Mohon tunggu...
Krispianus Longan
Krispianus Longan Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerjaan Sosial

Mengabdi di Kecamatan Riung Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dikotomi Orang Luar dan Orang Dalam Selama Pendampingan

23 Juni 2020   07:05 Diperbarui: 23 Juni 2020   06:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saat mendampingi masyarakat, saya sering mendengar sharing dari sesama teman tentang dikotomi masyarakat dalam pendampingan.

Kalau yang mendampingi kelompok (KPM) adalah orang (asal/domisili) satu kampung, apalagi masih berhubungan kekerabatan dengan yang didampingi, maka akan muncul rasa ke-engganan (acuh tak acuh) dari masyarakat yang didamping.

Mereka akan uring-uringan dalam kegiatan. Tidak bersemangat. Tidak mau berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan pendampingan.

Hal berbeda, jika yang mendampingi adalah pihak luar. Pendamping yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan yang didampingi, maka masyarakat akan sangat antusias mengikuti semua proses pendampingan.

Saya juga sering mengalami keluhan tersebut. Ada keluarga yang didamping menyampaikan sendiri walau dengan gaya bahasa yang agak berbeda.

Tetapi, saya tidak terlalu yakin dengan hal tersebut. Paling kurang dengan pengalaman saya selama empat tahun  mendampingi masyarakat.

Selama dua tahun mendampingi masyarakat sebagai pendamping yang memiliki hubungan kekerabatan dengan yang didampingi. Dan dua tahun sebagai pendamping yang sama sekali tidak kenal dengan masyarakat yang akan didampingi. Dalam kedua posisi tersebut saya merasakan dan mendapatkan respon masyarakat yang sama. Ada yang antusias. Ada pula yang mengikuti kegiatan dengan penuh keterpaksaan. Bisa jadi yang tidak antusias kemudian mencari alasan pembenaran sebagaimana disampaikan diatas.

Sebagai pendamping, saya merasa bersyukur mendapatkan respon demikian. Ini seperti umpan balik yang baik dari masyarakat. Hal tersebut merupakan masukan yang baik untuk saya sebagai pendamping.

Jika masih mendapatkan respon yang tidak baik dari masyarakat, bisa jadi metode pendampingan yang diterapkan tidak menarik.
Perlu dipikirkan motode yang lebih cocok dengan kondisi masyarakat yang didampingi.

Saya menyadari bahwa karakter masyarakat di tempat pendampingan berbeda-beda. Hal tersebut juga berdampak pada motode pendampingan yang beragam juga antara satu tempat dengan tempat lainnya. Tidak bisa disamakan begitu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun