Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Makna: Terkadang Diam Itu adalah Jawaban

11 Agustus 2022   07:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   10:43 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chatting (Sumber: Freepik)

Selamat Pagi sahabat Kompasianer dan Readers~ Senang rasanya dalam keadaan sehat untuk tetap berkarya puisi~ Hehehehe!

Selamat membaca!

Aku menatap androidku yang sudah rusak tak bisa dipergunakan. Kenangan itu mengingatkanku pada penggunaan aplikasi whatsapp yang tenar dizamannya. Maka kuambil selembar kertas. Dan kutuangkan asa melalui guratan-guratan pena.

Berhari-hari pesan whatsapp ku tak terbalas...
Hanya sekedar centang biru dan terbaca...
Namun beliau sepertinya sedang menyelidiki diri saya...
Mempelajari tentang kata-kata saya...
Dibalik hening yang dirasa...

Terkadang prasangka bermunculan dalam benak...
Apakah beliau menghormati saya?
Atau menghinakan saya?
Hanya beliau dan Tuhan yang tahu jawaban...
Walau jawaban itu tak terungkap...
Karena tak ada balasan darinya...

Whatsapp tak terbalas itu menyiratkan pesan...
Bahwa terkadang diamnya seorang adalah jawaban...
Yang menggambarkan rasa...
Bahwa ia ingin diriku semakin dewasa...
Dalam berkata-kata...

Aku mengakhiri puisi tentang pengalaman itu. Bagiku dalam mengetik tentang kata, pengalaman interaksi akan semuanya yang ada. Menjadikan ku belajar. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang pandai dalam berkata-kata. Walau memang terkadang diri ini sering menyinggung perasaan seorang, dibalik ketidaktahuan dan kurang pekanya rasa dalam berkata.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 11 Agustus 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never Die!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun