Mohon tunggu...
Ipa Mustika Nurhayati
Ipa Mustika Nurhayati Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ipa Mustika

Berusaha, Berdoa, Penggemar makanan pedas, senang membaca dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Bawah Langit Benteng Vastenburg {Bag. 1}

1 Juni 2020   01:53 Diperbarui: 1 Juni 2020   01:45 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, aku baru tersadar bahwa konsekuensi bersama adalah berpisah. Entah itu takdir yang memaksa atau karena salah satu dari kita yang memilih pergi. Jika kau datang dengan membawa kebahagiaan maka  jangan pergi dengan menggoreskan luka.

Sekali lagi aku lupa akan hal itu, hingga seorang wanita yang satu meja denganku ini berhasil mengusik kesadaranku. Ia menyesap secangkir kopi hangat yang terhidang di meja kami sejak lima belas menit yang lalu. 

Dari kemarin siang firasatku sudah tidak enak, dimulai sejak nomor Adiel yang tak lain adalah kekasihku, tidak dapat dihubungi, sampai akhirnya muncul panggilan telepon dari seorang wanita yang mengatakan bahwa ia ingin berbicara empat mata denganku. Dan ia adalah ibu dari kekasihku, wanita yang sedang menatapku kini.                                                                                                                                          

"Kau tahu, Aiz. Manusia tidak bisa menentukan takdir hidupnya sendiri. Termasuk dalam hal pasangan hidup. Masa depan tidak selalu seperti apa yang kita inginkan."

Aku menghela napas sejenak kemudian mengangguk tanpa melihatnya.

"Kalian bertemu saat Adiel berkunjung ke Solo, bukan?"

Aku kembali mengangguk. Hatiku tiba-tiba ngilu saat wanita itu menyebut namanya.

'Hey, tuan. Kamu di mana?'

"Kisah dan kebersamaan kalian cukup sampai di sini."

Kata-katanya saat ini bagaikan peluru yang dilepaskan dari senapan,  meluluhlantahkan isi jantungku. Hatiku sakit, sangat sakit mendengarnya.           

"Kuharap kau bisa menerima kenyataan yang terjadi. Adiel akan menikah minggu depan dengan wanita pilihan kami. Dan kini ia telah berada di luar kota untuk mempersiapkan acaranya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun