Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menggapai Angan-angan

18 April 2019   14:23 Diperbarui: 18 April 2019   14:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini, lembayung di timur seakan bercerita tentang kesepian, aku berdiri dan dan duduk mengenang semuanya sebagai laku perjalanan hidup,hatiku seakan kelu, dan jemari tanganku tak bisa bergerak, beku, hatiku kelu , mengenangmu selalu. Dengan senyum dibibir dan lalu menengadahkan wajah ke langit. OH... Tuhan, disini jiwaku bergetar, karena kuasamu yang tak pernah lelah membangkitkan rasa rinduku ,aku termenung padamu, sebab belahan jiwaku yang kerap kunantikan dalam benak,tak pernah datang dalam bayangan nyata, karena engkau Tuhan,  aku tak pernah mengeluh karena mengeluh tidak akan memperbaiki keadaan. Kerja tidak akan selesai hanya dengan mengeluh.  Tidak ada kata lain selain bersemangat,  Kujalani semua ini  dengan ikhlas dan penuh rasa sabar, kemudian kupasrahkan sisanya kepada-Mu ya  Tuhan. Engkaulah terminal  akhir sebuah perjalanan kehidupan, tempat mengadu.Engkau selalu hadir dalam semangat yang tak pernah pudar.

 "Tuhan, bantu aku untuk selalu bersyukur dan pasrah atas semua keadaan yang menimpaku, Jiwa ini  terjerat oleh cinta ,hati terpasung kemelekatan duniawi, yang sementara.",Ketika pujaan hatiku pergi,  tak ada khabar engkau sudah sampai dimana, kerinduan diriku tak pernah bisa terjawab. Tuhan ku titipkan resah jiwaku padanya, sampaikan juga, bahwa, dia  harus tahu, betapa perih hatiku, saat dia pergi, galau penuh dengan pikiran --pikiran aneh, yang menjemukan, dan kadang aku ingin lari sekencang-kencangnya, entah kemana, aku tak tahu. Tuhan datanglah bersama angin selatan,yang melintasi bukit hijau dan danau dengan langit biru berawan. Lalu aku yakinkan diri, "Aku ikhlas kalau memang ini nasibku. Aku sabar dan pasrah. Yang penting aku sudah memohon dan berusaha semaksimal mungkin, paling tidak untuk membahagiakan orang yang kucintai'

Aku menulis ini,  untuk bisa aku kenang bahwa aku pernah ada, dan pernah rindu dan pernah  jatuh hati. Suasana hati ini, yang selalu diliputi oleh khawatir dan tak bisa pergi  dari benak , tak bisa disadarkan oleh kata-kata. Dalam membangun hati,  mata suasana jiwaku berkata, "Kita saling mencintai karena kita bisa kehilangan satu sama lain. Tanpa ancaman perpisahan, tanpa kematian yang bisa mengguncang, kita mungkin tidak akan punya rasa cinta sedalam ini. Kasihku, perlu engkau ketahui   tidak bisa memisahkan sesuatu yang terikat erat di hati hanya dengan pergi dan lari.

Tuhan dalam hati ini bertutur, kasihku  pergi ke seberang,ingin menggapai angan-angan, hatiku berbisik pilu, moga dirinya sehat dan penuh kebahagian selalu. Kasihku,  Lautan hanya memisahkan daratan, bukan hati, benarkah itu terjadi, sebab udara dingin seakan  selalu berkata.  Harapanku untuk yang kukasihi adalah agar hidup ini berjalan sesuai keinginannya. Kasih.... impianmu tetap besar, kegelisahanmu selalu kecil, dan kau tak akan mendapatkan beban yang melebihi kemampuanmu, itulah yang selalu aku dambakan dalam hati, disinilah kesabaran mungkin menjadi mutiara hati, "Sabar dan Ikhlas adalah jalan termudah menuju kebahagiaan"untuk  menyadari itu, namun betapa sulitnya dia berstana dalam pikiranku, ada rasa dan hati yang sulit bertemu dalam dimensi perasaan.  Sabar dan ikhlas, bisa menyediakan ruang untuk menjadikan diriku dan dirimu mulia dan terhormat di dunia sekalipun kita  bukan siapa-siapa dan  bukan  apa-apa."

***

Kasih...dengan senyummu yang indah, Aku akan menjadi pribadi yang lebih sabar menghadapi kesulitan dan lebih ikhlas menerima perpisahan, dan aku yakin perpisahan yang membuat kita ingin bertemu, dengan suasana hati yang lebih mulia.

Kasih... sering kali cinta tidak menyadari kedalamannya hingga saat perpisahan tiba. Senyummu tetap kukenang,  dan memberikan makna yang dalam, "Aku jatuh cinta padmu ya saat kami bersama, lalu jatuh cinta lebih dalam lagi saat kita  terpisah. Suaramu indah, bermakna dalam, Mungkin kita mencoba membuat kenangan sebanyak-banyaknya karena kita tahu, suatu hari nanti, kita tidak akan bisa lagi bersama. Aku dulu mengira kalau sendiri adalah hal terburuk di dunia ini. Ternyata aku salah. Hal terburuk di dunia ini adalah bertemu dengan orang-orang yang membuatmu merasa sendiri dan itu terjadi karena diriku. Namun disana ada dalil, ada cinta dalam mempertahankan, ada cinta dalam melepaskan. "Intinya, siapapun yang selalu sabar dan ikhlas akan menerima kebahagiaan yang lebih. Ada hari dimana kita harus berhenti sebentar menengok ke belakang, lalu bersyukur"

Kasih, ....kita semua memiliki jalan berbeda dalam hidup ini. Kemana pun kita pergi, kita akan mengingat satu sama lain. Besok mungkin kau akan selangkah lebih jauh dariku, tapi kau akan selangkah lebih dekat dengan mimpi-mimpimu. Semakin lekas pula kau bisa memanen semua hasil kerja kerasmu. Teruslah maju untuk meraih semua itu.Sebab, terkadang kita akan diuji atas perencanaan yang kita buat, dalam senar-senar  keikhlasan, kesabaran dan kekuatan mental. I Love you sayang, moga engkau bahagia.****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun