Mohon tunggu...
Bhakti Susila
Bhakti Susila Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Bhakti Susila, S.AB; adalah alumni jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Karya Puisi yang dipublikasikan berjudul Pangeran Diponegoro, Ade Irma Suryani, dan Mahabbah di Channel Youtube Pena Artas dan Puisi berjudul “Waktu" di Roli Konten Kreasi tanggal 14 Februari 2020 di aplikasi Roli – Telkomsel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ulul Albab dan Tujuan Pendidikan Islam

19 Februari 2021   04:56 Diperbarui: 19 Februari 2021   05:45 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ulul Albab dan Tujuan Pendidikan Islam

Abuddin Nata dalam Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, Ulul albab adalah orang yang melakukan dua hal yaitu tazakkur yakni mengingat (Allah), dan tafakkur memikirkan (ciptaan Allah).

Ibnu Katsir dalam karyanya (Tafsir Ibnu Katsir), ulul albab: "Yaitu akal yang sempurna dan bersih yang dengannya dapat diketemukan berbagai keistimewaan dan keagungan mengenai sesuatu bukan seperti orang-orang yang buta dan bisu yang tidak dapat berpikir."

Dalam A Concordance of the Qur'an yang dikutip oleh Dawam Rahardjo, ulul albab bisa mempunyai beberapa arti:

a. Orang yang mempunyai pemikiran (mind) yang luas atau mendalam

b. Orang yang mempunyai perasaan (heart) yang peka, sensitif atau yang halus perasaannya


c. Orang yang memiliki daya pikir (intellect) yang tajam atau kuat

d. Orang yang memiliki pandangan dalam atau wawasan (insight) yang luas dan mendalam

e. Orang yang memiliki pengertian (understanding) yang akurat, tepat atau luas

f. Orang yang memiliki kebijakan (wisdom), yakni mampu mendekati kebenaran, dengan pertimbangan-pertimbangan yang terbuka dan adil.

Orang yang beriman dan berilmu memiliki kedudukan tinggi karena mampu mendayagunakan anugerah Allah (potensi akal, qalbu, dan nafsu) mengantarkan seseorang pada suatu kedudukan, yaitu ulul albab. Seorang ulul albab memiliki kesadaran akan ruang dan waktu, memiliki ketajaman intuisi dan intelektual, serta memiliki potensi berupa hikmah dari Allah.

Tujuan dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan goal, purpose, objective, atau aim dan bahasa Arab diistilahkan dengan ghayat atau muqosid. Kata aims menunjukkan arti sesuatu yang menentukan cara berkenaan dengan tujuan yang diharapkan. Kata ghayyat digunakan untuk mengartikan tujuan akhir di luar yang tidak ada. Kata maqasid artinya sesuatu yang diperoleh dari suatu cara yang menunjukkan kepada jalan yang lurus.

Tujuan merupakan suatu harapan yang ingin dicapai setelah melakukan usaha. Pencapaian suatu tujuan  dilakukan secara bertahap dan berjenjang. Tujuan pendidikan Islam menurut:

Imam Al-Ghozali dalam kitab ihya ulumuddin, tujuan pendidikan Islam dibagi menjadi:

Pertama, aspek keilmuan menghantarkan manusia agar berpikir, menggalakkan penelitian dan mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga menjadi manusia yang cerdas dan terampil.

Kedua, aspek kerohanian mengantarkan manusia agar berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, dan mempunyai kepribadian yang kuat.

Ketiga, aspek ke-Tuhan-an, yang menghantarkan manusia beragama agar dapat mencapai kehidupan di dunia dan di akhirat.

Zakiyah Daradjat, tujuan pendidikan Islam dibagi menjadi:

Pertama, tujuan umum, yakni bentuk insan kamil dengan pola taqwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik.

Kedua, tujuan akhir, yakni insan kamil yang mati dalam keadaan taqwa kepada Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam.

Ketiga, tujuan sementara dan operasional berupa pengalaman dan hal-hal tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.

Ahmadi, tujuan pendidikan Islam dibagi menjadi:

Pertama, tujuan akhir, yakni tujuan yang sesuai dengan tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai ciptaan Allah, yaitu menjadi hamba Allah yang bertakwa, mengantarkan subyek didik menjadi khalifatullah di bumi dan memperoleh kesejahteraan, kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Kedua, tujuan umum, yakni menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik sehingga mampu menghadirkan dirinya sebagai pribadi yang utuh.

Ketiga, tujuan khusus bersifat "relatif" yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan.

Al-Syaibani, tujuan pendidikan Islam dibagi menjadi:

Pertama, tujuan individual, yakni mewujudkan perubahan pada tingkah laku dan dengan mempersiapkan mereka dapat hidup bahagia baik di dunia dan akhirat untuk menjadi individu yang shaleh dan mampu menjalin hubungan secara terus menerus dengan Allah.

Kedua, tujuan sosial, yakni tingkah laku mereka secara umum berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

Ketiga, tujuan profesional, yakni berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni dan profesi.

Mohammad Natsir berpendapat tujuan utama dari pendidikan Islam adalah ajaran tauhid, mengenal Tuhan, mempercayai, dan penyerahan diri kepada Tuhan. Tauhid diperlukan untuk menjaga harmoni dan keseimbangan antara intelektual dan spiritual, antara jasmani dan rohani, dan antara duniawi dan ukhrawi.

Tahapan tujuan pendidikan merupakan cara untuk dapat mencapai tujuan pendidikan Islam. Tujuan akhir pendidikan Islam tercapai  melalui proses. Sepanjang hidup manusia terus berusaha mencapai tujuan hidupnya, selama inilah proses pendidikan akan terus berlangsung karena dalam Islam dikenal istilah konsep pendidikan sepanjang hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun