Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Politik

Urgensi Perihal Tantangan Calon Presiden 2024 yang Tidak Mudah

25 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 25 Juni 2022   17:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti dilansir berita Kompas.com, Pernyataan Ibu Megawati Presiden RI Ke-5 pada Rakernas PDI-P (Kamis, 23 Juni 2024) kemarin menyatakan bahwa:

  • Presiden Jokowi sendiri menyatakan sampai tingkat prihatin, level kesulitan yang dihadapi Calon Presiden terpilih di periode mendatang, seperti ancaman resesi global, ketidakpastian global, krisis pangan dan lainnya.
  • Ibu Megawati memaparkan perlu ideologi yang kuat, mengakar dan mumpuni untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara yang ditawarkan sang calon pemimpin.
  • Calon pemimpin mesti mendengarkan dan diterima seluruh rakyat Indonesia.

Visi saya sebagai pemerhati abadi gejolak fenomena global, masyarakat, dan pelayanan publik pun selaras dengan apa yang disampaikan beliau. Ada beberapa urgensi nyata yang akan dihadapi bangsa sesuai perkiraan tahunnya, diantaranya:

  • 2023, akan ada pengumpulan massa besar-besaran oleh segelintir penganut ideologi yang bertentangan dengan falsafah founding father bumi Nusantara yakni Pancasila, untuk menggerogoti bangsa melakukan manuver-manuver politik identitas, meraih sebanyak-banyak masa yang merasa bahwa Pancasila itu tidak sesuai dengan pemikiran mereka.
  • 2023-2024, kemungkinan besar terjadi huru-hara massif penolakan masa akan pemerintahan yang sah, berupaya berbuat makar mengacaukan sendi-sendi pemerintahan yang sah, melalui basis people power dengan trik-intrik politik identitas yang membawa isu SARA. Permainan politik yang menyudutkan pemerintah bisa saja berpotensi terjadi, apabila tokoh besar yang mampu memanipulasi pikiran masyarakat melalui orasi politiknya, tidak segera menyadari bahwa perbuatannya membahayakan negara, atau memang beliau ingin NKRI ini ingin beliau konversi paksa menjadi negeri menurut utopianya?
  • 2024 kedepan, Ketidakpastian global, wabah penyakit varian baru, degradasi moralitas ditandai masyarakat global makin rakus menghabiskan sumber daya, menuntut sejumlah negara melakukan agresi militer besar-besaran dengan satuan kelompok agresi. Ini bukanlah main-main, dimana repetisi sejarah tentang hal ini bisa terulang kembali jika agresi militer bisa benar-benar terjadi karena sumber daya global makin terkikis dan memaksa sejumlah negara mencaplok negara yang kaya akan sumber daya, Negeri Indonesia ini tidak lepas menjadi sasaran.
  • 2025 kedepan, sosok Dajjal bisa saja muncul jika persoalan global dan krisis bisa ditangani tepat oleh tangan dingin Pemimpin Bangsa Pilihan Tuhan yang hadir. Kepentingan Dajjal yang selama ini memainkan peran invisible hand dalam kekacauan yang menimpa muka bumi selama ini, kemungkinan besar keluar dari persembunyiannya, karena tidak senang sang Pemimpin yang Terpilih mampu menaklukan krisis yang menimpa masyarakat global. Dajjal melakukan teror cuci otak melalui pengaruhnya keseluruh dunia. Manipulasi pikiran, manipulasi alam ia lakukan untuk meraih pengikut sebanyak-banyaknya, kemudian menarik manusia-manusia munafik (mengaku beriman namun tidak bertakwa) untuk dijadikan tumbal kesenangan Dajjal dan pengikutnya. Artinya krisis luar biasa benar-benar terjadi menimpa kepada orang-orang bertakwa, dengan sangat terpaksa orang bertakwa mesti menghindari pengaruh dari Dajjal sampai mengungsi ke gunung-gunung, dan bagi penduduk dunia jazirah arab ke bumi Mekah dan Madinah.

Lantas apa yang harus dipersiapkan masyarakat melihat tantangan global kedepan?

  • Jangan hanya beriman dengan pengakuan lidah semata, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya mesti dijalani. Juga ketaatan kepada Pemimpin Negeri yang sarat urgensi mesti dipatuhi, jika tidak... berpotensi besar menjadi pengikut sang orator politik yang berkemampuan memanipulasi diri hingga terjebak dalam eksploitasi people power.
  • Tirakat, pengekangan inderawi dengan berpuasa sesuai aturan agama mesti mulai dipraktikkan, agar tubuh mampu menghadapi krisis seperti kekurangan pangan yang berpotensi terjadi. Tentunya agar tubuh terbiasa terkekang dan tidak kaget dengan kondisi memprihatinkan kedepannya jika benar-benar terjadi.
  • Jauhkan diri dari sifat kemunafikan dengan senantiasa rajin melaksanakan peribadatan sesuai ajaran agama sebagai bentuk ketaatan, dan persembahan diri dalam pelayanan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengucap nama suci Tuhan secara rutin, teratur dan konsisten melalui ibadah persembahyangan mesti disiplin dilaksanakan dan ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar kesadaran kita tetap terjaga, dan dapat mewaspadai pengaruh Dajjal-Dajjal kecil yang kini masih berkeliaran mengajak massa untuk mengacaukan negara dengan gerakan people power, belum lagi Dajjal yang benar-benar Dajjal yang kuat pengaruh manipulasi pikirannya dan fitnahnya.
  • Semakin sadar, dan berkontribusi nyata dalam restorasi alam dan lingkungan dari segala pencemaran. Agar Alam berada di pihak kita, sehingga Alam meridhai untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan disipilin untuk tidak membuang sembarangan sampah plastik, styrofoam dan lainnya yang tidak bisa diuraikan unsur alam seperti air. Kita semua harus bersama-sama berjuang menjadi pejuang lingkungan. Penemuan-penemuan yang dapat membantu pemulihan alam lingkungan mesti terpublikasikan dan masyarakat seluruhnya sadar akan hal ini.

Demikian urgensi yang saya paparkan. Bahwa dunia saat ini berada dalam kondisi sedang tidak baik-baik saja. Maka kita semua harus berkontribusi nyata, baik kontribusi pikiran, pelaksaanaan, dan penanggulangannya. 

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 25 Juni 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun