Mengapa Harus Peduli dengan Kepuasan Pelanggan?
Dalam dunia usaha, pelanggan adalah ujung tombak keberhasilan. Tapi, tahukah kamu bahwa menilai kepuasan pelanggan nggak bisa asal tebak? Kita butuh cara yang objektif dan terukur. Di sinilah peran sistem informasi dan metode evaluasi seperti SERVQUAL dan SAW jadi solusi. Â
Apa Bedanya dan Gimana Kerjanya pada SERVQUAL & SAW?
SERVQUAL adalah metode yang digunakan untuk mengukur seberapa besar gap antara harapan pelanggan dan kenyataan layanan yang mereka terima. Metode ini punya lima dimensi utama:
Tangibles, misalnya penampilan fisik, alat, dan staf
Reliability, untuk konsistensi dan keakuratan layanan
Responsiveness, yaitu kecepatan dan kesigapan dalam melayani
Assurance, sebagai jaminan dan kepercayaan terhadap layanan
Empathy, misalnya perhatian personal terhadap pelanggan
Sedangkan SAW (Simple Additive Weighting) adalah metode penilaian yang digunakan untuk memberi skor dari setiap dimensi tadi berdasarkan bobot pentingnya. Jadi, kita bisa tahu aspek mana yang harus diperbaiki duluan.
Belajar dari Dunia Nyata
Sebuah studi pada beberapa restoran ayam geprek di Jakarta menemukan bahwa dimensi "responsiveness" punya skor paling rendah. Dengan SAW, cabang yang harus segera ditingkatkan layanannya bisa langsung diketahui.
Contoh ini menunjukkan bagaimana kombinasi SERVQUAL dan SAW bisa bantu ambil keputusan yang tepat dan cepat.
Apa Untungnya Kombinasi Ini?
Dengan memadukan dua metode ini, kamu bisa:
Identifikasi titik lemah dalam layanan
Tahu prioritas perbaikan
Ambil keputusan berbasis data, bukan asumsi
Meningkatkan loyalitas pelanggan lewat layanan yang lebih baik
Ayo Tingkatkan Layanan!
Pelanggan masa kini makin cerdas. Bisnis yang ingin tumbuh nggak cukup hanya sekadar memberi layanan, tapi harus mampu mengevaluasi dan memperbaikinya secara konsisten. Gunakan kombinasi SERVQUAL dan SAW untuk hasil yang lebih terukur dan profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI