Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Humor

PSSI..memang masih ada?

2 Juni 2015   22:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1433260042937310978

Sebenarnya kekalahan PSSI dari Myanmar sudah diduga oleh banyak pengamat sepakbola amatir spt saya. Bukan karena permainannya yang jelek, bukan juga karena nasib, bukan karena sanksi juga..tapi memang olahraga sepakbola memang olahraga membingungkan. Percaya nggak bola itu kalau jauh dikejar..eh begitu dekat ditendang.  Bahkan bagi para wanita, olahraga ini memang seperti segerombolan 22 orang pria dari antah berantah lari-lari nggak karuan mengejar bola ..dan itu tadi bolanya bukannya ditangkep...eh ditendang lagi....

Jadi perasaan penonton dan pencinta PSSI itu sama seperti banyak perempuan sekarang, sudah sidang jauh-jauh di Zurich, Swiss, entah pakai biaya siapa kesana...pastilah biaya negara dan duit rakyat, kena sanksi FIFA, prestasi melempem, kompetisi ISL nggak lanjut...terus kalah mulu...apa lagi yang nggak "gila"?

Prestasi Sepak Bola Indonesia apa sih yang masih dibanggakan? Kok yang ribut kebanyakan pengurusnya sih? Harusnya ribut soal prestasi bukan soal manajemen...tapi bagaimana kalau prestasi jelek ya pasti manajemennya buruk.  Masih ingat nggak kita dipermalukan Thailand 1:7 dan tidak pernah dendam terbalas. Timnas juga dicukur Chelsea 1:8, dan sekarang Chelsea ogah kemari karena mereka justru ngambek karena takut sama nyamuk di Jakarta.

Setiap tim dunia datang kemari , timnas kita kayak jadi lumbung gol...kalau lumbung padi nggak apa-apa...tapi kalau jadi sandaran gol buat apa? Anak gawangnya juga rebutan pengen ada di belakang gawang tim luar biar nggak banyak kerja.

Dengan sanksi FIFA kayak gini, tim Transisi harus bergerak cepat....jangan cuma bisa nyukurin PSSI buatan tahun 1930an ini. Harus ada New PSSI, sama kayak tim anti mafia migas, patronnya langsung Presiden. Menpora juga harus cepat bertugas..apalagi kan Menteri Negara yang nggak punya departemen...segera tunjuk  caretaker atau apa aja..orang kuat yang masih bisa dipercaya...kalau perlu prempuan nggak apa apa. Menteri Susi boleh juga tuh jadi Ketua PSSI....karena bukan masalah gender tapi masalah mentalitas untuk main dan menang ...bukan main dan cari aman.

Gila lagi nih kata keluar...70 tahun PSSI nggak pernah juara Asian Games, nggak pernah ke Olympiade, apalagi nggak pernah masuk Piala Dunia...ini organisasi macam apa, kata orang Medan?  Rubah persepsi PSSI dari "paling kalah" atau "memang masih ada" jadi New PSSI....nggak ada matinya!

Ini tulisan humor satir....bukan Ini Talk Show soalnya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun