Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia Politik dan Perang Berata Yuda

1 September 2023   13:45 Diperbarui: 1 September 2023   14:02 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arjuna dan Krishna  di Medan kuruksetra (Dok-Fb Lukisan Wayang Kamasa

Yuyutsu dalam epos Mahabharata adalah putra Dhritarashtra dengan pembantu Gandhari (bernama Sughada di kemudian hari diceritakan kembali). Dia adalah saudara tiri dari pihak ayah dari anak - anak Gandhari: Duryodana dan 99 saudara Korawa lainnya serta saudara perempuan mereka Dushala. Akhirnya, dialah satu-satunya putra Dhritarashtra yang selamat dari perang Kurukshetra. Dia adalah satu-satunya putra Dhritarashtra yang berperang demi Pandawa.

Yuyutsu dirayakan sebagai pejuang moral yang memilih jalan kebenaran, meskipun dilahirkan dalam keadaan yang cenderung melakukan kejahatan. Dia melepaskan ikatan keluarganya demi berpihak pada dharma / kebenaran.

Selain itu, Yuyutsu menyelamatkan nyawa Bhima dengan memberi tahu Pandawa tentang rencana licik Duryodhana, termasuk meracuni air. Baik Yuyutsu maupun Vikarna membenci konspirasi dan rencana jahat Duryodhana; Namun, Vikarna tetap setia kepada keluarga dan binasa dalam perang.

Yuyutsu berpindah dari kubu Korawa ke kubu Pandawa. Yuyutsu berperang di pihak Pandawa. Dia adalah salah satu di antara 11 Maharathi (yang mampu melawan 720.000 prajurit secara bersamaan) di antara putra Dhritarashtra. Yuyutsu adalah salah satu dari sebelas prajurit yang selamat dari perang. Dia mengalami beberapa pertemuan penting. Pada hari ketujuh, dia terluka oleh Kripacharya dalam pertarungan pedang tapi bertahan. Pada hari keenambelas, dia bertarung dengan putra Shakuni, Ulooka, dan melukainya, namun gagal membunuhnya saat dia melarikan diri.

Ketika bergabung dihari pertama dia ditanyai beberapa oleh pasukan Pandawa, atas keberanian nya berpindah posisi dari kurawa menju Pandawa.

Engkau adalah kestaria hebat, engkau berani berpindah ke Pandawa, apa alasanmu? Tanya salah satu  Panglima pasukan Pandawa,

Yuyutsu berkata, " Perang ini adalah perang untuk menegakkan kebenaran, itu sebabnya aku berpihak pada pandawa  itu lasannya. Saat ini aku membenahi makna kehidupan ku untuk selalu tegak lurus pada kebenaran

Mengapa demikian Yuyutsu? Tanya yang lain , Yuyutsu berkata, Manusia hendaknya mulai dari saat ini juga mengusahakan dengan tidak pernah bosan  untuk memahami hakikat kebenaran, kekayaan, kesenangan, dan kebebasan. Kebenaran menemukan  jalannya sendiri  untuk mengungkapkan dirinya. Manusia adalah Sang Raja bagi dirinya sendiri, ia adalah pemimpin dari tubuhnya, ia adalah penguasa dari pikirannya; maka dari itu, berusahalah untuk memahami hakekat penjelmaan ini.

Lalu, yang lain bertanya lagi , bagaimana pandanganmu terhadap manusia itu?  Yuyutsu tersenyum dan berkata, " Manusia adalah satu-satunya mahluk ciptaan Huhan  yang dapat melakukan kebajikan pun kejahatan. Oleh sebab itu terlahir menjadi manusia bertujuan untuk melebur perbuatan-perbuatan jahat ke dalam perbuatan-perbuatan bajik, hingga tidak ada lagi perbuatan-perbuatan jahat yang tersisa  pada diriku, inilah hakekat menjadi manusia. Hanya dengan menjadi manusiakejahatan itu dapat dilebur dalam kebajikan. Karena pengertian inilah aku akan selalu berbuat baik , dan berpihak pada kebenaran.

Bagaimana anda memandang perang ini, Yuyutsu berkata, ""Apa yang diperlukan di sini bukanlah tindakan fisik, tetapi suatu disposisi batin. Tahta suci kebajikan adalah ada di  hati."

Meski demikian, ia menegaskan, kedamaian dalam menghadapi suatu kesalahan yang berat dan serius, yang hanya dapat dihentikan melalui kekerasan, akan menjadi suatu dosa. Pertahanan atas diri sendiri atau orang lain dapat menjadi suatu keharusan, terutama jika diizinkan oleh suatu otoritas yang resmi dan sah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun