Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rasa di Antara Malam

3 Oktober 2021   23:38 Diperbarui: 3 Oktober 2021   23:55 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

RASA DIANTARA MALAM

Malam yang sepi, angin pegunungan berhembus sejuk, lalu  merangkak ke kulit sehingga  terasa semakin  dingin. Suara belalang malam selalu menghiasi keterjagaan ku, terkenang masa-masa lalu, banyak suka dan duka  datang silih berganti seperti siang dan malam ,  lalu di jeda itu  aku mengintip masa depan yang masih tersisa, perjalanan terus berlanjut, sampai alam menghentikan semuanya, maka  diantara riak ruang waktu yang semakin sunyi malam itu,  hanya terdengar kepik kelelawar diantara pepohonan yang gelap, sebagai tanda bahwa hidup terus berputar mengikuti ritme sangkakala

Namun, bayanganmu hadir seperti sinar rembulan malam dan membuat aku terjaga dalam lamunan panjang kehidupan, engkau hadir dalam setiap alunan desahan alam, sebagai sosok yang hadir selalu dalam benak. Imajinasi ku kadang tak tertahan, mengulik untuk senafas dengan alam, namun alam seakan berbicara lembut, selembut gemerencik air di pematang sawah.  Kehadiran bayangan mu dalam benak, memang meneduhkan di kala resah dan gelisah, dekat di kala  suka dan susah, mengobati di kala demam dan sakit,  entah itu  sakit pada  jiwa maupun  fisik, sehingga  berbaur dalam irama kehidupan, yang akhirnya mesra di kala bahagia. Itulah cinta sejati membuncah dalam jiwa  yang lagi merindu akan sebuah keindahan malam.

Di situ cinta berbicara banyak, untuk selalu memberikan kiasan dan  hiasan hati yang berbunga. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti, demikian angin berbiak tanpa diduga dalam liukan di tengah malam. Lamunan itu seakan beradu dengan suara ombak dan menghiaskan makna yang indah.

Cinta sejati memandang kelemahan, lalu dijadikan kelebihan untuk selalu saling mencintai. Kabar angin seperti berbisik , dalam temaram bulan yang semakin buram terselimuti kabut-kabut berarak, " kebahagiaan hadir menelusuk jiwa, ingin bertemu entah sampai kapan, ruang kehidupan masih terjaga, di sanalah cinta seakan bersemi dalam banyak sudut kerinduan yang dalam

Maka persenyawaan jiwa dengan alam, menghasilkan sebuah  alegori pemaknaan  baru, yakni  cinta sejati itu abadi, tanpa batas dan selalu menyukai dirinya. Cinta sejati itu  bermekaran  dengan sebuah karakter seimbang, tulus  dan murni, tanpa kekerasan, selalu menjaga harmoni, Maka  cinta sejati tetap terlihat bersama memutihnya rambut, namun selalu muda di hati, karena cinta yang tulus membangkitkan  energi  pertumbuhan , dimana sel-sel badan dengan jiwa yang halus  bertumbuh normal, tak menyakiti dirinya dan teman dekatnya, penyakit tak pernah bisa menguasai kondisi sel  demikian. Lalu pesan baiknya adalah, selalulah berkomunikasi dengannya agar  mereka tumbuh harmoni. Kini keharmonisan tak pernah mudh di dapat, maka sel-sel liar tumbuh dengan sifat egois, perkembangan tak terkendali pun meraja lela, kanker adalah  salah satu contoh untuk itu. .

Kenormalan adalah harmonisasi yang  tanpa batas, asa sang jiwa yang kerap gelisah dan resah ternetralisir oleh kesejukan kebaikan alam, gelombang yang melandai. Di sana berpendar ujaran sebuah kisah, bahwa  kita pernah bertemu, diantara ruang dan waktu, diantara hamparan permukaan danau dan air laut yang membiru di tengah malam.

Dalil -dalil kehidupan dan kerinduan semakin memberikan celah yang manis dan ranum. Bahwa Cinta itu memang unik , sebab dia hadir sebagai wujud kemerdekaan, atau kebebasan hakiki  yang dimiliki seorang insan ,  di terminal itu cinta justru melahirkan  semangat  yang mengikuti   hukum-hukum kemanusiaan yang tak pernah lekang  dan  fenomena alami pun tak bisa mengubah  narasi  kisah perjalanannya.

Aku menjadi terpana bahwa sesungguhnya orang-orang hebat dan kuat  bukan mereka yang selalu dapat mengalahkan musuh di medan laga. Melainkan mereka yang tetap antusias dan tegar  dan berdiri tegak ketika mereka roboh dan terperosok ." Oh... hatiku sakit seperti teriris  ketika menghadapi perpisahan, namun  hatiku terhibur oleh kehadiran cinta .

Mereka yang memiliki cinta tak ada yang bisa memanggilnya tanpa hati yang berpendar  dengan berdifusi ke ruang semesta raya. Di bingkai itu tindakan adalah cinta yang ditunjukkan. Maka engkau hadir selalu membawa cinta sejati. Cinta yang ketika kita  duga menjauh  pergi dan sirna , ternyata cuma mengendap bersembunyi dibalik lipatan -lipatan hati, terinternalisasi dalam sikap dan vibrasi jiwa , menanti tanpa bosan  untuk kembali lagi."

Engkau juga menjadi simbol tentang pengorbanan atas nama cinta sejati, yaitu tidak pernah memiliki ujung,  tanpa tujuan, apalagi hanya sekadar muara di balik kerumitan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun