan inisiatif dan pengembangan diri dalam hal menulis, sebab dengan menulis kita dapat memberikan kebermanfatan bagi manusia yang lain. sebagaimana pepatah Islam mengatakan bahwa "Sebaik-baik manusia dalah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia yang lainnya".
Dalam menulis hilangkan perasaan takut salah, tidak relevan atau khawatir tidak diterima oleh pembaca dan lain sebagainya. Hilangkan pikiran dan buanglah perasaan tersebut jauh-jauh. Hal yang kamu harus lakukan adalah memulai untuk menulis, kata perkata, kalimat, paraghraf sampai kepada halaman.
Selanjutnya di dalam menulis tidak perlu dibarengi dengan mengedit tampilan atau paragraf. tulis saja apa yang ada dalam pikiran keluarkan seluruhnya dalam sebuah tulisan. setelah selesai menulis dalam satu tema atau judul, baru dilakukan pengeditan dibarengi dengan pemilihan kata-kata yang baku dan tepat, agar tampilan tulisan kita baik.
