Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sabun dari Limbah Kulit Wortel, Lho Koq bisa?

20 November 2023   23:48 Diperbarui: 20 November 2023   23:58 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memanfaatkan  limbah rumah tangga semacam kulit wortel, adalah sebuah kepekaan dan daya kreativitas tinggi. Kreativitas ini berasal dari kecerdasan dan kepekaan akan lingkungan di rumah tangga. Kalau ini terjadi maka, sangat benarlah bahwa  rumah tangga menjadi  institusi sekolah pertama yang harus diperhatikan bagi orang tua dan guru maupun dosen. Banyak trasmisi kebudayaan lahir dari interaksi yang intens antara  anak dan orang tua akan aktivitas kerumahtanggannya.

Salah satunya adalah, produksi minuman dan sabun dari limbah kulit wortel. Limbah yang banyak dibuang ke tong sampah, namun kreativitas mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya (STIESIA) membuatnya menjadi sabun dan minuman yang bergizi dan enak menyegarkan,  sehingga  bernilai ekonomi  tinggi, patut kita apresiasi. karya-karya seperti ini harus lah lebih banyak ditumbuhkan pada kedirian  siswa dan mahasiswa. 

Dalam kesempatan ini, penulis ingin memberikan kajian tentang, wortel, sabun dan hasil wawancara singkat mahasiswa penulis yang bernama Nikodemus Sangap Situmorang, berkenan mewawancarai mahasiswa STIESIA yang ikut dalam KMI Expo XIV di Undiksha beberapa waktu silam

SELAYANG PANDANG WORTEL

Wortel (Daucus carota subsp. sativus) adalah sayuran umbi-umbian, biasanya berwarna oranye, meskipun ada varian pusaka termasuk kultivar ungu, hitam, merah, putih, dan kuning, semuanya didomestikasi bentuk wortel liar, Daucus carota, asli Eropa dan Asia Barat Daya. Tanaman ini mungkin berasal dari Persia dan awalnya dibudidayakan untuk diambil daun dan bijinya. Bagian tanaman yang paling sering dimakan adalah akar tunggang, meskipun batang dan daunnya juga dimakan. Wortel domestik telah dibiakkan secara selektif karena akar tunggangnya yang lebih besar, lebih enak, dan tidak terlalu bertekstur kayu.

Wortel merupakan tanaman dua tahunan dalam keluarga umbellifer, Apiaceae. Saat lahir, ia menumbuhkan daun berbentuk roset sambil membangun akar tunggang yang membesar. Kultivar yang tumbuh cepat akan matang dalam waktu sekitar tiga bulan (90 hari) setelah benih disemai, sedangkan kultivar yang tumbuh lebih lambat membutuhkan waktu satu bulan lebih lama (120 hari). Akarnya mengandung alfa dan beta-karoten, likopen, antosianin, lutein dalam jumlah tinggi, dan merupakan sumber vitamin A, vitamin K, dan vitamin B6 yang baik. Wortel hitam merupakan salah satu sumber antosianin yang paling kaya (250-300 mg/100 g berat akar segar), sehingga memiliki kemampuan antioksidan yang tinggi yaitu hampir 20-35 kali lebih tinggi dibandingkan wortel merah/oranye dan lima kali lebih tinggi dibandingkan wortel bit.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melaporkan bahwa produksi wortel dan lobak dunia (tanaman ini digabungkan oleh FAO) pada tahun 2020 adalah 41 juta ton, dengan lebih dari 44% total produksi dunia ditanam di Tiongkok. Wortel biasa dikonsumsi mentah atau dimasak dalam berbagai masakan.

Wortel (serapan dari bahasa Belanda: wortel) (Daucus carota subsp. sativus) adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.

Wortel adalah tumbuhan biennial dalam famili umbellifer, Apiaceae. Pada awalnya, ia menumbuhkan roset daun sambil membangun akar tunggang yang membesar. Kultivar yang tumbuh cepat matang dalam waktu tiga bulan (90 hari) setelah menabur benih, sedangkan kultivar yang lebih lambat membutuhkan waktu satu bulan lebih lama (120 hari). Akarnya mengandung alfa dan beta-karoten dalam jumlah tinggi, dan merupakan sumber vitamin K dan vitamin B6 yang baik.

Penggunaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun