Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tumpek Landep dan Penghormatan Pada Ketajaman

13 Februari 2021   23:08 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:20 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa hari raya Tumpek Landep berasal dari dua kata yakni "Tumpek" dan "Landep". Tumpek berasal dari kata "Metu" yang berarti Bertemu dan "Mpek" yang berarti akhir. 

Jika melihat arti kata di atas dapat dikatakan bahwa "Tumpek" merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca wara yang diakhiri dengan Kliwon dan Sapta wara diakhiri Saniscara (hari Sabtu). 

Sedangkan kata "Landep" sendiri memiliki arti Tajam atau Runcing. Maka Tumpek Landep dilakukan juga upacara pada benda-benda tajam seperti keris pusaka dan benda-benda tajam lainnya.

Motor ,  mobil  walaupun tidak tajam, namun masyarakat di Bali menghargainya karena terbuat dari besi, juga layak dihormati. Seperti halnya keris , mobil dan motor  dihiasi kain agar tampak indah, lalu di taruh banten khusus untuk banten Tumpek landep, seperti terumuat dalam Manuskrip Sundari Gama, " yakni tumpeng putih kuning selengkapnya dengan lauk sate, terasi merah, daun dan buah -- buahan. Kemudian 29 tanding (kelompok) di haturkan di Sanggah / Merajan (tempat suci). 

Persembahan kepada Sanghyang Pasupati berupa sebuah Sesayut Pasupati, sebuah Sesayut Jayeng Perang, sebuah Sesayut Kusumayudha, Banten Suci, Daksina, Peras, Ajuman, Canang Wangi, Reresik atau Pabersihan.

dok. pribadi
dok. pribadi
Darsisi  isi, Banten ini di buat sangat fleksibel dengan  jenis dan besarnya  buah-buahnya. Artinya semakin besar yang dihaturkan maka sisa persembahan itu (surudannya ) juga besar untuk dinikmati. 

Persis seperti hari ulang tahun bagi benda-benda itu, banten itu identik dengan 'kue tar ulang tahun. Makin besar kue nya makan besar yang kita bisa santap.  

Tradisi  yang masih terus berdenyut 'di benak orang Bali yang Hindu saat ini, pun terus mengalami modifikasi  dari sisi banten, dengan kandungan daging yang lebih besar (ayam panggang, goreng betutu, lawar, dan juga babi guling ), sehingga setelah acara selesai bisa dilakukan makan bersama .

Kalau banten nya kecil (nista) bisa dilaksanakan oleh diri sendiri, kalau sudah besar maka dibutuhkan rohaniwan Hindu (Jro Mangu, pandita),, dan ini terus meluas bagi mereka yang memiliki usha transportasi, maka kesempatan untuk bersosial , " Rsi Yadnya" Harapannya, semoga kendaraan itu lancar dan tidak rewel, dan enteng rezeki, pikiran baik selalu melingkupi mereka yang menyewanya. 

Sungguh sangat sederhana.   kepasrahan dan pikiran positif menjadi pemicu agar selalu diberkati. Pikiran menjadi jernih. Inilah sisi positif tradisi itu, yang paralel dengan pesan diskret" You attract your dominant thoughts- Kamu akan menarik apapun yang dominan di pikiranmu.

Kembali ke orang tua yang menjadi tukang cuci motor itu, dia berkata lirih, diusia yang sudah tidak muda lagi, hanya tinggal menikmati sisa hidup, dia tampak menghayati bahwa bekerja adalah rekreasi jiwa, Dia berkata pelan. pak saya meyakini pesan tetua kami, Apa itu? tanya saya keheranan, "Bila engkau mempersembahkan segala-galanya kepada Tuhan dengan pikiran dan perasaan yang mantap, dan melakukan segala kegiatan untuk menyenangkan Beliau, Tuhan sendiri akan mengurus segala kebutuhanmu. Katanya mantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun