Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resolusi Tahun Baru 2019

31 Desember 2018   12:20 Diperbarui: 31 Desember 2018   14:03 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matahari tahun baru segera berganti wajah, walaupun mataharinya tetap saja yang satu itu, namun sang  benak manusia  yang memaknai Sang Matahari memberikan warna cerah dan lembayung di ufuk timur dengan  label berbeda. Tujuannya satu untuk memberikan tanda , bahwa ada besaran dan   pengukuran yang  disepakati bahwa perjalanan  hidup manusia bermakna dikaitkan  dengan umur bumi dan alam semesta, sebab masa lalu adalah sejarah. Hari ini adalah goresan, Hari esok adalah harapan. Seiring perginya kenangan, 

Menyambut harapan seorang sahabat berpesan pada saya, I am passing the light of Peace, love and prosperity for 2019 to you. Don't stop. Pass it on. Itulh pesan yang menadai sebuah resolusi menyambut tahun baru, dengan,  cahaya kedamaian kasih,  dan kemakmuran  untuk menatap tahun 2019.

Dibingkai itu,  teman saya mengajak bahwa Setiap momen dalam hari-hari kita mempunyai maknanya sendiri-sendiri. Pagi hari membawa harapan, siang hari mengusung keyakinan, dan malam bermakna impian. Semoga semua itu kita miliki ditahun yang baru.

 Harapan menjadi bunga-bunga hati kita yang terendah saat kita telah menunaikan tugas di tahun lama dengan ribuan kenangan yang tak terlupakan,  kenangan itulah untuk mengenang dan memberikan penghargaan sebagai bentuk pemberian kita dengan tulus pada sang waktu.

Sesuai dengan  hukum  aksi reaksi, ia yang menghargai orang akan memetik buah dalam bentuk dihargai. Disanalah berdiri megah bahwa nilai  menjadikan masyarakat dan alam sebagai guru utama (the nature is the best teacher), jauh lebih mulia untuk membangkitkan nilai kemanusian. Di terminal itu, menarik  merakan pesan   Jalaludin Rumi, yaitu,  Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihatMu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu. Itulah tarian ritmis hati yang kerap hadir dengan cinta kemurnian.

 Lalu dalam  menyongsong tahun baru, izinkan saya mengajak teman-teman untuk  mengingat nasehat bijak ini, tahun akan terus berganti, masalah ada dalam pikiran, sebab kesulitan pekerjaan ada pada saat memikirkannya. Oleh karena itu hanya dengan melakukannya kita bisa terselamatkan.  Pekerjaan harus dilakukan sebagai persembahan kepada yang memberi Kehidupan,  jika tidak, pekerjaan menyebabkan keterikatan di dunia materi ini. Akibatnya tugas tanpa terikat pada hasil,  maka Tuhan lah menjadi balasannya. 

Paralel dengan itu,   Dale Carnegie, penulis buku, How to Win Friends and Influence People (1936), merupakan  salah satu buku pengembangan diri pertama terlaris sepanjang sejarah, mengatakan, "Apakah Anda bosan dengan kehidupan? Kalau begitu, lakukan beberapa pekerjaan yang Anda percaya dengan sepenuh hati, hiduplah untuk pekerjaan itu, berjuanglah untuk pekerjaan itu, dan Anda akan menemukan kebahagiaan yang Anda pikir tidak akan pernah menjadi milik Anda."

Saya lama merenungi kata-kata ini, sebab tugas yang dibebankan selalu berbeda dengan kesenangan saya, seakan pekerjaan menjadi beban, sehingga tidak jarang 'energi yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan sudah  besar, ditambah dengan energi untuk menghilangkan rasa  yang membuat pekerjaan itu sebagai beban. 

Ada dua besar energi yang harus dikeluarkan,  Tidak hanya saya, banyak sobat berkata demikian, lalu bagaimana agar berjalan seiring dengan mood, maka banyak orang menasihatkan dengan sebuah dalil,  mulai  pekerjaan yang kecil dari tugas anda dengan lebih baik, Jangan takut untuk memberikan yang terbaik untuk pekerjaan yang tampaknya kecil. 

Setiap kali Anda menaklukkannya, itu membuat Anda lebih kuat. Jika Anda melakukan pekerjaan kecil dengan baik, pekerjaan yang besar akan cenderung menjaga diri mereka sendiri." Dalam terminal itulah, pencerahan seakan bangkit, bahwa  pekerjaan anda ternyata  bisa menjadi  titik balik sebagai sesuatu yang dapat membela dan menyelamatkan diri anda, baik pada atasan maupun pihak lain yang mau bekerja sama dengan diri anda, sebuah pesan bijak memang.

Tahun baru saat ini masih di abad 21, salah satu tiang penyangganya adalah, " collaboratif, apa itu? Bahasa sederhananya adalah kolaborasi, atau bekerjasama, kemampuan untuk bekerja sama akan memuat jalan anda lebih lancar, dan kesuksesan merupakan hal yang tidak sulit diraih. Pertanyaan selanjutnya adalah dengan siapa anda mau berkolaboratif? Jawabannya,  yang paling aman, dan tidak banyak membutuhkan tenaga tinggi adalah dengan teman, yang pernah sudah anda kenal, yang memang menjadi sahabat anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun