Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kini Diperlukan "Vaksin-vaksin Antisipatif" Multilinier Covid-19

30 Januari 2021   12:10 Diperbarui: 31 Januari 2021   17:55 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conway Hall/medium.com

MUTAN-MUTAN varian virus corona baru (mutan-mutan Inggris, Afrika Selatan, Brazil, plus Columbus Ohio, dan yang masih akan muncul) yang telah menyebar ke seluruh dunia, kini ditemukan RESISTEN dalam tingkat yang variatif terhadap vaksin-vaksin yang sudah ada.

Ya, terhadap semua vaksin. Termasuk vaksin Pfizer dan vaksin Moderna, menyusul segera vaksin Novavax dan vaksin Johnson & Johnson. Juga, masih ditunggu, vaksin Arcturus dan vaksin Vaxart (tablet dan sirup). Tentu juga vaksin-vaksin Tiongkok dan negeri-negeri lain.

Kini setiap kasus positif memerlukan SEKUENSING GENETIK virus! Tidak cukup test PCR dan penelusuran kontak saja! Jadi, problem dunia makin berat dan rumit terkait penanggulangan pandemi Covid-19.

Apakah Indonesia mampu melakukan langkah penanggulangan yang makin rumit ini? Kita berharap ya.

Terkait vaksin, kini langkah-langkah penting diperlukan:

1. Melakukan "adjustment" atau "penyetelan ulang" vaksin-vaksin yang sudah ada. Setelah itu, perlu uji klinis dan otorisasi penggunaan darurat lagi.

2. "Adjustment" atas vaksin yang sudah ada atau atas vaksin yang sedang dikembangkan harus bisa menghasilkan vaksin-vaksin yang MAMPU JAUH MENGANTISIPASI mutasi-mutasi besar virus corona.

Dus, dibutuhkan vaksin-vaksin yang semua komponen kimiawi dalam vaksin-vaksin ini memiliki kapasitas untuk MELAMPAUI banyak mutasi besar genetik yang sedang dan akan terjadi secara multilinier pada strain semula virus corona baru (yaitu strain Wuhan, Desember 2019).

"Vaksin antisipatif" ini mengharuskan usaha keilmuan yang lebih cerdas, yang dijalankan interaktif bersama dunia real yang liar, yang berada di luar dunia uji klinis ilmiah yang terkontrol.

Lewat vaksin antisipatif ini, REPLIKASI DIRI virus-virus corona baru HARUS DAPAT DIHENTIKAN jika pandemi ingin dapat ditanggulangi "penuh". Mutasi genetik viral berlangsung saat replikasi diri. Kita butuh vaksin-vaksin unggulan yang mampu sepenuhnya mencegah replikasi diri mutan-mutan virus corona baru. Dus, vaksin-vaksin antisipatif masa depan perlu menjadi vaksin-vaksin editor genetik RNA/DNA virus yang hidup (virion) yang telah menginfeksi tubuh manusia.

Jadi, tampaknya itu akan menjadi suatu usaha sains-tek vaksinologis yang besar, ruwet, dan membutuhkan waktu sangat panjang dan daya tahan mental dan raga dan ketabahan kita semua sebagai individu dan populasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun