Pada awalnya sebelum masuk ke area
Parkir Timur Gelora Bung Karno Senayan-Jakarta, saya sempat bingung juga melihat judul Perhelatan Seni dan Budaya yang diadakan dengan judul Pasar Seni. Pasar Seni yang ada di benak saya adalah
Pasar Seni di Taman Impian Jaya Ancol yang mungkin untuk kegiatan kali ini dipindahkan ke pusat kota, ternyata tidak. Pasar Seni  ini adalah ajang ekspresi seni dan budaya alumni ITB yang bekerja sama dengan banyak seniman besar serta adanya dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Acara yang baru dibuka pada hari ini hingga hari Selasa (03-05 November 2013) memang agak kurang terdengar promosinya dibandingkan dengan pameran gadget
Indo Comtech yang dilakukan di JHCC serta Pameran Buku di Istora Senayan, namun itu tidak membuat acara ini kurang penggemar. Acara ini dibuka oleh
Deputi Gubernur DKI Jakarta  bidang Pariwisata , Ibu Sylviana Murni yang mewakili Gubernur Jokowi yang berhalangan. Cuaca yang mendukung serta hiburan band ternama seperti
Geisha , Tohpati dan lainnya akan mengundang banyak penonton untuk hadir apalagi acara ini berlangsung hingga hari Selasa, 05 Nopember 2013, bertepatan dengan hari libur
Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1435 H. Ajang ini rupanya berlangsung 4 (empat) tahun sekali dan disebut
Pasar Seni Jakarta 2013. Selain pameran seni seperti lukisan dan karya kerajinan tangan, ada juga atraksi
aeromodelling, lempar pisau dan
happening art. Â Konsep acara ini menampilan
4 (empat) zona kehidupan yaitu
angin, api , air dan
tanah. Empat zona ini merupakan perwujudan dari kehidupan masa lalu Jakarta, pada jaman Sunda Kelapa sebagai
melting pot, pelabuhan para saudagar dari aneka bangsa dari seluruh dunia. Empat zona unsur kehidupan akan dipersatukan
zona antara yang diwujudkan dengan
Kapal Samudera Raksasa yang merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena mampu mengarungi samudera hingga
Madagaskar dan
Lautan Pasifik. Begitulah konsep perhelatan ini digelar.
Pasar Seni ini ternyata memang selektif dalam menjaring pengunjungnya karena ada tiket masuknya, tapi harganya cukup terjangkau karena memang untuk penikmat ajang seni dan atraksi selain pangsa pasarnya terbatas mereka umumnya terpelajar sehingga sepertinya itu tidak jadi masalah. Namun mudah-mudahan panitia mengerti dengan "taste" pengunjung ajang  seperti acara ini terutama penanganan sampah dan toilet. Penonton bisa juga ikut berpartisipasi dalam sejumlah ajang lomba seperti lomba foto yang berhadiah cukup menarik. Atraksi lain yang wajib dikunjungi selain lempar pisau, pagelaran musik, pagelaran seni, juga melihat mobil
VW kodok terbalik yang dijadikan boat serta
mobil listrik Indonesia yang berjumlah dua buah-satu seperti jenis
Ferrari dan satu lagi seperti jenis
Toyota Alphard. Bagi anda yang hobi berfoto dengan background lucu.....ini saatnya untuk narsis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya