Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istri

14 Maret 2022   22:26 Diperbarui: 14 Maret 2022   22:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu siang, saya ke rumah salah seorang teman, dia sedang berduka cita. Dia kehilangan istri setianya, karena telah menderita penyakit kanker lumayan lama.

Namun, saya bertemu dengannya, semasih istrinya hidup dan penyakitnya belum parah, dia, sosok suami yang penuh semangat untuk mencarikan obat agar nyawa istrinya bisa tertolong. Saya dan dia kerap berdiskusi. Ketika itu, sambil berdoa, agar ada jalan kesembuhan untuk istrinya.

Namun Tuhan berkehendak lain, dia harus segera berangkat, meninggalkan teman saya, suami tercintanya yang telah susah payah merawatnya dengan tulus. Ketika meninggal. Teman saya berkata dengan saya, saya telah gagal, hidup kini seakan hampa, katanya pelan ditelan kesedihan tiada tara.

Saya merasakan kesedihannya dengan sangat dalam, pikiran saya menerawang jauh, kearah sosok Filsuf Inggris yang terkenal, Yakni Francis Bacon, dia menulis dengan sangat jernih, " Bagi pria muda, istri adalah kekasih untuk bercinta. Bagi pria dewasa, istri adalah teman untuk diskusi. Bagi pria tua, istri adalah perawat yang gratis"

Mungkin kesedihan teman saya itu berada di rentang dewasa dan tua, istri masih perlu diajak diskusi tentang kehidupan , dan mungkin juga menjadi salah satu harapan dimasa tua, yakni menjadi perawat yang gratis, dan amat tulus. Namun atas kepergiannya , harapan keduanya sirna, di titik itu kegagalan adalah menjadi sesuatu yang nyata bagi teman saya.

Teman saya berkata bahwa, dia sangat sedih, dia lama mengenal istrinya. Dia selalu menjadi pengendali dirinya, dia menjadi motivasi yang ulung. Kini itu semua sudah menjadi masa lalu, saya berusaha menghiburnya dengan berdialog agar kesedihannya terelakkan.

Saya bertanya, bagaimana embok memiliki kelebihan tanya saya sekenanya, Dia tersenyum , walau matanya agak sembab, " menurut primbon yang aku Yakini, memilih diantara Wanita memang merupakan strategi yang mengasyikkan katanya. Matanya menerawang jauh ke masa lalu, masa ketika fall in love.

Apa itu kata saya menelisik, dia berkata, Jika agak tinggi badannya dan kuning kulitnya, tangkas, matanya lembut dalam menatap, maka wanita tersebut teliti dan rajin, baik hati dan pandai dalam urusan ranjang. Ah... dia mulai ketawa, sebuah kegembiraan akan kenangan mulai kelihatan.

Lalu, apa yang lain, tanya saya mengejar, Ya... Jika besar badannya proporsional (seimbang), wajahnya cantik, sederhana, pendiam, tidak grasa grusu, bicara yang perlu saja. Setia, berbakti pada suami, suka bertapa(tirakat). artinya wanita tersebut baik. Terkecuali jika berselisih maka akan pergi meninggalkan suaminya.

Ya... oh, mantap... ada ilmu baru bagi yang mencari pasangan kata saya, yang kebetulan adak anaknya yang menginjak dewasa.

Diskusi menjadi semakin seru, dia menambahkan, Jika bentuk badannya tinggi, matanya manis, bertutur kata lemah lembut. Artinya wanita tersebut dapat menyimpan rahasia dan mempunyai kemampuan menyelesaikan berbagai masalah.

Selain itu, Jika wajahnya berseri, bentuk pinggangnya ramping, berkulit halus, rambutnya lebat dan hitam. Artinya jika menikah, wanita ini taat pada perintah suaminya.

Ya.... Saya mengutip kata -bijak dari teman saya yang rohaniawan, Bagi seorang suami yang mengusap air mata yang jatuh dari pipi istrinya, maka Tuhan akan menjanjikan surga untuknya dan keluarganya. Dan itu telah Bli lakukan dengan baik, dia tersenyum.

Teman saya memang orang yang suka primbon.

Primbon adalah kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan. Memang manusia harus bijak, sebab Diam adalah tidur yang memelihara kebijaksanaan. Kita lebih cenderung untuk mencapai kebenaran melalui kesalahan daripada melalui kebingungan. Tidak ada yang lebih menyakitkan di negara daripada orang-orang licik yang bijaksana.

Kesimpulannya, kematian kerabat , entah istri orang tua dan lain-lain, adalah cara alam memasukkan kita, mambawa kita dalam kesendirian. Siapa pun yang senang dalam kesendirian adalah akan memiliki kemampuan luar biasa.

Tidak ada perbandingan antara apa yang hilang dengan tidak berhasil dan yang hilang dengan tidak berusaha. Teman saya berucap lirih, "Untuk istriku, aku sangat berterimakasih karena kamu telah menyempurnakan segala kekuranganku. ****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun